BerandaTradisinesia
Rabu, 27 Agu 2024 08:51

Sering Dikeramatkan, Pohon Randu Alas Kini Semakin Langka

Pohon randu alas semakin langka. (Etnis.id/Asief Abdi)

Saking dikeramatkannya, banyak orang yang menggelar selamatan sebelum menebang pohon randu alas agar nggak terkena masalah. Tapi sayangnya, hal ini nggak mencegah jumlah pohon randu alas semakin berkurang di alam.

Inibaru.id – Ada cukup banyak jenis pohon yang dikeramatkan orang Indonesia, khususnya orang Jawa. Randu alas adalah salah satu di antaranya. Sayangnya, meskipun dikeramatkan dan bahkan ditakuti, randu alas kini semakin langka.

Status randu alas mungkin mirip dengan bambu atau pohon beringin yang kerap tumbuh hingga berukuran raksasa. Alasannya, pohon-pohon ini dianggap sebagai "sarang hantu" sehingga kerap ditakuti banyak orang. Bahkan, ada yang nggak berani menebang karena khawatir akan jatuh sakit atau mengalami nasib buruk jika nekat melakukannya.

“Masyarakat percaya ada beberapa kasus asal tebang yang berujung pada penebangnya sakit, cedera, bahkan ada yang meninggal. Soalnya, ada yang menyebut pohon-pohon tua itu dihuni makhluk nggak kasat mata,” ucap pemerhati pohon-pohon tua dari Yogyakarta bernama Wahyu Wibowo sebagaimana dinukil dari Radarjogja, Minggu (11/8/2024).

Nah, demi bisa menebang pohon-pohon keramat seperti randu alas, warga biasanya menggelar selamatan atau kenduri agar penebangnya nggak sampai mengalami masalah.

Sayangnya, meskipun sudah ada kepercayaan bahwa pohon randu alas adalah pohon yang dikeramatkan atau dihuni makhluk halus sehingga nggak bisa asal tebang, realitanya jumlah pohon randu alas semakin berkurang. Bahkan, bisa dikatakan pohon ini semakin langka dan sulit dilihat di mana-mana, termasuk di kawasan pedesaan. Hal inilah yang diungkap Pengendali Ekosistem Hutan Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Kehutanan (BBPSIK) Surip.

Menjaga Keseimbangan Alam

Jumlah pohon randu alas semakin sedikit di alam. (FB/Infotegal)

“Randu alas hidup di antara pohon-pohon. Tempat idealnya tumbuh adalah di hutan. Sayangnya, kini tempat hidup alaminya sudah banyak yang hilang karena manusia. Kalau di hutan pohon-pohon lain ditebang, biasanya randu alas juga ikut kena tebang. Makanya randu alas jadi semakin langka,” ucap Surip.

Padahal, pohon ini sangat penting bagi keseimbangan alam karena bisa menjaga air tanah, kesuburan, hingga jadi tempat tinggal burung dan mahluk pohon lainnya. Kemampuannya yang bisa tumbuh tinggi besar hingga ratusan tahun pun membuatnya sangat penting bagi alam. Jika jumlahnya semakin berkurang, tentu kondisi alam di sekitarnya bakal semakin memburuk.

BBPSIK sendiri mengaku belum membudidayakan pohon randu alas. Tapi, nggak ada salahnya jika masyarakat mau menanamnya. Pasalnya, jika kita telaah lebih lanjut, sebenarnya ada alasan mengapa pohon-pohon seperti randu alas, bambu, atau beringin dianggap keramat atau bisa dihuni makhluk halus.

Yap, pohon-pohon tersebut bisa bikin sumber air di sekitarnya melimpah sekaligus bikin kondisi tanah di sekitarnya tetap subur. Kamu tahu sendiri kan hal tersebut sangat penting bagi manusia yang membutuhkan air untuk dikonsumsi dan tanah yang subur untuk memroduksi tanaman. Keberadaan mitos-mitos seram pada pohon tersebut memang ditujukan agar pohon-pohon tersebut nggak asal ditebang dan bikin sumber penghidupan manusia jadi ikut hilang.

Selagi belum terlambat, alangkah baiknya memang kita mulai menanam kembali pohon-pohon yang dikeramatkan tersebut. Tetap mempertahankan mitos terkait pohon keramat juga nggak ada salahnya. Jika mitos ini terus dipercaya dan bikin pohon-pohon tetap lestari, bakal lebih baik untuk alam dan manusia, bukan? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: