inibaru indonesia logo
Beranda
Kulinary
Melengkapi Kehangatan Malam di Bantul dengan Bakmi Jawa Pak Ribut!
Selasa, 11 Feb 2025 09:01
Penulis:
Bagikan:
Bakmi Jawa Pak Ribut di Bantul, DIY. (Googleuser/Arsya Hidayat)

Bakmi Jawa Pak Ribut di Bantul, DIY. (Googleuser/Arsya Hidayat)

Saking istimewa dan larisnya Bakmi Jawa Pak Ribut, jangan heran kalau pesananmu baru datang setelah kamu memesannya lebih dari 1 jam yang lalu.

Inibaru.id – Musim penghujan sedang di titik tertinggi, menandai hawa dingin yang selalu menyergap Yogyakarta saban malam. Namun, hal itu nggak menyurutkan niat Ni'mah untuk menempuh perjalanan puluhan kilometer dari pusat kota menuju Desa Murtigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul.

Tujuannya satu, yakni mencicipi Bakmi Jawa Pak Ribut. Sepulang dari tempat kerjanya yang berlokasi di Kota Yogyakarta, dia memacu kendaraan sejauh nggak kurang dari 25 kilometer demi kuliner legendaris yang menghangatkan tersebut.

"Sudah kadung pengin, gimana dong?" sebut teman saya tersebut, Senin (10/2/2025). "Kalau nggak salah, tempat itu buka sekitar pukul 18.00 WIB. Pas banget dikonsumsi sepulang kerja."

Saat ini, tubuh Ni'mah sedang kurang fit. Agak batuk dan pilek. Dia berharap, kehangatan bakmi di tempat langganannya itu bisa meredakan rasa sakit dan mengembalikan imunitas tubuhnya. Untuk alasan itulah dia membulatkan niat ke Bantul.

Harus Siap Mengantre

Ni’mah paham, untuk menikmati menu di Bakmi Jawa Pak Ribut, selain harus menempuh perjalanan jauh, dia juga harus mempersiapkan kesabaran ekstra. Maklum, beberapa kali bertandang ke sana, dia selalu harus menunggu antara 1-1,5 jam hingga pesanannya datang. Antreannya panjang!

“Sudah biasa antre. Tapi rekan sekantor saya, Evan, yang asli Bantul, sudah punya triknya, yaitu pesan dulu lewat telepon atau WhatsApp,” kata dia memberi tips agar nggak mengantre terlalu lama saat memesan makanan di sana, lalu terkekeh.

Lokasi Warung Bakmi Jawa Pak Ribut Bantul yang sederhana, tanpa plang penanda. (Google Street View)
Lokasi Warung Bakmi Jawa Pak Ribut Bantul yang sederhana, tanpa plang penanda. (Google Street View)

Menurut Ni'mah, mengantre hingga berjam-jam di Bakmi Jawa Pak Ribut cukup sepadan, karena rasa bakmi di kedai yang buka sejak 2007 itu memang sulit ditemukan di warung bakmi lain yang pernah dijajalnya. Ada sensasi manis dan gurih yang khas, serta hangat di tenggorokan.

"Kehangatan bakmi ini cocok banget untuk melengkapi malam di Jogja yang akhir-akhir ini dingin," akunya.

Harga yang Bersahabat

Untuk menu makan malam, Ni'mah menambahkan, porsi bakmi di warung sederhana tersebut terbilang pas bagi dirinya. Nggak terlalu banyak, tapi cukup untuk mengganjal perut. Harganya pun ramah di kantong. Jadi, menurutnya, makan di tempat ini nggak bakal bikin kita menyesal.

"Seporsi bakmi sekitar Rp14 ribuan. Porsinya cukup. Dijamin puas pokoknya!" sebutnya seolah berpromosi.

Oya, kendati bertajuk "bakmi". kedai yang buka hingga pukul 02.00 WIB itu juga menyediakan masakan lain di daftar menunya, termasuk mi plencing khas Bantul yang dibanderol Rp15 ribu per porsi. Eits, bukan plencing kangkung, lo!

Mi plencing, atau biasa disebut plencing saja, adalah bakmi kuah dengan sensasi pedas yang lebih kuat. Biasanya, bakmi yang dipakai adalah mi berbahan dasar tepung tapioka dan gaplek (singkong kering) yang warnanya lebih keruh. Selain plencing, masyarakat juga ada menyebutnya mi lethek.

Sejujurnya, mendengar cerita Ni'mah, saya pun pengin bersegera meluncur ke Bantul untuk melengkapi malam dengan kenikmatan Bakmi Jawa Pak Ribut lagi. Tapi, ya sudahlah. Bantul terlalu jauh dari Semarang. Hari ini cukup cerita dulu, ke sana kapan-kapan! Ha-ha. (Arie Widodo/E10)

Tags:

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved