BerandaTradisinesia
Minggu, 26 Jul 2025 09:01

Menelusuri Jejak Nama Randugunting Tegal dan Kaitannya dengan Abdi Raja Mataram

Konon, nama Kelurahan Randugunting di Tegal terkait dengan pohon dan nama seorang abdi Raja Mataram. (Googlestreetview)

Konon, selain karena ada pohon randu yang bentuknya mirip gunting, penamaan Kelurahan Randugunting Tegal disebut-sebut terkait dengan seorang abdi dari Raja Mataram Islam Amangkurat II pada zaman dahulu.

Inibaru.id - Kalau kamu pernah berkunjung ke Kota Tegal, sempat mampir ke Kelurahan Randugunting yang berjarak sekitar 1 kilometer ke arah selatan dari Alun-alun Tegal, nggak, Gez? Kalau iya, sempat terpikir nggak mengapa nama wilayahnya semenarik itu?

Kalau ditelaah, kata randu di Randugunting berasal dari pohon randu, sementara gunting berasal dari peralatan rumahan yang kita gunakan untuk memotong. Kedua hal tersebut sangat jarang berkelindan karena pohon biasanya di luar rumah, sementara gunting dipakai di dalam rumah. Lantas, kok bisa ya dua nama benda itu digabung jadi nama sebuah wilayah?

Usut punya usut, hal ini berasal dari kisah sebuah pohon dengan bentuk unik dan juga cerita tentang abdi Raja Mataram. Seperti apa sih sejarah penamaan Randugunting?

Pohon Randu dan Misteri Bentuknya yang Mirip Gunting

Cerita paling populer soal asal-usul nama Randugunting bermula dari pohon randu besar yang dulunya berdiri megah di belakang SDN Randugunting 1. Uniknya, pohon ini memiliki dua batang utama yang tumbuh menjulang ke atas, menyerupai bentuk gunting yang terbuka.

"Dulu pohon randunya ada di belakang sekolah tersebut. Sebelum jadi sekolah, dulunya area tersebut adalah makam," cerita salah seorang tokoh masyarakat Randugunting Rianto sebagaimana dilansir dari Tribunjateng, Senin (9/3/2020).

Rianto melanjutkan, pohon ini lebih dari sekadar pohon biasa. Selain karena bentuknya yang tidak lazim, lokasi pohon yang ditebang pada 2019 ini dulunya adalah area makam. Di sanalah, konon, dimakamkan sosok yang disebut sebagai Mbah Randugunting.

Siapakah Mbah Randugunting?

Konon, pohon randu dengan bentuk mirip gunting dulu bisa ditemukan di belakang SD Randugunting 1 ini. (Google Street View)

Nah, jika sebelumnya ada sebuah pohon yang disebut-sebut jadi asal penamaan Randugunting, ada versi lain penamaan wilayah tersebut, yaitu tokoh sejarah bernama Mbah Randugunting.

Kalau menurut arsip sejarah yang sempat dibaca Lurah Randugunting, Duryani, Mbah Randugunting adalah seorang pengikut setia Amangkurat II, Raja Mataram pada 1677 sampai 1703 yang naik takhta setelah Amangkurat I wafat. Sosok ini juga disebut-sebut sebagai orang kepercayaan Tumenggung Martoloyo, Bupati Tegal kala itu.

Nama asli Mbah Randugunting nggak diketahui. Namun, karena dia menemukan pohon randu bercabang unik saat bertugas, julukan “Ki Gede Randugunting” pun melekat padanya.

Pada tahun 1677, atas rekomendasi Tumenggung Martoloyo, Mbah Randugunting diangkat menjadi Lurah Dalem Kabupaten Tegal oleh Amangkurat II. Wilayah kekuasaannya cukup luas, mencakup daerah yang kini menjadi Kelurahan Kemandungan, Pekauman, Kraton, hingga Tegalsari. Berkat jasa-jasanya, namanya pun kemudian diabadikan menjadi nama kelurahan, deh.

Kini, Randugunting dikenal sebagai kawasan yang ramai dengan kuliner khas Tegal, termasuk kupat glabed yang menggoda selera. Namun di balik geliat kuliner dan kehidupan perkotaannya, ada sejarah panjang yang mengakar tentang kesetiaan, simbol alam, dan kepemimpinan di masa lampau. (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: