BerandaHits
Minggu, 18 Okt 2025 18:37

Masjid dalam Kosmologi Jawa Bukan Sekadar Tempat Ibadah

Masjid Agung Demak. (iStockphoto)

Masjid dalam tradisi Jawa bukan sekadar tempat sujud, melainkan pusat makna yang menautkan manusia, alam, dan Tuhan dalam satu keselarasan kosmis.

Inibaru.id - Dalam pandangan orang Jawa, dunia bukan sekadar ruang fisik tempat manusia berpijak, tapi juga ruang makna yang tertata rapi oleh hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan. Pola pikir inilah yang dikenal sebagai kosmologi Jawa yaitu cara orang Jawa membayangkan alam semesta dan menempatkan dirinya di dalamnya.

Menariknya, kosmologi ini bukan sekadar teori abstrak. Ia hidup dan berdenyut dalam arsitektur, tata kota, upacara, hingga cerita rakyat. Dari bagaimana rumah dibangun, bagaimana desa disusun, sampai bagaimana kematian dirayakan. Semuanya mengikuti logika simbolik yang berakar pada pandangan kosmis tentang keteraturan hidup.

Ketika Islam masuk ke tanah Jawa, kosmologi ini nggak hilang. Justru sebaliknya, ia menyerap unsur baru tanpa kehilangan jati dirinya. Di sinilah masjid memainkan peran penting. Masjid nggak hanya hadir sebagai tempat salat, tetapi juga sebagai titik kosmologis pusat kehidupan spiritual dan sosial yang memantulkan nilai-nilai lokal.

Bagi masyarakat Jawa, masjid sering dipandang sebagai poros penghubung antara bumi dan langit, antara manusia dan Sang Pencipta. Letaknya di tengah desa, bersebelahan dengan alun-alun dan keraton, bukan kebetulan. Ia melambangkan keseimbangan dan keteraturan dunia, sekaligus menegaskan hubungan antara kekuasaan, agama, dan rakyat.

Masjid juga menjadi tempat pengukuhan tradisi kematian. (Edison/tribunsumsel)

Lebih dari itu, masjid juga menjadi wadah ingatan kolektif. Di sinilah masyarakat berkumpul, berunding, merayakan, hingga berduka. Maknanya terus bertumbuh seiring waktu, bukan hanya tempat ibadah, tapi juga ruang di mana identitas Jawa-Islam dikukuhkan.

Dalam kosmologi Jawa yang lentur dan adaptif, masjid bukan bangunan mati. Ia adalah ruang hidup yang terus diisi ulang dengan makna, menyatukan spiritualitas Islam dengan kearifan lokal Jawa. Maka, ketika kita melangkah ke dalam masjid-masjid tua di tanah Jawa, kita sebenarnya sedang melangkah ke dalam peta kosmologis yang menautkan masa lalu, masa kini, dan masa depan orang Jawa.

Melihat masjid dari kacamata kosmologi Jawa mengingatkan kita bahwa spiritualitas nggak pernah lepas dari budaya. Ia hidup, beradaptasi, dan terus menemukan bentuk baru tanpa kehilangan akar. Sudahkah kita membaca jejak itu dengan hati yang terbuka, Gez? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: