BerandaKulinary
Jumat, 20 Des 2018 12:00

Sebelum Punah, 5 Kuliner Ini Harus Kamu Cicipi Kalau ke Solo

Pecel Sego Abang (pecelsoloresto.blogspot)

Terus berjuang keras menantang zaman, makanan tradisional ini seolah mulai menyerah. Tak banyak lagi yang menjual Cambuk Rambak. Salah satu yang tersisa adalah di suatu sudut di Pasar Gede.

Inibaru.Id - Kuliner legendaris tak selalu berhasil bertahan di tengah modernitas zaman. Entah sudah berapa banyak makanan masyur meregang nyawa di negeri ini. Kendati sempat mengalami masa keemasan, sejumlah makanan khas yang telah lama mengakar di tengah masyarakat bisa saja suatu saat menjadi yang terlupakan.

Dilansir dari Travelingyuk.com, sejumlah kuliner asal Solo, Jawa Tengah ini konon tengah berada di ujung tanduk. Lantaran tak lagi memiliki peminat, sebagian penjaja kuliner itu terpaksa gulung tikar. Apa saja kuliner enak itu?

(Baca juga: 7 Cara Olah Ini Bikin Kamu yang Kurang Suka Sayur Jadi Tertarik)

Es Kapal

Pak Warto adalah satu dari sedikit penjual Es Kapal yang tersisa di Solo. Jika beruntung, Anda bisa menjumpainya di Jalan Slamet Riyadi. Yakinlah, es berbahan dasar santan dan serutan es yang diberi roti tawar di atasnya ini bakal bikin Anda ketagihan.

Cambuk Rambak

Terus berjuang keras menantang zaman, makanan tradisional ini seolah mulai menyerah. Tak banyak lagi yang menjual Cambuk Rambak. Salah satu yang tersisa adalah di suatu sudut di Pasar Gede.

Irisan ketupat yang diberi bumbu serta kerupuk rambak sangat nikmat disantap sewaktu siang hari. Rasa dari bumbu kacang pun membuat siapapun ketagihan untuk kembali. Sayang bukan, jika menu lezat satu ini hilang?

Tahok atau Kembang Tahu

Tahok atau kembang gula merupakan makanan tradisional dari sari kedelai dan disajikan dengan kuah manis dari gula. Meski menggoda, kuliner khas Tionghoa ini nyaris punah.

Salah satu yang masih berjualan Tahok di Solo ada di Pasar Kliwon. Berkurangnya penjual tahok tidak lain karena pembelinya yang mulai berkurang.

Pecel Sego Abang

Hm, sangat disayangkan jika kuliner murah nan menyehatkan ini pada akhirnya harus sirna ditelan zaman. Saat ini, pecel berbahan dengan daun pepaya, bayam, tauge, kembang turi, kemangi, dan lamtoro ini tidaklah mudah ditemui di Solo.

Maka, jika Anda menjumpainya, cobalah! Anda akan menikmati sensasi sayur pecel bersaus pekat dari wijen hitam yang dipadukan dengan nasi merah yang menyehatkan.

Balung Kethek

“Balung” adalah tulang, sementara “kethek” adalah kera. Mungkin, lantaran bertekstur keras, camilan ini disebut “tulang kera”. Zaman dulu, makanan ini begitu digemari masyarakat.

Balung Kethek berbahan dasar singkong. Secara rasa, makanan tersebut sangat mirip dengan keripik singkong keras. Rasa gurih, manis, dan asin umumnya mendominasi camilan khas Solo itu. (OS/IB)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024