Inibaru.id – Bukan hal aneh melihat satu film yang sukses di sebuah negara kemudian diadaptasi jadi film dengan cerita yang sama di negara lain. Hal ini pula yang berlaku untuk film Last Letter. Bedanya, jika pada film-film lainnya sutradaranya berbeda, yang ini justru sutradaranya sama.
Ceritanya begini. Sutradara film terkemuka dari Jepang, Shunji Iwai yang menggapai kesuksesan berkat film Love Letter (1995) ternyata juga cukup rajin membuat novel. Nah, salah satu novel tersebut berjudul Last Letter yang dia rilis pada 2018. Pada tahun yang sama, dia mengadaptasi novelnya sendiri jadi sebuah film dengan judul yang sama.
Tapi, bukannya membuatnya dengan pemeran dari Jepang dan jadi film berbahasa Jepang, dia malah membuat film berbahasa Mandarin dengan pemeran dari Tiongkok seperti Zhou Xun, Qin Hao, dan Zhang Zifeng. Film ini sukses besar di Tiongkok dan membuat Shunji Iwai, Zhou Xun, dan Zhang Zifeng sampai dinominasikan dalam penghargaan Golden Horse Awards ke-55.
Kesuksesan film ini di Tiongkok nggak bikin Shunji Iwai puas. Dia membuat film dengan judul yang sama dan cerita yang sama dengan menggunakan Bahasa Jepang. Pemeran level atas Jepang seperti Takako Matsu, Suzu Hirose, Nana Mori, Ryunosuke Kamiki, Masaharu Fukuyama, hingga animator terkemuka Hideaki Anno sampai ikutan ambil bagian! Hasilnya sama seperti film sebelumnya, film ini juga sukses besar!
Maklum dari segi cerita dan maju mundurnya plot, film ini sangat menarik. Kamu juga bisa melihat film ini dipenuhi dengan komedi yang seru tatkala para pemerannya saling berkirim surat.
Tapi, pada satu jam terakhir film, film yang awalnya dipenuhi dengan tawa mulai berubah jadi lebih serius. Bahkan, kamu bisa akhirnya menangis sesenggukan di akhir film.
Soalnya, di akhir film ini pula, terkuak bahwa ada salah seorang tokoh yang mengalami penyesalan luar biasa atas keputusan yang dia ambil dalam kehidupannya.
Tapi, terkuaknya penyesalan ini juga jadi closure yang bikin lega bagi sejumlah tokoh lainnya. Yap, bisa dikatakan, akhir filmnya kombinasi antara sad ending dan happy ending, gitu, Millens.
Yang menarik, di film ini dua aktris cantik Nana Mori dan Suzu Hirose memerankan dua tokoh dengan dua latar waktu yang berbeda di film ini. Tektokan keduanya di film ini jadi daya tarik utama yang bikin siapa saja terus nggak bisa beranjak dari jalannya film.
Selagi masih libur Nataru, nggak ada salahnya deh menonton Last Letter sebagai hiburan. Boleh kok memilih yang versi film Tiongkok atau film Jepang karena sama-sama menarik. (Arie Widodo/E10)