inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Masjid Darussalam Sukoharjo, Pernah Dibombardir Belanda Tapi Nggak Hancur
Selasa, 19 Apr 2022 13:45
Penulis:
Inibaru Indonesia
Inibaru Indonesia
Bagikan:
Masjid Darussalam Sukoharjo, saksi bisu Perang Diponegoro. (jatengprov.go.id)

Masjid Darussalam Sukoharjo, saksi bisu Perang Diponegoro. (jatengprov.go.id)

Masjid Darussalam Sukoharjo adalah saksi bisu perang Diponegoro. Kabarnya, di masa penjajahan, masjid ini pernah dibombardir Belanda dengan meriam tapi sama sekali nggak hancur. Keren juga, ya?

Inibaru.id – Di Indonesia, ada banyak masjid dengan cerita yang nggak biasa. Salah satunya adalah Masjid Darussalam Sukoharjo, Jawa Tengah. Masjid ini kabarnya pernah dibombardir Belanda di masa penjajahan namun sama sekali nggak hancur lo.

Masjid Darussalam bisa kamu temukan di Kampung Kedunggudel, Kelurahan Kenep, Kecamatan Sukoharjo. Usia masjid ini cukup tua karena kabarnya didirikan pada abad ke-14. Bisa dikatakan, masjid ini sudah ada di masa awal penyebaran Islam di Jawa.

Meski begitu, popularitas masjid tertua di Sukoharjo ini justru muncul dari kisah Pangeran Diponegoro. Jadi, ya di masa kolonial, Raja Keraton Solo Paku Buwono VI sering mengadakan pertemuan dengan Pangeran Diponegoro di masjid tersebut. Intinya sih, selain dijadikan tempat ibadah, masjid ini juga dipakai sebagai markas perjuangan.

Sayangnya, lambat laun Belanda tahu soal masjid ini. Mereka pun melancarkan serangan ke Karanggudel. Masjid ini pun nggak ketinggalan jadi sasaran. Meski dibombardir meriam habis-habisan, masjid ini sama sekali nggak hancur.

“Masjid dibombardir tembakan meriam namun tidak hancur. Hanya bangunan bagian depan yang hancur. Ini mukjizat Allah,” terang takmir Masjid Darussalam Sehono, Selasa (6/6/2017).

Kubah Masjid Berbentuk Bunga

Sumur Kyi Pleret di Masjid Darussalam Sukoharjo. Isunya adalah tempat harta karun. (jatengprov.go.id)
Sumur Kyi Pleret di Masjid Darussalam Sukoharjo. Isunya adalah tempat harta karun. (jatengprov.go.id)

Tujuh tahun usai Perang Diponegoro berakhir, yakni 1837, Paku Buwono VII yang menjabat akhirnya melakukan renovasi terhadap masjid ini bersama dengan warga setempat dan para alim ulama. Hasil renovasi ini pun bertahan hingga sekarang.

Yang menarik, renovasi membuat masjid ini memiliki kubah yang unik karena berbentuk seperti bunga wijaya kusuma.

“Bunga wijaya kusuma merupakan pusaka Bathara Kresna. Wijaya bermakna kemenangan sementara Kusuma berarti bunga. Filosofinya yakni bunga kemenangan terhadap lawan dan diri sendiri melawan nafsu duniawi,” lanjut Sehono.

Adanya Isu Sumur Harta Karun di Sana

Di dalam Masjid Darussalam Sukoharjo, ada sebuah sumur yang tertutup kaca bernama Sumur Kyai Pleret. Isunya sih, sumur ini adalah tempat harta karun yang digunakan untuk keperluan perang di masa kolonial. Namun, Sehono memastikan isu tersebut hanyalah cerita turun-temurun yang belum bisa dipastikan kebenarannya.

“Sumber sejarah mengenai Masjid Darussaalam sampai saat ini masih terbatas,” terangnya.

Hm, menarik juga ya kisah Masjid Darussalam Sukoharjo ini, Millens. (Jpnn, Sol/IB09/E05)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

A Group Partner of:

medcom.idmetrotvnews.commediaindonesia.comlampost.co
Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved