BerandaHits
Selasa, 26 Agu 2024 13:00

Menggapai Berkah dengan Kembali ke Jalan yang Lurus

Awaluddin Pimay memaparkan tema kembali ke jalan yang lurus dalam kajian Nobat Santrendelik. (Instagram/Santrendelik)

Dalam kajian di Nongkrong Tobat Santrendelik, Awaluddin Pimay menjelaskan pentingnya kejujuran agar kita dapat kembali ke jalan yang diridai Allah.

Inibaru.id - Setiap hari, kita semua punya tujuan yang sama, yakni menjadi pribadi yang lebih baik. Tapi pernahkah kamu berpikir cara agar perubahan itu benar-benar terjadi?

Jawabannya adalah dengan kembali ke jalan yang lurus, yaitu jalan yang dipenuhi dengan kejujuran. Ya, kejujuran adalah kunci utama yang seringkali kita abaikan, padahal itulah yang bisa membawa kita menuju hidup yang lebih bermakna dan diberkahi.

“Kembali ke jalan yang lurus artinya kita harus kembali menjadi orang yang jujur,” jelas Awaluddin Pimay dalam sebuah kajian di Nongkrong Tobat Santrendelik Semarang.

Menurut ustad Awaluddin, kejujuran memiliki tiga aspek penting, diantaranya adalah jujur dalam perkataan, jujur dalam hati, dan jujur dalam perbuatan.

“Kalau dalam perbuatan itu ya contohnya, antara sikap dan sifat kita harus senada dan seirama,” tambahnya. Artinya, apa yang kita katakan dan lakukan harus sesuai dengan niat yang ada di dalam hati kita.

Awaluddin Pimay mengatakan bahwa kejujuran dapat tercermin dalam setiap rukun Islam. (Instagram/Santrendelik)

Awaluddin menambahkan bahwa kejujuran juga merupakan inti dari setiap rukun Islam. Misalnya, dalam puasa, batal atau tidaknya puasa hanya kita yang tahu. Begitu pula dengan salat, kejujuran dalam melaksanakan ibadah ini juga hanya diri sendiri yang tahu batal atau tidak saat melakukannya.

Dan setiap kali salat, kita selalu memohon kepada Allah dengan mengucap Ihdinash shiratal mustaqim yang artinya tunjukkanlah kami jalan yang lurus. Ini diucapkan 17 kali lho dalam sehari saat melaksanakan salat wajib, belum lagi dalam salat sunnah.

“Artinya saat kita meminta ditunjukkan jalan lurus dalam hidup ini kita harus betul-betul menjadi orang yang jujur dalam segala aspek,” jelasnya.

Namun, sering kali perilaku kita di luar salat tidak sinkron dengan apa yang kita minta saat salat. Ustad Awaludin menjelaskan bahwa ini adalah ciri-ciri kemunafikan. Seorang munafik adalah orang yang ketika berbicara ia berdusta, ketika dipercaya ia berkhianat, dan ketika diberi amanah ia ingkar.

Suasana Nongkrong Tobat di Santrendelik Semarang berlangsung lancar. (Instagram/Santrendelik)

Saat ini, sangat sulit menemukan orang yang benar-benar jujur. Kejujuran tidak dinilai dari tingginya ilmu, jabatan, atau banyaknya harta.

“Lihat saja orang-orang dengan jabatan tinggi atau harta berlimpah, apakah mereka jujur atau tidak? Jadi, jangan terpukau dengan jabatan atau kekayaan!” pesan Awaludin.

“Menjadi jujur pada diri sendiri dan semua makhluk adalah langkah awal untuk kembali ke jalan yang lurus. Ketika kita berada di posisi kembali ke jalan yang lurus, Masyaallah, kehidupan kita akan penuh berkah. ” tandasnya.

Jadi, langkah kecil menuju ke jalan yang lurus adalah dengan menumbuhkan kejujuran dalam setiap aspek kehidupan kita. Semoga kita semua bisa terus berjuang untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan selalu mengedepankan kejujuran dalam segala hal, ya! (Rizki Arganingsih/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Jokowi dalam Jajaran Tokoh Terkorup di Dunia

1 Jan 2025

Menko Pangan Zulhas: 2025, Bulog akan Serap Hasil Pertanian Indonesia

1 Jan 2025

Untuk Perikanan Jateng, Menteri KKP Revitalisasi Tambak di Pantura Jawa

1 Jan 2025

Tahun Baru 2025, Begini Tantangan Berat Pers di Masa Depan Menurut Dewan Pers

1 Jan 2025

Tentang Dua Film 'Last Letter' yang Digarap Seorang Sutradara

1 Jan 2025

Libur Sekolah Selama Ramadan 2025; Mendikdasmen: Belum Jadi Keputusan

1 Jan 2025

AQ, Faktor Penting Penentu Kesuksesan Selain IQ

1 Jan 2025

Pemerintah Revisi Aturan PPN 12 Persen, Apa yang Terjadi?

1 Jan 2025

Kata Guru dan Orang Tua Siswa tentang Rencana UN yang Akan Diadakan Kembali

2 Jan 2025

Ttangkkeut, Tempat Warga Korea Melihat Matahari Terbit Pertama di Awal Tahun

2 Jan 2025

YOLO; Filosofi Hidup Sekali yang Memacu Kebahagiaan Plus Risiko

2 Jan 2025

Ada Sampah di Planet Mars, Arkeolog: Jangan Dibuang tapi Dilestarikan!

2 Jan 2025

Hari Pertama 2025: KAI Daop 4 Semarang Berangkatkan 25 Ribu Penumpang, Paling Banyak di Stasiun Tawang

2 Jan 2025

Memagari Kicau Merdu Burung Pleci di Pegunungan Muria

2 Jan 2025

Waktu Terbaik Mengunjungi Kebun Buah Mangunan Yogyakarta

2 Jan 2025

MK Hapus Presidential Threshold, Apa Dampak bagi Demokrasi Indonesia?

3 Jan 2025

Dampak Perkebunan Kelapa Sawit bagi Air dan Udara, Baik atau Buruk?

3 Jan 2025

Kemalasan Nobita, Antitesis Masyarakat Jepang dengan Tradisi Tahun Baru

3 Jan 2025

Pastikan Resolusi Tahun Barumu Bebas FOMO!

3 Jan 2025

Seperti Apa Mekanisme Tilang dengan Sistem Poin di SIM yang Berlaku Mulai 2025?

3 Jan 2025