BerandaTradisinesia
Selasa, 18 Agu 2025 09:01

Cerita Penamaan Dusun Ngaglik Sukoharjo, Berasal dari Cerita Jembatan yang Goyang

Dusun Ngaglik di Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. (Google Street View)

Kata "ngaglik" disebut-sebut berasal dari sebuah jembatan yang goyang tatkala dilewati rombongan Keraton Solo. Seperti apa ya cerita lengkap dari sejarah penamaan dusun di Kabupaten Sukoharjo, ini?

Inibaru.id – Kalau membahas nama Ngaglik, yang terpikir biasanya adalah sebuah kecamatan yang ada di Kabupaten Sleman, DIY. Tapi, ada wilayah lain yang juga diberi nama Ngaglik, yaitu sebuah dusun di Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Jarak Dusun Ngaglik sekitar 4 kilometer arah barat laut dari pusat Kota Sukoharjo. Di balik namanya yang terdengar sederhana, tersimpan cerita turun-temurun yang masih dikenang warga hingga kini.

Nama “Ngaglik” sendiri berasal dari Bahasa Jawa, tepatnya dari kata “oglak-aglik” yang berarti goyang atau tidak stabil. Hm, jadi penasaran kenapa dusun ini diberi nama yang seperti itu? Nah, ceritanya berawal dari perjalanan panjang rombongan kerabat Keraton Solo berabad-abad silam.

Menurut penuturan Kepala Desa Sidorejo, Sriyanto, nama Ngaglik tak bisa dilepaskan dari kisah perjalanan sekelompok kerabat keraton yang kala itu tengah mencari lahan subur untuk dijadikan tempat bermukim. Mereka berjalan kaki ke arah selatan selama berhari-hari, bahkan berbulan-bulan untuk menemukannya.

“Cerita ini turun temurun diwariskan dari nenek moyang kami,” ucap Sriyanto sebagaimana dinukil dari Espos, Sabtu (9/8/2025).

Sayangnya, di mana lokasi pasti jembatan yang nggak stabil di Dusun Ngaglik itu nggak diketahui pada masa sekarang. (Google Street View)

Perjalanan rombongan tersebut nggak mudah. Selain medan yang berat, bekal pun kian menipis. Sampai akhirnya, mereka tiba di sebuah area di pinggir sungai dengan aliran air yang cukup deras. Adanya aliran air bikin rombongan tersebut yakin tanah yang mereka pijak adalah tanah yang subur.

Mereka kemudian menemukan jembatan bambu yang menghubungkan dua sisi tepian sungai. Tapi jembatan itu tidak dalam kondisi baik. Kayu dan bambunya sudah lapuk. Setiap kali dilewati, jembatan itu bergoyang keras. Saking tidak stabilnya, rombongan hanya bisa melewatinya satu per satu, nggak bisa bersama-sama, karena terlalu berisiko.

Nah, dari goyangan jembatan saat dilewati itulah, sinilah nama “ngaglik” muncul. Untungnya sih, meski menegangkan, seluruh rombongan berhasil menyeberang dengan selamat dan menemukan tanah lapang yang subur di seberang. Mereka pun memutuskan untuk menetap dan membangun permukiman di area tersebut.

Seiring waktu, tempat itu pun berkembang. Semakin banyak orang yang datang dan ikut bermukim di sana. Dusun Ngaglik pun resmi menjadi salah satu dari delapan dusun yang ada di Desa Sidorejo bersama Brongsongan, Klampisrejo, Ngemul, Ngepeng, Norawi, Dompilan, dan Sidorejo.

Karena lokasinya yang dekat dengan pusat pemerintahan Sukoharjo, wilayah ini telah dipenuhi berbagai fasilitas umum seperti area jual beli, gedung perkantoran, hingga rumah sakit.

Nggak ada yang tahu pasti di mana jembatan oglak-aglik yang melegenda itu. Yang pasti, dari sebuah jembatan bambu yang bergoyang itulah, lahirlah nama dusun yang kini menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Sukoharjo, Gez! (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: