BerandaHits
Selasa, 20 Mei 2024 14:55

Nature Deficit Disorder, Kondisi Mengkhawatirkan bagi Pekerja WFH

Jarang berinteraksi dengan alam juga bisa meninggalkan dampak psikologis. (via Halodoc)

Kerja dari rumah mungkin terdengar menyenangkan. Namun, minimnya diri kita berinteraksi dengan alam bisa menyebabkan Nature Deficit Disorder.

Inibaru.id - Di era digital yang semakin maju, bekerja dari rumah telah menjadi bagian integral dari kehidupan banyak orang. Meskipun menawarkan fleksibilitas dan kenyamanan, gaya hidup ini juga dapat membawa dampak negatif yang nggak disadari oleh banyak orang, salah satunya adalah Nature Deficit Disorder (NDD).

Apa itu Nature Deficit Disorder?

Nature Deficit Disorder bukanlah diagnosis medis resmi, melainkan istilah yang diperkenalkan oleh Richard Louv dalam bukunya "Last Child in the Woods" untuk menggambarkan dampak negatif dari kurangnya interaksi manusia dengan alam.

Kondisi ini mencakup berbagai gejala fisik dan psikologis yang timbul akibat berkurangnya paparan terhadap lingkungan alami.

Gejala dan Dampak Nature Deficit Disorder

Gejala Nature Deficit Disorder dapat bervariasi, namun beberapa yang umum mencakup:

1. Stres dan Kecemasan

Kurangnya waktu di alam dapat meningkatkan tingkat stres dan kecemasan. Lingkungan alami diketahui dapat membantu menurunkan hormon stres dan memberikan efek menenangkan.

2. Depresi

enurunan interaksi dengan alam juga dapat berkontribusi pada perasaan depresi. Alam sering kali menjadi sumber inspirasi dan kebahagiaan, yang hilang ketika seseorang terlalu banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan.

3. Gangguan Tidur

aparan cahaya alami sangat penting untuk mengatur siklus tidur-bangun. Kekurangan cahaya matahari dapat mengganggu ritme sirkadian, menyebabkan kesulitan tidur atau kualitas tidur yang buruk.

4. Masalah Fisik

Kurangnya aktivitas fisik yang sering dikaitkan dengan gaya hidup bekerja dari rumah juga dapat memperburuk kesehatan fisik. Berada di alam sering kali melibatkan aktivitas fisik seperti berjalan atau berlari, yang penting untuk kesehatan jantung dan otot.

Mengapa Kondisi Ini Berbahaya?

Nature Deficit Dsorder bisa menurunkan produktivitas. (Experience life)

Nature Deficit Disorder berbahaya karena efek kumulatifnya dapat merusak kesehatan mental dan fisik. Stres kronis dan kecemasan yang tidak ditangani dapat memicu masalah kesehatan yang lebih serius seperti penyakit jantung, diabetes, dan gangguan mental. Selain itu, gangguan tidur yang terus-menerus dapat menurunkan produktivitas dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Mengatasi Nature Deficit Disorder

Untuk mengatasi dampak Nature Deficit Disorder, beberapa langkah yang bisa diambil oleh pekerja dari rumah antara lain:

1. Jadwalkan Waktu di Alam

Buatlah jadwal rutin untuk berinteraksi dengan alam, seperti berjalan-jalan di taman, berkebun, atau mendaki di akhir pekan. Waktu yang dihabiskan di alam, bahkan dalam jumlah kecil, dapat memberikan manfaat besar.

2. Bawa Alam ke Dalam Rumah

Jika sulit untuk menghabiskan waktu di luar, cobalah membawa elemen alami ke dalam rumah. Tanaman hias, akuarium, atau bahkan gambar pemandangan alam dapat membantu mengurangi gejala NDD.

3. Manfaatkan Ruang Terbuka di Sekitar Rumah

Manfaatkan teras, balkon, atau halaman belakang untuk bekerja atau beristirahat. Paparan sinar matahari dan udara segar sangat penting.

4. Aktivitas Fisik di Luar Ruangan

Cobalah untuk melakukan olahraga atau aktivitas fisik lainnya di luar ruangan. Bersepeda, jogging, atau yoga di taman dapat membantu meningkatkan kesehatan fisik dan mental.

Nature Deficit Disorder adalah masalah yang nyata dan berbahaya, terutama bagi mereka yang bekerja dari rumah. Namun, dengan kesadaran dan upaya untuk lebih sering berinteraksi dengan alam, dampak negatif ini dapat diminimalkan.

Menjaga keseimbangan antara teknologi dan alam adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan dalam jangka panjang. Dengan langkah-langkah sederhana seperti yang disebutkan di atas, kita bisa menikmati manfaat bekerja dari rumah tanpa harus mengorbankan hubungan kita dengan alam. (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: