BerandaAdventurial
Minggu, 10 Mar 2018 14:30

Memandang Lombok dari Atas Menara Masjid Hubbul Wathan

Masjid Hubbul Wathan Lombok (apwtour.com)

Keberadaan Pulau Lombok sebagai negeri seribu masjid, kini kian tak terbantahkan dengan kehadiran Masjid Hubbul Wathan. Memiliki arsitektur dan bangunan megah, dari masjid yang menjadi Islamic Center Lombok itu kamu bisa melihat pemandangan sekeliling Lombok.

Inibaru.id – Terkenal dengan julukan Pulau Seribu Masjid, Lombok kini mempunyai ikon wisata religi baru, yakni Islamic Center Lombok. Dibangun di atas lahan seluas 74.749 meter persegi atau 7,47 hektare, kompleks Islamic Center NTB ini mulai dibuka untuk umum pada 16 Desember 2016, lalu.

Nah, di dalam Islamic Center ini terdapat Masjid Raya Hubbul Wathan yang menjadi kebanggaan masyarakat Lombok. Berdiri kokoh di tengah Kota Mataram, bangunan utama masjid seluas lebih dari 3,5 hektare dengan empat lantai yang mampu menampung 15 ribu jamaah salat. Bangunan masjid yang megah itu kerap dikunjungi para pelancong yang ingin melihat atau sekadar singgah dipelataran masjid. Selain jamaah, setiap harinya paling nggak sekitar 200 wisatawan berkunjung ke masjid terbesar di Mataram itu.

Masjid Hubbul Wathan ini terbilang cukup baru. Bagaimana nggak, pembangunannya saja dimulai sejak 2010 lalu. Desainnya ini merupakan karya dari pemenang lomba sebelum pembangunan. Berbeda dengan yang lainnya, desain masjidnya memang membuat banyak orang terkagum-kagum.

Perlu kamu tahu, mengutip apwtour.com (23/10/2017), sebenarnya arsitektur dari masjid ini juga merupakan perpaduan dari masjid kuno dan masjid modern serta perpaduan dari Sasambo. Perpaduan Sasak-Sumbawa-Mbojo ini dapat kamu lihat pada kubah utama masjid. Biasanya kubah ini menggunakan motif-motif modern, namun untuk Masjid Hubbul Wathan, kubah utama masjidnya bercorak batik Sasambo. Jadi, bisa dikatakan masjid tersebut bukan hanya milik orang Sasak karena berdiri di tanah Sasak (Lombok), tetapi juga Sumbawa, dan Mbojo (Bima).

Baca juga:
Surga Tersembunyi di Balik Perbukitan Karst Itu Pantai Menganti Kebumen
Ke Borobudur? Jangan Lewatkan Berkunjung Ke Objek Wisata Alternatif di Sekitarnya

Nggak hanya kubahnya saja yang memperlihatkan kemegahan masjid, langit-langit ruangannya juga diberikan sentuhan batik dengan warna biru putih yang menyejukkan. Sementara itu, sekeliling tembok dan tiang dicat dengan warna keemasan. Perpaduan tersebut membuat tempat ibadah ini makin megah.

Desain unik itulah yang membuat banyak wisatawan semakin ramai berkunjung. Nggak hanya wisatawan domestik namun juga mancanegara. Sejumlah turis asing asal Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Maroko, Afrika Barat, Singapura, Mesir, dan Turki pernah singgah di masjid ini untuk beribadah.

Oya, kamu juga bisa memantau seisi Lombok dari atas menara masjid ini, lo. Ya masjid ini memiliki menara setinggi 99 meter. Dari menara tersebut kamu bisa melihat sekeliling Kota Mataram. Mengutip tempo.co (6/3/2018), menara tersebut memiliki ukuran bagian bawah 16,5 x 16,5 meter yang memiliki empat jenjang View Deck. Yang pertama di ketinggian 26,55 meter persegi, kedua 47,60 meter, ketiga 65,1 meter, keempat 93,10 meter, dan kelima di lantai puncak 99 meter. Ketinggiannya disamakan dengan Asmaul Husna atau jumlah nama baik Allah sehingga dinamakan juga Menara Asmaul Husna.

Nah, kalau mau ke atas menara, kamu akan dikenakan biaya. Untuk pengunjung lokal dikenakan ongkos Rp 5 ribu dan turis mancanegara Rp 10 ribu atau kurang dari satu dolar Amerika Serikat. Cukup murah, bukan?

Untuk naik ke atas, kamu bisa menggunakan tangga atau lift. Atap puncak bangunan di ketinggian 114 meter itu juga sesuai dengan jumlah surat dalam Alquran, ditambah makara (penangkal petir) menjadi 126,25 meter. Selain Menara Asmaul Husna, dibangun juga empat menara yang tingginya 66 meter. Keempat menara ini berada di sisi ujung bangunan utama masjid.

Eits, meski berlabel wisata religi, masjid ini juga menarik minat wisatawan nonmuslim. Ada yang berasal dari Belanda, Irlandia Utara, Inggris, Australia, hingga Prancis yang ingin melihat lebih dekat kemegahan masjid tersebut. Jadi, nggak hanya wisatawan muslim yang boleh mendatangi Masjid Raya Hubbul Wathan di lantai dua.

Namun untuk nonmuslim dibolehkan masuk dengan diwajibkan mengenakan pakaian menutup aurat semacam jubah. Nantinya di lantai tiga akan disiapkan tourism zone (ruang area wisata), yang dilengkapi berbagai informasi. Bahkan sudah disiapkan lift khusus. Nggak hanya itu saja, bagi nonmuslim yang ingin melihat-lihat juga telah disediakan catwalk di bangunan masjid.

Baca juga:
Jejak Syekh Jangkung di Sebuah Rumah Joglo
Pesona Senja di Pantai Kertomulyo, Pati

Di kompleks Islamic Center NTB ini, selain menjadi wisata dan pusat kajian ilmu-ilmu agama, juga berfungsi sebagai pusat kebudayaan, hingga pasar seni. Di lantai dasar masjid, kamu juga bisa melihat foto-foto masjid dari berbagai wilayah di Lombok. Baik yang merupakan masjid kuno maupun masjid yang bercorak modern.

So, kalau Sobat Millens sedang berada di Lombok, jangan lupa sempatkan diri untuk mampir ya. Jika nggak bisa berkeliling Lombok karena terbatasnya waktu, paling nggak kamu bisa memandang Lombok dari atas menaranya. (ALE/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024