BerandaTradisinesia
Sabtu, 3 Agu 2018 16:56

Tradisi Tungguk Tembakau, Menyambut Berkah di Musim Kemarau

Gunungan tembakau dan hasil bumi. (thejakartapost.com)

Tradisi Tunggak Tembakau menjadi awal panen tembakau di lereng Gunung Merapi-Merbabu. Seperti apa sih tradisi ini?

Inibaru.id - Para petani tembakau punya tradisi turun temurun Tungguk Tembakau yang bertepatan dengan musim kemarau. Tunggak artinya memetik. Jadi, tradisi ini diadakan untuk mengawali panen tembakau, Millens.

Tradisi ini bisa kamu jumpai di kawasan lereng Gunung Merapi-Merbabu, khususnya wilayah Kecamatan Ampel, Selo, Cepogo, Musuk, dan Boyolali Kota. Seperti ditulis Detik.com (3/8/2017), tradisi ini juga menjadi wujud syukur kepada Tuhan atas suburnya tanaman tembakau.

Rangkaian Acara

Tradisi ini diawali dengan kirab gunungan daun tembakau, tumpeng, dan hasil bumi, dari jalan utama menuju Makam Gunungsari. Semua isi gunungan tersebut merupakan hasil sumbangan dari masing-masing desa yang berpartisipasi.

Begitu sampai di makam, para tokoh masyarakat akan mengajak seluruh warga yang berpartisipasi untuk berdoa. Habis itu, baru deh menyantap gunungan nasi tumpeng bersama-sama.

Berdoa sebelum makan bersama dan panen perdana. (Thejakartapost.com)

Acara selanjutnya memetik daun tembakau sebagai panen perdana. Nah, usai pemetikan, gunungan akan diarak kembali menuju lapangan tempat berlangsungnya festival.

Tentunya kirab nggak akan membosankan karena diiringi tari-tarian, musik tradisional, dan ratusan warga yang udah nggak sabar untuk memperebutkan gunungan, seru kan?

Daun tembakau siap panen. (Thejakartapost.com)

Ketua Umum Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI), Budidoyo kepada CNN Indonesia menjelaskan tembakau bisa jadi alternatif ketika tanaman lain nggak bisa ditanam di musim kemarau. Justru dengan sedikit air dan panas menyengat, tanaman ini akan tumbuh dengan baik.

Wah, ternyata musim kemarau nggak selalu buruk kan? Jadi jangan sering-sering ngeluh kalau cuaca terik ya! He he. Karena bisa jadi kemarau menjadi berkah tersendiri bagi para petani tembakau. (MG13/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT