Inibaru.id – Pantai Menganti di Kebumen, Jawa Tengah, menawarkan pesona yang berbeda dari pantai kebanyakan. Beberapa orang bahkan menyebutnya sebagai Hawaii milik Indonesia. Yup, perbukitan karst di sana memang akan membuat kamu takjub, Millens.
Ada tebing-tebing tinggi yang besar di Pantai Menganti. Tebing tersebut mengepung pasir putih. Karena itu, pantai yang berada di Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah ini seolah menjadi surga tersembunyi di balik pegunungan karst.
Dari atas bukit, kamu bisa mendengarkan alunan debur ombak sembari memandangi hamparan laut biru yang menenangkan. Apalagi, meskipun berada di daerah pesisir selatan, ombak di sana nggak terlalu besar. Ini disebabkan adanya bukit karang dan kapur yang mengelilingi pantai.
Kalau ingin suasana yang lain, kamu bisa naik ke mercusuar yang ada di puncak bukit. Dari mercusuar setinggi 20 meter itu kamu akan terpukau dengan pemandangan alam yang ada.
Jika lelah untuk berjalan-jalan, kamu bisa rehat sejenak di gubuk-gubuk yang ada di pinggir tebing. Dari atas situ, kamu bisa dengan leluasa memandangi panorama yang disuguhkan oleh Pantai Menganti.
Baca juga:
Ke Borobudur? Jangan Lewatkan Berkunjung Ke Objek Wisata Alternatif di Sekitarnya
Jejak Syekh Jangkung di Sebuah Rumah Joglo
Ada kejutan lain jika kamu datang ke pantai ini saat musim hujan. Kalau hujan tiba, ada beberapa air terjun setinggi 30 meter yang akan terbentuk di sekitar perbukitan, seperti ditulis laman jejakpiknik.com. Wah, pasti indah sekali, ya.
Yang menarik, pantai ini juga menjadi tempat kepulangan para nelayan setelah melaut. Jadi, kamu pun bisa langsung membeli ikan segar hasil tangkapan mereka, Millens. Kamu juga bisa membelinya di kedai-kedai makanan. Sedapnya….
Nggak hanya itu, pengunjung yang datang juga bisa sekaligus berziarah ke petilasan Sunan Maulana Malik Ibrahim. Petilasan itu ada di dalam gua yang ada di area Pantai Menganti.
Sejarah Nama Pantai
Pantai Menganti yang dibuka pada 2011 lalu itu memiliki kisah sejarah penamaannya, lo. Mengutip laman piknikasik.com, dulu ada seorang panglima perang Kerajaan Majapahit yang memiliki seorang pujaan hati. Sayang sekali, hubungannya dengan kekasih tidak mendapat persetujuan sang raja. Akhirnya, keduanya pun berjanji untuk bertemu di tepi samudra selatan yang memiliki pasir putih.
Waktu demi waktu berlalu dengan penantian sang panglima. Tetapi, kekasih yang ia tunggu tidak datang. Panglima hanya terus menanti di atas bukit kapur. Penantian sang panglima itulah yang memunculkan nama Pantai Menganti.
Baca juga:
Menikmati Hutan dan Pantai di Watu Layar, Lasem
Bukit Pangonan, Padang Sabana Hijau yang Memanjakan Mata
Nah, ada versi lain mengenai penamaan Pantai Menganti. Cerita yang satu ini berkaitan dengan persahabatan Syekh Maulana Malik Ibrahim dengan Syekh Subakir. Keduanya menyebarkan ajaran agama Islam, tetapi perjalanan mereka dilakukan dengan terpisah. Karena itu, mereka berjanji untuk bertemu di pantai ini. Syekh Maulana tiba terlebih dahulu. Dia pun menanti kedatangan sahabatnya sebelum kembali melanjutkan perjalanan. Penantian inilah yang menjadi asal-usul nama Pantai Menganti.
Bagaimana pun juga, panorama yang ditawarkan oleh Pantai Menganti memang nggak main-main. Aih, jadi ingin ke sana. (AYU/SA)