“Modus mereka adalah membeli produk makanan dan minuman
kemasan yang sebagian besar sudah kedaluwarsa. Lalu, tulisan kedaluwarsa ini
dihapus atau diubah sehingga produk yang mereka jual kembali seolah-olah masih
belum kedaluwarsa,” terang Kapolres Batang AKBP Saufi Salamun sebagaimana
dikutip dari Detik, Rabu (13/9/2023).

Sayangnya, produk-produk makanan dan minuman kemasan yang
sudah nggak layak dikonsumsi ini sudah terlanjur dijual di berbagai wilayah
dalam dua setengah tahun belakangan. Menurut keterangan para pelaku, mereka
menjualnya ke pedagang-pedagang di Yogyakarta, Malang, Cilacap, Brebes, serta
Bandung.

Lantas, dari mana ya para pelaku mampu mendapatkan makanan
dan minuman kedaluwarsa? Ternyata mereka mendapatkannya dari pabrik yang ada di
Jawa Timur.

“Kami beli di Jawa Timur karena lebih murah. Produknya
sebenarnya kan dari pabrik ke depo, depo yang punya DO. Nah dari DO ini baru
kita beli per kiloan,” terang salah seorang tersangka yang berperan sebagai
pemodal, AS.

Mereka membeli produk makanan dan minuman itu dengan harga
Rp5 ribu-Rp10 ribu per kilogram. Setelah itu, produk-produk tersebut dipilah.
Jika masih terlihat baik dan nggak mencurigakan, akan diganti tanggal expired-nya. Kala sudah terlihat rusak
dan nggak layak dijual, akan dibuang.

Setelah itu, mereka menjual makanan dan minuman tersebut per
piece, bukannya per kilogram lagi. Dari penjualan inilah, mereka mampu mendapatkan
keuntungan besar.

Karena aksinya membahayakan masyarakat, ketiga tersangka terancam hukuman paling banyak 5 tahun penjara serta
denda sebesar Rp2 miliar. 

Mengingat produk makanan dan minuman kedaluwarsa ini sudah
ada di pasaran, kalau kamu menemukan produk yang memiliki aroma, rasa, atau
bentuk mencurigakan, sebaiknya jangan dikonsumsi ya, Millens. Daripada nantinya jatuh sakit. (Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Kamu
yang sering membeli makanan dan minuman kemasan kini harus benar-benar cermat, Millens. Soalnya, di pasaran ada
orang-orang yang memanfaatkan sikap kurang teliti kita ini, lo. Mereka menjual kembali bahan makanan yang sudah nggak layak konsumsi.

Dari tindakan curang tersebut, sebanyak tiga orang ditangkap di Batang, Jawa Tengah. Menurut keterangan polisi, tiga tersangka yaitu AS (39) dan
TS (34) dari Banyumas, Jawa Tengah serta MS (39) dari Sidoarjo, Jawa Timur
ditangkap setelah warga melaporkan aktivitas mencurigakan di rumah yang mereka
kontrak di Desa Kebumen, Kecamatan Tersono, Batang.

Tiga orang di Batang ditangkap karena mengubah tanggal expired produk makanan dan minuman kedaluwarsa untuk dijual kembali. Setiap membeli makanan atau minuman kemasan, cek dulu kondisinya, ya!

Waspada! Makanan dan Minuman Kedaluwarsa Beredar di Pasaran

Ketidakpastian adalah bagian alami dari kehidupan, dan belajar untuk menerima kenyataan ini adalah langkah penting menuju kesejahteraan mental dan emosional yang lebih besar.

Alam semesta ini sangat rumit, dan banyak faktor yang berperan dalam setiap kejadian atau situasi. Seringkali, kita hanya memiliki kendali atas sebagian kecil dari faktor-faktor ini. 

Usaha terbaik kita untuk merencanakan dan mengendalikan sesuatu nghak selalu dapat memprediksi hasil yang akhirnya akan terjadi.

Salah satu hal yang dapat kamu kendalikan adalah reaksimu terhadap ketidakpastian. Kamu memiliki kemampuan untuk mengendalikan pikiran dan perasaan kamu terhadap situasi yang nggak dapat kamu kendalikan. 

Dengan melatih keterampilan ini, kamu dapat mengurangi stres dan kecemasan yang mungkin timbul ketika menghadapi ketidakpastian.

Meskipun ngga semua hal dapat dikendalikan, bukan berarti kamu harus menjadi pasif dalam hidupmu. Kamu masih memiliki kemampuan untuk membuat keputusan, merencanakan, dan bertindak. 

Keseimbangan antara menerima ketidakpastian dan berusaha untuk mencapai tujuan adalah kunci. Cobalah untuk merencanakan dengan bijak, tetapi juga siap untuk beradaptasi ketika hal-hal nggak berjalan sesuai rencana.

Ketidakpastian seringkali menjadi guru terbaik. Saat kamu menghadapi situasi yang nggak dapat kamu kendalikan, cobalah untuk melihatnya sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh. Apa yang dapat kamu pelajari dari pengalaman ini? Bagaimana kamu dapat menjadi lebih kuat atau lebih bijaksana sebagai hasilnya?

Ketidakpastian juga dapat menciptakan ruang untuk kreativitas dan inovasi. Saat kamu menghadapi tantangan yang nggak terduga, kamu mungkin menemukan solusi yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. 

Oleh karena itu, jangan takut untuk menjelajahi ketidakpastian dengan pikiran yang terbuka.

6. Menemukan Ketenangan dalam Ketidakpastian

Akhirnya, belajar menerima ketidakpastian juga berarti menemukan ketenangan dalam dirimu sendiri. Ini melibatkan praktik mindfulness, meditasi, atau cara lain untuk menciptakan ruang bagi ketenangan dalam pikiranmu. Dengan demikian, kamu dapat menjalani hidup dengan lebih damai, meskipun nggak semua hal bisa kamu kendalikan.

Dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian, belajar untuk menerima kenyataan bahwa nggak semua hal bisa dikendalikan adalah langkah yang bijak. 

Ini memungkinkan kamu untuk menjalani hidup dengan lebih bijaksana, lebih tenang, dan lebih siap menghadapi apa pun yang datang. (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Kamu mungkin kerap dapat pujian sebagai perencana ulung. Nggak pernah meleset ketika menyusun kegiatan atau rencana. Kamu seperti punya kekuatan magis untuk mengendalikan keadaan.

Memang dalam hidup ini, seringkali kita memiliki dorongan untuk mengendalikan segala sesuatu di sekitar kita. 

Namun, sebuah pelajaran penting yang perlu dipahami adalah bahwa nggak semua hal bisa dikendalikan. 

Dalam hidup, kamu perlu&nbsp; memahami bahwa nggak semua hal bisa dikendalikan.

Nggak Semua Hal Bisa Dikendalikan, Mari Belajar Menerima Ketidakpastian

Selain itu, komite yang bertugas menyeleksi film Tanah Air pada ajang Piala Oscar untuk kategori International Feature Film tersebut juga beranggotakan&nbsp;Sha Ine Febriyanti, Ilham Bintang Alim Studio, Cesa David, Nur Hidayat, dan Ratna Riantirno.

Untuk ajang mendatang, komite itu menyeleksi setidaknya 100 film dalam negeri yang
diproduksi selama Desember 2022 hingga Oktober 2023. Hasilnya, Autobiography&nbsp;didaku sebagai
yang terbaik dan paling layak mewakili Indonesia.

Film Autobiography
mendapatkan perhatian para sinefil di negeri ini setelah mendapatkan apresiasi positif kala ditayangkan di Festival
Film Venesia 2022 (Italia) dan diganjar penghargaan FIPRESCI Prize (Orizzonti
and Parallel Section). Selanjutnya, berbagai penghargaan pun menghampiri mereka.

Film yang dibintangi Kevin Ardilova itu memenangi
International Feature Award (Best Feature) pada Festival Film Adelaide
(Australia) 2022, Grand Prize (Best Film) di Tokyo Filmex 2022 (Jepang), Best
Screenplay dalam Asia Pacific Screen Awards 2022 (Australia), dan NETPAC Award (Best
Asian Film) pada Golden Horse Film Festival and Awards 2022 (Taiwan).

Untuk Indonesia, gelaran Jogja-NETPAC Asian Film Festival pada 29 November 2022 menjadi penayangan perdana Autobiography&nbsp;sebelum akhirnya resmi diputar di bioskop Tanah Air pada&nbsp;19 Januari lalu. Sejak saat itulah film yang mengambil lokasi syuting di Bojonegoro, Jawa Timur ini menjadi buah bibir di Indonesia.

Nggak hanya dari segi cerita, film yang juga dibitangi oleh Arswendy Bening Swara, Yusuf Mahardika, dan Lukman Sardi itu juga "menyenangkan" untuk ditonton berkat pengambilan gambar yang ciamik, latar tempat yang dramatis, pendalaman karakter yang kuat, dan banyak lainnya.

Menilik begitu kuatnya&nbsp;Autobiography, banyak orang nggak menyangka film tersebut menjadi debut Makbul Mubarak dalam penyutradaraan film panjang. Namun, hampir seluruh kritikus film sepakat, lelaki 33 tahun itu berhasil mengemas isu yang&nbsp;relate banget sama sejarah bangsa ini menjadi begitu sarat makna.

Film&nbsp;Autobiography&nbsp;menceritakan Rakib (Kevin Ardilova), penjaga rumah seorang pensiunan pejabat militer bernama Purna (Arswendy Bening Swara). Purna yang berniat mencalonkan diri
sebagai bupati di kampung halamannya pun pulang, lalu meminta Rakib menemaninya berkampanye.

Menonton film ini, kamu bakal merasakan ketegangan yang mengingatkan banyak orang pada masa Orde Baru. Itulah yang menarik. Di Rotten Tomatoes, film ini meraih rating 89 persen. Sementara, IMDb mengganjar film ini 7,4/10.

Pans Kotzathanasis dari&nbsp;Asian Movie Pulse&nbsp;bahkan menyebutkan bahwa Autobiography adalah
debut hebat dari Mubarak. Pengambilan gambarnya pun bagus dan kaya. "Salah satu yang terbaik tahun ini!” tulisnya.

Melihat berbagai apresiasi yang diberikan untuk Autobiography, semoga film ini bisa melaju cukup jauh pada ajang perfilman tertinggi dunia yang juga acap disebut sebagai Academy Awards tersebut, ya, Millens? (Arie Widodo/E03)

Inibaru.id – Komite
Seleksi (Komsel) Oscar Indonesia memutuskan untuk menunjuk Autobiography sebagai wakil Indonesia di Oscar 2024. Keputusan tersebut dianggap tepat karena film besutan Makbul Mubarak itu sejauh ini telah menyabet berbagai penghargaan dan kritik positif.

Oya, Komsel Oscar Indonesia dibentuk oleh Persatuan Film Indonesia (PFI).&nbsp;Anggota komisi yang diawasi langsung oleh Academy Awards ini berisikan para legenda di dunia perfilman seperti&nbsp;Slamet Rahardjo, Garin Nugroho, dan Deddy Mizwar.

Setelah menyeleksi sekitar seratus film, Komite Seleksi Oscar Indonesia akhirnya memutuskan bahwa film 'Autobiography' jadi wakil Indonesia di Oscar 2024. Apa yang membuat film besutan Makbul Mubarak ini dipilih?

Film 'Autobiography' Jadi Wakil Indonesia di Oscar 2024

“Dulu, Kampung Polowijan memang jadi tempatnya pada Abdi
Dalem Polowijan yang punya tubuh kerdil, albino, bongkok, pincang, atau
memiliki keistimewaan fisik lainnya,” ungkap Lurah Patehan Gunawan sebagaimana
dikutip dari Detik, Rabu (6/9/2023).

Peran utama Abdi Dalem Polowijan adalah untuk selalu hadir
dan mendampingi Sultan saat ada momen-momen istimewa seperti acara penobatan raja
(jumeneng) atau grebeg. Para abdi dalem ini akan berjalan di
belakang putra mahkota saat grebeg. Selain itu, mereka juga punya peran lain
yaitu sebagai penasehat, penghibur, atau pelawak keraton.

Ciri khas dari abdi dalem yang dikenal dengan sebutan lain
Cebolan Abdi Dalem adalah busananya berupa kain merah dengan motif bunga serta
sabuk besar, bertelanjang dada, nggak memakai penutup kepala, dan mengenakan
hiasan rambut yang terbuat dari bunga atau bulu.

Keberadaan mereka seringkali dikaitkan dengan para Punakawan
alias Semar, Petruk, Gareng, dan Bagong yang memang digambarkan punya bentuk
fisik yang nggak biasa. Meski begitu, apa yang dikatakan para Punakawan itu
selalu didengar oleh Sultan dalam mengambil keputusn-keputusan penting.

Meski memiliki peran yang cukup penting dalam tradisi keraton, nyatanya status Abdi
Dalem Polowijan dilebur menjadi Abdi Dalem Punakawan yang berarti para abdi dalem dari
masyarakat umum dan Abdi Dalem Keprajan yang berstatus anggota TNI, Polri, atau
PNS. Perubahan ini terjadi saat Sri Sultan Hamengku Buwono IX memerintah
(1940-1988).

Nggak hanya keberadaan status Abdi Dalem Polowijan yang kini
sudah hilang, Kampung Polowijan yang dulu menjadi bukti bahwa Sultan memberikan
kesempatan bagi para penyandang disabilitas untuk bisa mengabdi kepada kerajaan
juga mengalami perubahan.

Di sana, kamu nggak
akan lagi mudah menemukan penyandang disabilitas. Banyak yang tinggal di sana
kini adalah warga biasa. Bahkan, kini kampung tersebut berubah menjadi pasar
dan dipenuhi tempat makan.

“Polowijan statusnya sudah nggak lagi kampung. Bahkan rumah
milik warga asli Polowijan kini disewakan menjadi kios atau tempat usaha lain ke orang
dari kampung lain,” ungkap Gunawan.

Meski begitu, keberadaan Kampung Polowijan membuktikan bahwa
penyandang disabilitas jika diperhatikan dan diberi kesempatan, juga bisa
berdaya dan memberikan manfaat bagi banyak orang. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Para
abdi dalem Keraton Yogyakarta biasanya tinggal di kampung-kampung yang nggak jauh dari bangunan keraton. Nah, nama-nama kampung
tersebut biasanya disesuaikan dengan keunikan atau keahlian yang dimiliki para
abdi dalem. Salah satunya adalah Kampung Polowijan, tempat di mana para abdi
dalem penyandang disabilitas tinggal.

Lokasi Kampung Polowijan bisa kamu temui di Kelurahan
Kadipaten, Kecamatan Keraton. Jaraknya hanya sekitar 800 meter di sisi barat
daya dari bangunan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Sebelum berubah jadi kampung biasa yang dipenuhi banyak tempat makan, Kampung Polowijan dulu dikenal sebagai tempat tinggal para abdi dalem penyandang disabilitas. Seperti apa ya kisah dari kampung ini?

Kampung Polowijan, Dulu Jadi Tempat Tinggal Abdi Dalem Penyandang Disabilitas

Untuk menanggulangi pelamar yang curang, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) bakal menindak tegas Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang tertangkap curang. Terutama, ketika mereka kedapatan curang saat mengikuti tes CASN.

CPNS yang curang ketika tes bakal diblokir. Begitu keterangan dari Asisten Deputi Perancangan Jabatan, Perencanaan dan Pengadaan SDM Aparatur, Aba Subagja.

"Terkait sanksi bagi yang curang saat seleksi akan dikunci Nomor Induk Pegawainya di BKN. Sehingga kapan pun melamar sudah tidak bisa jadi ASN," kata Aba dalam Konferensi Pers Kesiapan Infrastruktur Teknologi Informasi Seleksi CASN di YouTube BKN, Kamis (14/9).

Lebih lanjut, Aba mengingatkan CASN nggak curang, sebab sanksi ini berlaku selamanya alias seumur hidup. 

"Saat itu NIP itu dikunci itu sama sekali tidak bisa melamar lagi," tegas dia.

Yang mengejutkan, sudah ada 370 orang yang sudah di-blacklist sehingga nggak bisa lagi mendaftar CASN selamanya. Mereka ketahuan berbuat curang saat seleksi CPNS.

"Tapi kalau ada permintaan blokir dibuka, BKN akan menunggu keputusan menteri PANRB," beber Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN, Suharmen.

Nah lo, jangan sampai menggapai pekerjaan impian dengan cara curang ya!&nbsp;(Siti Zumrokhatun/E10)

Inibaru.id - Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) barangkali menjadi impian sebagian orang. Gaji besar, fasilitas keren, dan embel-embel sebagai abdi negara adalah beberapa daya tarik menjadi PNS.

Sayangnya untuk lolos menjadi PNS nggak mudah. Kamu harus bisa melewati serangkaian seleksi. Nggak jarang ada oknum yang menghalalkan segala cara demi bisa lolos seleksi.

Jika sudah di-blacklist, kamu nggak bisa mendaftar CPNS selamanya.

Curang saat Tes, CPNS Bisa Kena Blacklist Permanen

Berdasarkan keterangan pakar keamanan siber
Pratama Persadha, kasus kebocoran data memang cenderung meningkat semenjak WFH&nbsp;diterapkan. Hal ini
disebabkan oleh sumber konektivitas yang jauh lebih luas dan tanpa batas
dibandingkan dengan sebelumnya. Pengamanan pun nggak bisa dilakukan seleluasa
biasanya.

Konektivitas yang semakin luas ini membuat
sistem perkantoran jadi rentan mendapatkan serangan. Kebocoran data pun semakin
mudah terjadi karena faktor kesalahan manusia, kesalahan sistem, hingga
serangan peretasan atau pun malware.

Bagi para pekerja yang memakai WiFi publik atau
di kafe, tingkat keamanan sibernya pun semakin melemah. Alhasil, nggak hanya
data-data mereka yang rentan diretas, bisa jadi sistem perkantoran yang dibuka
di tempat tersebut juga semakin rentan menjadi korban.

Microsoft secara blak-blakan menyebut anggaran
belanja untuk pengawasan dan keamanan siber semakin meningkat di masa pandemi
Covid-19. Hal ini tentu membuat banyak perusahaan semakin memperhatikannya. Nggak
hanya keamanan internal atau data karyawan, data-data dari klien tentu
harus diamankan dari kejahatan siber.

Nah, kalau kamu ingin lebih banyak tahu dengan
tren cyber security di Indonesia,
ikut saja TECHMinar Kreen Indonesia dengan judul Protecting Your Events and Clients from Security Threat. TECHMinar
ini akan diadakan pada 19 November 2020 Pukul 13.30 WIB.

Di acara ini, kamu bisa mendapatkan pembahasan
mengenai TECHMinar dari Founder Peduli Digital &amp; Information Security
Analyst Abdul Azis serta IT Security Consultant at Juke Solusi Teknologi Danang
Tri Atmaja.

TECHMinar ini gratis, ko. Silakan mendaftar dengan klik https://kreen.id/webinar/protectingourfirm
terlebih dahulu. (Adv/IB09/E03)

Inibaru.id – Belakangan ini, tren untuk bekerja
di rumah cenderung semakin populer. Hal ini disebabkan oleh banyak orang yang
ingin melindungi diri dari ancaman penularan Covid-19. Masalahnya, ini membuat keamanan siber melemah, sehingga ancaman kejahatan siber meningkat.

Sebagai contoh, baru-baru ini kebocoran data
menyerang Tokopedia. Beberapa aplikasi lain yang dipakai banyak orang seperti
Lazada dan Cermati&nbsp;juga mengalami kejadian serupa.

Semenjak WFH, kasus kejahatan siber seperti peretasan data semakin meningkat. Nah, di TECHMinar Kreen Indonesia ini, kamu bakal tahu banyak soal tren kejahatan siber dan bagaimana cara mencegah atau menanganinya.

Lindungi Klien dan Event dari Kejahatan Siber via TECHMinar Kreen Indonesia

Buat Janji Video Call
Grup Bareng Temanmu

Kecanggihan teknologi memudahkan siapa saja untuk
berkomunikasi sehingga nggak memutus silaturahmi. Dengan kecanggihan teknologi
kamu bisa menghilangkan rasa sepimu dengan membuat janji untuk videocall
bersama teman-temanmu.

Biar ngobrol nggak jadi garing, kamu juga bisa mengubah
background jadi latar yang bikin tambah seru. Nggak hanya itu, kamu juga
temanmu juga bisa menggunakan efek-efek busana yang disediakan oleh aplikasi.
Gimana, seru kan?

Karena di rumah kamu juga dianjurkan untuk sehat jadi kamu
perlu berolahraga. Hm, WFH bukan alasan kamu buat everyday rebahan ya Millens.
Meski sebagian besar waktumu dihabiskan di rumah, kamu masih tetap bisa
olahraga.

Kamu bisa mencari kegiatan workout simpel di internet dan
bisa mengajak temanmu pula via video call.

Nonton itu nggak harus di bioskop kok. Binge watching alias nonton film atau serial secara maraton di media streaming digital sudah menjadi pilihan banyak orang
selama WFH.

Nah, biar nggak selalu sendirian pas nonton kamu bisa ajak
temanmu buat streaming bareng sambil video call. Nonton serial pasti bakal lebih
seru deh!

Selain menyelesaikan pekerjaan di rumah, WFH bukan alasan
buat rebahan. Kamu justru bisa lebih produktif jika mau memanfaatkan waktu
untuk mengembangkan potensi diri. Misalnya, membuat rancangan proyek atau
kegiatan yang bisa dilakukan banyak orang.

Kamu bisa bertukar pikiran dengan temanmu via online. Karena
pasti banyak banget ide kreatif yang kamu miliki. Mulai dari rancangan kegiatan
donasi atau rancangan usaha bersama yang bakal kamu rilis bareng temanmu.

Nah, masih banyak banget lo kegiatan yang bisa kamu lakukan
selama WFH biar nggak gabut. Semoga memberikan inspirasi yang tentunya bikin
kamu produktif! Semangat! (IB30/E05)

Inibaru.id -
Mengingat pandemi Covid-19 di Indonesia, beberapa perusahaan memberlakukan
sistem WFH. Hal ini dimaksudkan agar para pekerja tetap produktif di rumah.
Tapi nggak semua merasakan produktivitas, beberapa dari mereka pun merasakan
kesepian karena nggak ada teman ngobrol layaknya di kantor. Termasuk kamu?

Jangan khawatir, meskipun WFH kamu masih bisa bersosialisasi
dengan teman kerja kok. Ingat, sosialisasi era milenial bukan lagi face to
face. Yuk, simak ulasan kegiatan yang bisa kamu lakukan selama WFH biar nggak
gabut.

Tenang, meski WFH kamu masih bisa bersosialisasi! Ini dia tipsbiar kamu tetap seru-seruan dengan aman.

Biar Nggak Gabut, Ini Kegiatan Seru Selama WFH

Buat kamu yang harus bekerja dari rumah dan sering
kelimpungan karena kerjaan semakin menumpuk tapi pengin pekerjaan cepat selesai
yuk baca ulasan berikut.

1. Biar Nggak Kelimpungan, Tentukan Deadline
Lebih Awal

Jangan anggap santai, bekerja dari rumah pun harus dilakukan
dengan efektif. Apalagi kamu adalah pekerja profesional. Tentu kamu harus
memiliki deadline dalam setiap pekerjaan.

Jika dari kantor kamu sudah diberikan deadline, di rumah pun
kamu harus memiliki deadline lebih awal agar nanti nggak kelimpungan.

Salah satu tips untuk disiplin waktu adalah dengan menjadwal
semua yang akan dikerjakan termasuk pekerjaan penting. Kamu bisa mendata pekerjaan
kamu dari yang paling prioritas. Sehingga kamu dapat menentukan pekerjaan mana
yang harus kamu kerjakan lebih dulu.

3. Hukum Dirimu Sendiri
Jika Menunda Pekerjaan

Ingat, kuncinya adalah kemauan dan tekad! Jika suatu saat
kamu melanggar aturanmu sendiri maka kamu perlu membuat sanksi untuk hal itu
demi kedisiplinan.

Hal ini bisa kamu lakukan dengan mengurangi jam untuk main
gadget jika tugasmu nggak selesai tepat waktu.

4. Berikan Bonus untuk
Dirimu Sendiri Jika Berhasil Disiplin

Nggak hanya memberikan hukuman untuk diri sendiri, kamu juga
perlu memberikan apresiasi jika kamu sukses menyelesaikan tugas lebih awal.

Mungkin dengan keluar untuk makan sesuatu yang kamu
inginkan. Hal ini sebagai motivasi agar kedepannya tugasmu bisa selesai tepat
waktu.

Agar nggak menunda pekerjaan, kamu perlu memaksa dirimu
untuk menyelesaikan pekerjaan lebih awal. Hal ini akan membuat kamu terbiasa
menyelesaikan pekerjaan lebih awal dan nggak mudah tergoda dengan rebahan. 

Bisa karena terbiasa adalah motto yang bisa kamu gunakan
untuk mendisiplinkan diri. Sehingga tanpa sadar menunda pekerjaan bakal jadi
kebiasaan buruk yang sudah dihilangkan. Jangan malas biar pekerjaan nggak
numpuk. Stay healthy dan tetap semangat belerja dari rumah! (IB30/E05)

Inibaru.id -
Bekerja dari rumah pasti bikin kamu mager. Nggak cuma kamu sih, sebenarnya
siapa saja memang mudah tergoda untuk menunda pekerjaan jika disuruh bekerja
dari rumah. Apalagi kalau sudah melihat kasur dan memegang handphone, rasanya
pasti ingin ‘nanti aja deh tugasnya’.

Sebaiknya, kamu juga harus berpikir ulang sebelum
tergoda dengan fleksibilitas WFH ya, Millens. Karena di balik indahnya WFH kamu
juga harus bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu.

Bekerja dari rumah memiliki banyak godaan untuk menunda-nunda pekerjaan. Nah, biar nggak terus tertunda, simak yuk tips melawan mager berikut ini.

Biar Kerjaan Cepat Kelar, Ini Jurus Antimager Selama WFH

Kegiatan ini disinyalir diawali akun @excelalkamandka. Pada Sabtu (18/4/2020), dia mengunggah hasil susunan mesesnya yang cukup rapi. Dia juga menambahkan takarir, “Inspirasi untuk mengisi waktu di rumah.”

Pada Senin (20/4), akun Twitter @zindra_fernan mengunggah hasil kegabutannya menyusun meses. Dia mengaku membutuhkan waktu tiga jam untuk menyusun meses dengan model seperti itu. Warganet-warganet lain pun akhirnya banyak yang terinspirasi untuk melakukan hal yang sama.

Sehari setelahnya, akun Twitter
@cloudyhuff juga memamerkan roti tawar dengan meses yang tersusun rapi di
atasnya. Nggak lupa, dia juga menyertakan takarir berikut.

“Shep Juna
ga mungkin nangis liat platting kyk gini kan? alias cape bgt woi.” Tulisnya.

Akun @aquareg1a malah membentuk
mesesnya menyerupai bentuk penampakan virus. Dia mengibaratkan bentuk tersebut
seperti virus corona.

Ada pula yang susunan mesesnya
seperti lingkaran hipnotis. Bentuk meses itu dibuat dengan rapi oleh pemilik akun @MRTNZIG_.
Ha-ha, pasti sayang untuk dimakan ya? Rapi banget!

Bahkan, ada pula yang melukis
wajah politikus Basuki Tjahaja Purnama dengan meses! Akun @PutuWardhani
mengunggah foto meses yang membentuk gambar wajah mantan Gubernur DKI Jakarta
itu.

Akun @nuggetenak malah menggambar
bentuk rumah, lengkap dengan pekarangan dan matahari menggunakan meses. Dia
menggunakan meses warna-warni untuk membuatnya lebih menarik.

Akun @shundaes juga turut
meramaikan aksi “kegabutan” ini. Dia mengaku menghabiskan waktu lima jam untuk
menyusun meses dengan model mirip anyaman tersebut.

Berbeda dari yang lain, akun
@ootttaaaaa menata mesesnya secara vertikal. Hasil karyanya itu malah tampak
seperti penampang listrik statis.

Untuk masalah kreatif, warganet
Indonesia memang nggak diragukan lagi ya! Ha-ha. Eh, formasi meses favoritmu
yang mana nih,&nbsp;Millens? (IB03/E07)

Inibaru.id
–
Lebih dari sebulan pemerintah memberlakukan kampanye di rumah aja dan&nbsp;Work
from Home (WFH) untuk meminimalisasi penularan Covid-19. Sejumlah
perusahaan, kampus, dan sekolah pun memberlakukan kebijakan yang sama. Alhasil
sebagian karyawan, mahasiswa, dan siswa bekerja atau belajar dari rumah.

Meski sama-sama bekerja atau
belajar, saat pengerjaannya dialihkan di rumah, banyak waktu luang yang
dimiliki. Beragam jalan jadi pilihan untuk mengisi waktu luang seperti
olahraga, bercocok tanam, atau memasak kue. Namun, ada juga sejumlah orang yang
memanfaatkan waktunya dengan iseng menata meses di atas roti tawar dengan
bentuk-bentuk unik.

Waktu luang selama Di Rumah Aja dimanfaatkan warganet untuk berkreasi. Salah satu bentuk kreasi mereka adalah membentuk formasi meses unik di atas roti tawar. Seperti apa hasilnya?

Isi Waktu Saat Karantina, Warganet Bikin Formasi Meses di Atas Roti, Mana Favoritmu?

Tak perlu khawatir nggak bisa kerja tanpa Zoom. Ternyata, masih ada
beberapa aplikasi yang bisa kamu gunakan untuk bekerja dari rumah. Simak yuk aplikasi-aplikasi tersebut.

Aplikasi pertama adalah Skype. Yap, aplikasi ini pasti sudah nggak asing lagi di telingamu. Hal ini disebabkan oleh Skype yang sudah berdiri cukup
lama, tepatnya sejak 2000. Aplikasi milik Microsoft ini hanya dapat menampung
25 orang untuk bertatap muka secara daring.

Selain dapat melakukan panggilan video jarak
jauh, Skype juga bisa kamu gunakan untuk chatting secara individu maupun
grup, lo.

Sama-sama keluaran Microsoft, Teams
menggantikan Skype for Business dengan layanan yang lebih mutakhir. Layanan ini merupakan
kombinasi antara pesan dan video konferensi. Aplikasi ini bisa menggelar
pertemuan online hingga 250 orang lo, Millens.

Menjadi aplikasi perpesanan paling populer di
dunia, Whatsapp memperkenalkan panggilan video grup gratis untuk semua
penggunanya secara resmi pada 2018 silam. Fitur tersebut sangat memudahkan para
pengguna untuk mengobrol dengan teman dan keluarga. Sayangnya, fitur ini hanya bisa melayani panggilan video&nbsp; bersama 4 orang dalam satu waktu.

Tak mau ketinggalan, Google juga menciptakan
aplikasi video bernama Hangouts Meet. Aplikasi percakapan online ini mampu
melakukan panggilan video dengan 250 pengguna sekaligus lo, Millens. Fitur-fitur
yang ada di aplikasi ini juga beragam, mulai dari dapat menampilkan caption secara
otomatis menggunakan teknologi text-to-speech, hingga mengintegrasi
jadwal meeting memakai Google Calendar.

Meski masih terdengar asing di telingamu, House Party ternyata cukup populer di luar negeri, lo. House party merupakan aplikasi
obrolan video untuk orang-orang yang ingin bermain gim dan bersenang-senang
dengan teman serta keluarga dari jarak jauh.

Selain itu, House Party juga menawarkan pilihan
permainan interaktif yang cocok untuk dimainkan berpasangan atau kelompok. Jenis gim yang tersedia juga bervariasi, dari yang mudah, sulit, atau yang berupa tebak-tebakan.

Selain Zoom, kamu lebih suka memakai aplikasi apa untuk WFH nih, Millens?&nbsp;(Rep/IB24/E07)

Inibaru.id -&nbsp;Sesuai imbauan pemerintah, kita dianjurkan
untuk tetap berada di rumah selama masa pandemi Covid-19 ini. Mau tak mau, kita
harus melakukan segala hal dari rumah, termasuk bekerja.

Saat bekerja di rumah, terkadang kamu membutuhkan panggilan video. Salah satu aplikasi yang bisa digunakan untuk hal ini adalah Zoom, apalagi jika jumlah orang yang ikut bergabung cukup banyak. Namun, baru-baru ini Zoom diterpa isu keamanan. Nggak memiliki enkripsi end-to-end, informasi yang disampaikan saat panggilan video Zoom dikhawatirkan bsa diretas orang lain.

Sering dipakai untuk WFH atau work from home. Aplikasi konferensi video Zoom diterpa isu keamanan. Kalau kamu takut melakukannya, gunakan saja aplikasi-aplikasi lainnya seperti sebagai berikut.

Takut Memakai Zoom? Gunakan Saja Aplikasi Konferensi Video Ini

Kini, karena semua kegiatannya dilakukan secara daring, Lenny
mengaku harus stand by di depan gawai dari pagi hingga malam hari. Nggak
jarang, dia menerima aduan di malam hari. Ketiadaan aturan dari
kantor soal jam kerja khusus WFH membuatnya harus melayani kapan pun ada kasus yang masuk.

Salah satu pengalamannya dalam mendampingi sidang korban
kekerasan seksual via daring dialaminya beberapa waktu lalu. Dia
dan seorang paralegal dari lembaga yang sama kala itu ditugaskan untuk
mendampingi sidang di Pengadilan Negeri Purwodadi.

“Kala itu ada pendampingan sidang di Purwodadi. Saya sudah
sampai sana tapi ternyata menerapkan sidang online,” kenang Lenny.

Menurutnya antara pendampingan langsung dan via daring nggak
ada bedanya. Namun dirinya mengaku harus menyediakan kuota internet yang cukup
banyak supaya bisa tersambung tanpa buffering.

“Zoom sangat nyedot kuota, kalau limit bisa tersendat,”
keluhnya.

Meskipun begitu, dia mengaku tetap mendampingi korban secara
langsung jika memang kasus yang dialami korban tergolong berat.

Selain mendampingi sidang secara daring, dia yang juga
bertugas untuk memberikan konseling via daring mengaku kesulitan. Hal tesebut
tergantung dengan kliennya yang kadang kurang cepat dalam membalas pesan.
Dia mengaku untuk menelpon korbannya pun terkadang susah.

“Konseling lewat chat juga susah. Untuk telepon juga susah,”
keluh Lenny untuk kali kedua.

Saat nggak punya jadwal mendampingi sidang, dirinya mengaku
juga bertugas untuk membuat surat permohonan ahli dan kronologi kasus. Nggak
cuma itu, Lenny juga aktif dalam berbagai gerakan perempuan di Kota Semarang
serta Nasional. Lenny nggak sekadar seorang staf lembaga perempuan. Buat saya dia
pantas menyandang predikat aktivis perempuan.

Menurutmu apa perbedaan signifikan yang kamu rasakan ketika
harus bekerja dari rumah, Millens? (Zulfa Anisah/E05)

Inibaru.id - Minggu lalu, saya bertemu Lenny
Ristiyani di sela-sela agendanya bekerja dari rumah. Lenny, begitu dia
dipanggil merupakan seorang staf muda Legal Resource Center untuk Keadilan
Jender dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah. Nggak seperti biasanya, Lenny yang
aktif mendampingi korban kekerasan seksual ini kini terpaksa bekerja dari rumah
sesuai dengan imbauan pemerintah.

Sebelum corona mengamuk, Lenny yang ditempatkan di divisi
bantuan hukum ini mengaku punya agenda pendampingan yang superpadat. Nggak cuma
mendampingi sidang, Lenny juga sering mendampingi korbannya melakukan konseling
serta pemeriksaan medis ke rumah sakit.

“Aku pegang konseling dispensasi nikah, pengaduan korban
kekerasan, pendampingan ke Polrestabes, mendampingi pemeriksaan medis, dan
psikologis untuk korban ke RS tertentu,” tutur perempuan 23 tahun ini.

Meskipun harus melakukan berbagai pekerjaan dari rumah, Lenny, seorang aktivis perempuan tetap aktif mendampingi korban kekerasan seksual via daring. Bagaimana dia mengerjakan tugas penadampingan meskipun dari rumah?

Cerita Aktivis Perempuan Dampingi Korban Kekerasan Seksual di Tengah Pandemi

Toro, panggilan akrab Cahyo Listoro, menyatakan bahwa
PT. Pos Indonesia memberikan hand
sanitizer dan masker untuk melindungi para karyawan. Namun, dia masih merasa kurang terlindungi. Hand sanitizer yang
diberikan hanya ditempatkan di kantor, bukan diberikan pada para kurir. Masker juga baru diterima Toro pada 2 April 2020.

Hal itu membuat Toro merasa kurang aman selama bekerja
di jalanan. Apalagi memang nggak ada pengerucutan wilayah antar selama
pandemi ini. Kebijakan yang ada hanya mengurangi jumlah pengantaran oleh
kurir. 

“Yang saat normal dijalankan empat kali, sekarang hanya tiga kali
sehari,” tambah Toro. 

Dia mengaku merasa lebih aman jika diberi vitamin yang bisa menjaga kondisi sistem kekebalan tubuhnya.

Saya ingat ketika menerima paket, Toro sempat
melakukan panggilan telepon terlebih dahulu untuk memastikan saya ada. Ketika tiba, dia datang
dengan senyuman dan gelagat yang ramah seperti tidak ada beban atau rasa takut. Dia mengaku sengaja nggak begitu memikirkan pandemi ini dan tetap terus bekerja melakukan tugasnya.

“Kalau saya semata ingin berbakti kepada orang tua.
Karena orang tua yang menginginkan saya bekerja di sini,” ungkap Toro tentang alasannya tetap bertahan menjalankan pekerjaannya.

Kalau menurut kamu, apa yang sebaiknya dilakukan agar orang-orang yang tetap terus harus bekerja di masa pandemi Covid-19 ini bisa selalu sehat dan nggak mudah tertular, Millens?&nbsp;(Gregorius Manurung/E07)

Inibaru.id
–
Siang itu saya menerima paket kiriman dari Purwokerto. Paket itu berisikan hand sanitizer pesanan saya dan beberapa
teman untuk menjaga diri selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Awalnya
saya santai saja memastikan paket itu memang milik saya, menerimanya, dan
mengatakan “terima kasih”. Setelah memakai&nbsp;hand sanitizer tersebut, saya baru kepikiran tentang bagaimana cara para kurir jasa
pengiriman melindungi dirinya.

Memang, nggak semua orang dapat melakukan work from home. Mereka yang sehari-hari
bekerja di jalanan atau menggantungkan diri pada pendapatan harian nggak bisa melakukannya. Hal inilah yang dirasakan
para kurir jasa pengiriman barang. Mau nggak mau, mereka harus terus memacu
kendaraan dan mengantarkan barang ke berbagai tempat tujuan.

“Selama masa pandemi, sebenarnya tetap bisa bekerja
seperti biasa. Hanya saya sedikit terganggu dengan lockdown di beberapa wilayah antar di mana saya ditempatkan,” tulis
Cahyo Listoro, salah seorang kurir PT. Pos Indonesia melalui pesan singkat pada Kamis (2/4/2020).

Di tengah anjuran Di Rumah Aja yang digaungkan pemerintah, ternyata banyak orang yang terpaksa masih harus bekerja di luar rumah. Bagaimana cara mereka melindungi diri di tengah wabah Covid-19?

Cerita Perlindungan Diri Kurir Jasa Pengiriman Barang

“Di kantor ada komputer yang bisa dipakai jika bermasalah,
kalau WFH kita pakai seadanya,” tutur Leni dari divisi bantuan hukum.

Nggak cuma itu, untuk urusan jaringan internet juga sering
jadi kendala mereka bertiga. Meskipun dapat jatah dari kantor, mereka mengaku
kadang jatah tersebut tak cukup jika harus digunakan untuk mengakses berbagai
informasi. Nggak jarang ketika harus mengikuti sebuah telekonferensi, mereka
mengalami buffering karena paket internet yang terbatas.

“Wifi dan paketan ada jatah pulsa dari kantor, tapi lebih
enak di kantor wifi-nya lebih cepat. Kita juga nggak dapat fasilitas seperti
meja kursi seperti di kantor,” tutur Ardhany, staf muda divisi advokasi dan
kebijakan.

Hal ini bikin mereka nggak jarang menumpang wifi ke teman
kontrakan yang bukan merupakan teman kerja mereka. Meskipun dalam berbagai
keterbatasan, mereka mengaku berkomitmen menyelesaikan berbagai tugas dan
tanggung jawab mereka dengan maksimal. Salut deh!

Selain keterbatasan fasilitas, selama WFH mereka bertiga mengaku
punya jadwal yang nggak beraturan. Berbagai aktivitas yang seharusnya bisa
dilakukan langsung dan cepat selesai kini butuh waktu lebih lama untuk
diselesaikan. Ardha misalnya, dia mengaku membutuhkan waktu berhari-hari untuk
menyelesaikan satu sesi diskusi.

“Diskusi komunitas yang harusnya bisa selesai dalam waktu
sehari, bisa berlangsung berhari-hari. Karena nggak semua punya device
dan paham menyesuaikan selo-nya peserta juga,” tutur perempuan yang juga orator
aksi ini.

Perubahan pola kerja ini juga dialami oleh Leni yang
biasanya bertugas mendampingi korban kekerasan, kini mengaku nggak kenal waktu
karena mendapatkan tugas dan menangani kasus kapan saja meskipun di luar jam
kantor.

Puji yang bertugas memonitoring media dan mendokumentasikan
acara lebih parah lagi. Kadang dia terpaksa begadang hingga larut malam untuk
melaksanakan tugasnya.

“Kalau ada rapat koordinasi online dengan komunitas yang
lain sering sampai jam 10 malam. Yang lain jadi terhambat,” tuturnya.

Untungnya, ketiganya kompak untuk saling membantu. Meskipun
berat, mereka mengaku kerja sosial seperti ini menjadi media yang baik untuk
belajar. Kalau pengalaman WFH-mu seperti apa, Millens? (Zulfa Anisah/E05)

Inibaru.id - Rabu (15/4) saya menemui Ardany Nuril Fahma,
Lenny Ristiyani, dan Pujiharti Romadhani di tengah
kesibukan mereka bekerja dari rumah (WFH). Ketiganya yang merupakan yang
merupakan staf muda di lembaga Legal Resource Center untuk Keadilan Gender dan
Hak Asasi Manusia Jawa Tengah. Sudah beberapa minggu ini, mereka bekerja dengan
mengandalkan gadget dan juga kuota internet.

Dengan berlesehan, Puji tampak menggunakan kardus sebagai
pengganti meja laptop. Kala itu dia sedang menjadi salah satu pemateri diskusi daring
yang digelar oleh kantornya. Sesekali tak paham, dia bergegas bertanya kepada
Ardhany dan Leni yang lebih senior darinya.

Tak jarang ketiganya yang tinggal seatap ini juga sering
saling bertukar gawai jika salah satunya mengalami kendala.

Sistem bekerja dari rumah yang kini marak diterapkan oleh berbagai lembaga menyisakan berbagai kisah. Ini adalah kisah tiga staf muda yang bekerja dengan berbagai keterbatasan di rumah kontrakan.

Seadanya, Pekerja Mengaku Fasilitas WFH Tak Selayak di Kantor

Begitu juga Lenny Ristiyani yang mobile ke berbagai
kota dan kabupaten di Jawa Tengah mendampingi korban kekerasan seksual dalam sidang,
kini cuma bisa mendampingi lewat konferensi video. Sedangkan Pujiharti
Romadhani, yang bekerja untuk divisi informasi dan dokumentasi ini mengaku harus stand by dari pagi hingga
malam.

Meskipun berbagai pekerjaan bisa dilakukan dari rumah, bukan
berarti mereka nggak mengalami kendala lo, Millens! Salah satu kendala
yang sering terjadi adalah komunikasi antarpegawai yang sulit. Aturan kantor
tentang WFH yang kurang mengikat bikin karyawan jadi semaunya termasuk dalam
hal menjaga komunikasi dan jam kerja.

Hal inilah yang dikeluhkan oleh Lenny, dia mengaku sering
kesulitan jika harus berkoordinasi dengan pegawai yang pulang kampung dan sulit
mendapatkan sinyal.

“Lama responsenya mengingat beberapa staf lain yang pulang
ke rumah dan sulit dihubungi,” keluhnya.

Hal ini tentu menghambat kerjanya untuk mendampingi korban
kekerasan seksual yang butuh respon cepat. Dia menyesalkan pada sikap pegawai
yang menganggap WFH adalah momen untuk pulang kampung. Secara nggak sengaja, orang-orang itu malah menghambat pekerjaannya.

“Yang sering pulang kampung juga harusnya menjaga agar tetap
berkoordinasi. Lembaga juga harus
memberikan peringatan dan memberi tahu bahwa WFH bukanlah liburan,” sahut
Ardhany.

Meskipun banyak kekurangan yang dihadapi selama WFH,
ketiganya mengaku enjoy menjalaninya. Selama WFH ini mereka mengaku senang karena isi kantong tetap tebal karena bisa
menghemat bensin. Selain itu, jarak tempuh menuju dan pulang dari kantor juga
bisa ditiadakan.

“Kita juga hemat tenaga dan bensin karena lokasi kantor juga
jauh,” tutur Lenny

Meskipun pekerjaan kantor bisa saja dikerjakan hingga larut
malam karena menunggu respon dari karyawan lain, mereka mengaku bisa
mengerjakan hal lain selama WFH seperti memasak untuk makan siang bersama.

“Di rumah bisa disambi, walaupun bisa sampek malam,” imbuh
Lenny.

Dari segala suka duka WFH yang dirasakan, mereka bertiga
kompak berharap agar virus corona bisa segera enyah dari Indonesia sehingga berbagai
kegiatan bisa berjalan normal kembali.

“Semoga Covid-19 segera hilang karena perempuan juga
terdampak di perekonomian, krisis pangan dan meningkatnya kekerasan terhadap
perempuan,” tutup Puji.

Kalau suka duka yang kamu alami selama bekerja di rumah apa,
Millens? (Zulfa Anisah/E05)

Inibaru.id - Serba-serbi bekerja dari rumah tampaknya
menimbulkan berbagai pengalaman baru. Nggak cuma harus membiasakan diri dengan
pola yang baru, sistem kerja yang populer karena pandemi corona ini pun punya
berbagai sisi negatif dan positif yang menarik untuk diketahui.

Kala itu saya bertemu tiga staf muda yang bekerja dalam
satu lembaga, Legal Resource Center untuk Keadilan Gender dan Hak
Asasi Manusia Jawa Tengah. Mereka bertiga yang punya kesibukan superpadat ini
mengaku kini harus menyelesaikan pekerjaan via daring.

Ardany Nuril Fahma misalnya, perempuan yang biasanya "beredar" di Grobogan, Semarang dan Kendal untuk menyelesaikan tugasnya di divisi
advokasi dan kebijakan ini kini menyelesaikan semua pekerjaannya via daring.

Bekerja dari rumah membutuhkan kemampuan untuk beradaptasi dengan kebiasaan yang baru. Hal ini tentu menimbulkan pengalaman negatif serta positif. Apa saja ya?