BerandaHits
Senin, 25 Agu 2024 15:00

Mengenal Monumen Gempa Potrobayan, Pengingat Dahsyatnya Gempa Yogyakarta 2006 Silam

Monumen Gempa Potrobayan di Bantul, Yogyakarta. (Wikipedia/Altair Netraphim)

Monumen Gempa Potrobayan yang ada di Bantul berlokasi nggak jauh dari titik episentrum Gempa Yogyakarta pada 2006.

Inibaru.id – Banyak orang yang mengira titik episentrum gempa Yogyakarta pada 27 Mei 2006 ada di Laut Selatan. Padahal, yang benar adalah di daratan. Nah, lokasi titik di mana gempa yang bikin lebih dari 6 ribu jiwa meninggal ini bisa kamu temukan di Monumen Gempa Potrobayan.

Kekuatan gempa Yogyakarta 2006 mencapai 5,9 M. Tapi, terjadi di kedalaman yang cukup dangkal, yaitu 12,5 kilometer saja dan disebabkan oleh bergesernya Sesar Opak yang memanjang dari Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, serta Sleman dan Bantul di DIY.

Lokasi monumen ini ada di 19,5 kilometer ke arah selatan dari Titik 0 Kilometer Yogyakarta. Kombinasi dari kekuatan gempa yang cukup besar, berpusat di titik yang cukup dangkal, dan dekat dengan permukiman padat penduduk jadi penyebab banyaknya korban jiwa dan bangunan yang hancur.

Berlokasi di Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul, Monumen Gempa Potrobayan dibangun sebagai peringatan 10 tahun gempa Jogja tersebut. Namanya Potrobayan karena berlokasi di Dusun Potrobayan, nggak jauh dari pertemuan Sungai Opak – Sungai Oya yang memang masuk dalam jalur Sesar Opak.

Jalan menuju Monumen Gempa Potrobayan. (Google Street View)

Selain keberadaan tugu yang terbuat dari batu andesit setinggi 150 sentimeter, terdapat bongkahan batu besar yang nggak jauh dari tugu tersebut. Pada batu tersebut, terdapat prasasti yang ditandatangani oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, Bupati Bantul kala itu, Suharsono, serta Rektor UPN Veteran.

Pada prasasti, terdapat sejumlah kalimat yang isinya adalah pengingat dahsyatnya gempa Jogja. Bisa dikatakan, kamu bisa belajar sejarah gempa Jogja dengan lengkap di sini. Lebih dari itu, terdapat juga sejumlah info mitigasi bagi mereka yang pengin lebih tahu tentang cara menyelamatkan diri saat gempa menerjang.

Keberadaan info mitigasi pada Monumen Gempa Potrobayan wajar karena Yogyakarta dikenal sebagai salah satu wilayah yang cukup sering dilanda gempa. Di daratan saja, terdapat Sesar Opak dan Sesar Mataram. Khusus sesar yang disebut terakhir, baru terpetakan pada 2021 lalu, lo.

Lebih dari itu, karena lokasinya berbatasan langsung dengan Laut Selatan Jawa, Yogyakarta juga rentan terkena gempa dari kawasan Megathrust Samudra Hindia. Jika sampai ada gempa besar di sana, tsunami bisa saja menerjang wilayah selatan provinsi tersebut.

Semoga saja banyak orang yang mendatangi Monumen Gempa Potrobayan bisa mempelajari pentingnya mitigasi bencana di sana, ya, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT