BerandaKulinary
Minggu, 9 Agu 2025 11:01

Perjalanan Lima Dekade Bakmi Jawa Pak Sartugi Mempertahankan Cita Rasa Sejati

Olahan bakmi yang tersedia di Warung Bakmi Jawa Pak Sartugi di Kabupaten Karanganyar. (DIP & ART)

Selain setia memasak setiap porsi bakmi dengan tungku arang, Bakmi Jawa Pak Sartugi juga tidak menyediakan saus ataupun kecap demi memastikan pelanggan bisa menikmati cita rasa aslinya.

Inibaru.id - Di tengah derasnya arus kuliner modern yang terus bermunculan, satu warung sederhana di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah tetap setia menjaga warisan rasa. Namanya Bakmi Jawa Pak Sartugi. Lokasinya berada di Lingkungan Mandungan, Kelurahan Jungke, Kecamatan Karanganyar. Letaknya mungkin tersembunyi di sudut kampung, tapi cita rasanya telah melegenda sejak puluhan tahun silam dan jadi jujugan pelaku wisata kuliner malam.

Sejak pukul 18.00 WIB, warung ini mulai menggeliat. Suara bara arang yang menyala, bau kaldu ayam yang perlahan menyeruak dari wajan, serta dentingan sendok yang beradu dengan piring jadi penanda dimulainya ritual kuliner malam. Di sudut teras rumah, tikar digelar, kursi plastik ditata, dan satu per satu pelanggan mulai berdatangan.

Di balik tungku, berdirilah Pak Sartugi (56). Dengan cekatan, ia meracik satu per satu pesanan. Tak seperti dapur modern yang serba cepat, di warung ini, setiap porsi bakmi digarap satu-satu, perlahan namun pasti. Tungku arang jadi kunci pembuatan setiap porsi menu yang dipesan pelanggan.

“Biar tetap otentik rasanya. Kalau pakai kompor gas, beda,” ujar Pak Sartugi sembari mengaduk bakmi.

Pilihan menu yang tersedia di sana sederhana, yaitu bakmi jawa rebus (godog) dan bakmi jawa goreng. Tapi justru di kesederhanaan itulah letak istimewanya. Untuk bakmi godog, mi kuning dan bihun dimasak dalam kuah kaldu ayam, ditambah telur, kubis, dan suwiran ayam kampung. Taburan bawang goreng di atasnya menambah harum yang menggoda.

Warung Bakmi Jawa Pak Sartugi yang sederhana. (Google Street View)

Yang menarik, di warung ini, kamu nggak akan menemukan saus ataupun kecap. “Sengaja nggak saya sediakan. Biar rasa khasnya nggak hilang,” katanya mantap sebagaimana dinukil dari Radarsolo, Sabtu (5/7/2025).

Karena yakin dengan kekuatan rasanya, wajar jika warung ini terus bertahan selama lebih dari 5 dekade. Pak Sartugi adalah generasi kedua penerus usaha keluarganya. Sang ibu yang akrab disapa Mbah Marto, sudah lebih dulu berjualan sejak 1970-an. Kini, setelah 17 tahun membuka cabang di rumah sendiri, Pak Sartugi tetap memegang teguh resep yang diwariskan orang tuanya tersebut.

Mengingat kekuatan utama kuliner di warung ini adalah rasa, jangan remehkan animo pembelinya. Dalam sehari, Pak Sartugi bisa menjual lebih dari 50 porsi. Bahkan saat hujan turun atau udara Karanganyar sedang dingin-dinginnya, pengunjung justru semakin ramai.

Dengan harga Rp12 ribu per porsi, siapa pun bisa menikmati sepiring kehangatan yang penuh rasa dan nostalgia. Warung ini buka setiap hari hingga pukul 23.00 WIB, meski terkadang bisa buka lebih malam jika masih banyak pesanan.

Di era serba cepat dan instan seperti sekarang, warung tradisional seperti Bakmi Jawa Pak Sartugi adalah pengingat bahwa rasa sejati terkadang membutuhkan waktu dan kesabaran untuk diolah.

Kalau kamu sedang mampir ke Kabupaten Karanganyar dan ingin mencicipi kuliner malam yang otentik, jangan lewatkan warung ini. Duduk di tikar, menyeruput teh panas, dan menikmati bakmi godog hangat di bawah cahaya remang sembari menikmati aroma khas tungku arang. Rasanya bukan cuma bikin kenyang, tapi juga bikin tenang, Gez! (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: