Inibaru.id - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan komitmennya dalam memperkuat sektor perikanan guna mendukung ketahanan pangan di Jawa Tengah sekaligus meningkatkan kontribusi ekspor. Untuk itu, KKP berencana merevitalisasi tambak di kawasan Pantura Jawa, termasuk di Jateng.
"Presiden telah menginstruksikan pengembangan tambak tahap pertama seluas 20.000 hektare di Jabar dan Jateng pada tahun 2025," kata Sakti Wahyu Trenggono dalam Rakor terbatas bidang pangan Provinsi Jateng bersama sejumlah kementerian di Gradika Semarang, Selasa (31/12).
Total produksi perikanan nasional saat ini mencapai 13 juta ton per tahun, yang terdiri dari 7,8 juta ton perikanan tangkap dan 5,6 juta ton perikanan budidaya. Namun, Indonesia masih tertinggal dibanding negara lain seperti Vietnam, yang mampu memproduksi 25 juta ton dari sektor budidaya dan 3 juta ton dari perikanan tangkap.
"Untuk itu, peningkatan kapasitas utama di sektor budidaya untuk memperkuat daya saing internasional sangat penting," ungkapnya.
Di Jateng, total produksi perikanan mencapai 847 ribu ton, terdiri dari 396 ribu ton perikanan tangkap dan 451 ribu ton budi daya. Nilai ekonomi sektor perikanan di provinsi ini mencapai Rp7,68 triliun, menunjukkan surplus produksi yang signifikan.
Dari sisi ekspor, kontribusi Jateng mencapai Rp5 triliun atau setara dengan USD 326,78 juta. Sementara secara nasional, ekspor perikanan Indonesia mencapai USD 5,3 miliar.
"Potensi ekspor tersebut dapat ditingkatkan lebih tinggi, mengingat Vietnam telah mencapai nilai ekspor USD 9,5 miliar,” ujar Menteri Trenggono.
Dibutuhkan kolaborasi dengan kepala daerah dan Direktur Utama PLN. Nantinya mereka akan memastikan penyediaan energi yang cukup untuk mendukung peningkatan produksi tilapia, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.
"Dalam empat tahun ke depan, dengan dukungan yang tepat, kita dapat mencapai target produksi tilapia,” tambahnya.
KKP mencatat konsumsi ikan di Jateng masih berada di angka 15,6 persen. Untuk meningkatkan angka ini, gerakan Gemar Makan Ikan (Gemarikan) terus digalakkan melalui berbagai kampanye dan kerja sama dengan kepala daerah.
"Kami berharap langkah tersebut dapat mendukung ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal!" pungkasnya. (Danny Adriadhi Utama/E10)