Inibaru.id – Yogyakarta dikenal luas sebagai salah satu surga wisata kuliner di Indonesia. Nah, dari sekian banyak tempat makan yang bisa kamu coba, ada lo satu tempat yang istimewa. Satai Petir Pak Nano namanya.
Dari namanya saja, kita sudah bisa menduga penganan apa yang dijual di tempat makan yang berlokasi di Jalan Ring Road Selatan Nomor 90, Menayu Kidul, Kelurahan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul tersebut. Yap, tentu saja satai dengan rasa yang pedas nan mantap!
Penjualnya adalah Pak Nano yang sudah berusia 77 tahun dan istrinya yang usianya tiga tahun lebih muda. Mereka mengaku sudah berjualan satai kambing dan tongseng sejak 1984 lalu, Millens.
“Awalnya saya jualan sandal dan hasil kerajinan tangan lainnya di Malioboro. Tapi hasilnya kurang baik untuk ekonomi keluarga. Akhirnya pinjam Rp500 ribu dari tetangga dan memulai usaha ini pada 1984,” cerita Pak Nano sebagaimana dinukil dari Yogyes, (23/12/2021).
Dia kepikiran untuk membuka usaha ini karena kakeknya juga membuka usaha yang sama. Namun, sebelum mangkal di Jalan Ring Road Selatan sejak 2010, lelaki ini berjualan di Letjen S. Parman.

Terkait dengan nama warungnya yang memiliki embel-embel petir, ternyata bukan idenya. Pelangganlah yang menyarankan nama tersebut agar sesuai dengan pedasnya satai kambing dan tongseng yang dijual. Bahkan, di antara pelanggan setianya, ada istilah rahasia untuk menyebut tingkat kepedasan penganan yang dijual seperti level PAUD atau TK untuk yang paling nggak pedas, berlanjut ke level SD, SMP, lalu SMA, hingga level sarjana atau profesor untuk varian yang terpedas. Unik, ya?
“Penamaan ini pas untuk pelanggan yang capek-capek datang ke sini dan harus sabar menanti penganannya jadi. Biar mereka bisa tertawa,” ungkapnya.
Yap, meski populer dengan level pedasnya, sebenarnya kamu bisa memesan satai kambing atau tongseng dengan tingkat kepedasan yang sesuai dengan selera. Bahkan, Pak Nano atau Bu Nano selalu menanyakan dulu ke pembeli tingkat kepedasannya. Jadi, nggak usah khawatir bakal kepedasan atau justru merasa kurang pedas.
Yang pasti, di tempat makan di mana kamu bisa menghabiskan uang Rp25 ribu sampai Rp50 ribu sekali makan ini, kamu bakal kenyang sampai puas karena potongan daging satainya cukup besar, nasinya cukup banyak, dan potongan kubisnya pas. O ya, khusus untuk tongsengnya, agak menarik karena kuahnya cenderung sedikit namun punya rasa yang mantap.
“Bagi yang senang pedas, pokoknya layak dicoba,” tulis salah seorang pengulas di Google bernama Rakhma Kusuma Wardhani.
Kalau kamu pengin wisata kuliner di sana, harap cermat saat memarkirkan kendaraan, ya? Karena lokasinya di Ring Road yang cenderung ramai, pastikan mobilmu nggak memakan badan jalan saat parkir. Kalau bawa sepeda motor sih, aman-aman saja, Millens. (Arie Widodo/E05)