BerandaTradisinesia
Sabtu, 16 Mei 2025 08:06

Lisah Sepuh dalam Tradisi Penjamasan Dua Pusaka Sunan Kalijaga

Penyerahan simbolis lisah sepuh dari Ketua Lembaga Adat Kadilangu Raden Agus Supriyanto kepada Panembahan Kadilangu Raden Krisniadi, sebagai ketua tim penjamasan pusaka Sunan Kalijaga. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Trah Sunan Kalijaga membuat minyak jamas atau lisah sepuh, untuk digunakan penjamasan dua pusaka Sunan Kalijaga pada 10 Zulhijah.

Inibaru.id – Sejak ratusan tahun yang lalu, rangkaian tradisi penjamasan dua pusaka Sunan Kalijaga yakni Kiai Carubuk dan Kotang Ontokusumo selalu diawali dengan prosesi pembuatan minyak jamas atau yang dikenal sebagai Lisah Sepuh.

Secara turun-temurun, proses pembuatan lisah sepuh dilakukan oleh trah Sunan Kalijaga, khususnya para perempuan lanjut usia (lansia) atau yang sudah mengalami manepouse. Pembuatan lisah sepuh juga dilakukan dalam rangkaian prosesi yang cukup panjang.

Pembuatan lisah sepuh dimulai dengan ritus berdoa bersama di Makam Sunan Kalijaga, yang ditujukan untuk memohon doa restu dan keberkahan. Sebelum itu, bahan-bahan pembuatan lisah sepuh diarak oleh pasukan pengiring dari Gedung Pangeran Widjil, Desa Kadilangu, Kecamatan Demak, menuju makam.

Salah satu bahan terpenting yang diarak ini adalah 11 butir kelapa yang telah dipersiapkan sebelumnya. Setelah berdoa, petugas pembuat lisah sepuh memasuki dapur untuk memproses kelapa-kelapa tersebut.

Kelapa dalam Jumlah Ganjil

Petugas lisah sepuh sedang membersihkan kelapa yang akan dimasak menjadi minyak.

Juru Makam Sunan Kalijaga Edi Mursalin mengatakan, kelapa yang digunakan dalam pembuatan minyak lisah sepuh harus berjumlah ganjil. Menurutnya, hal ini merupakan perlambang dari keesaan Tuhan yang Tunggal.

“Jumlah buah kelapa harus ganjil. Tujuh, sembilan, sebelas, dan tiga belas; menggambarkan bilangan yang disukai Allah,” kata dia.

Nggak hanya itu, kelapa yang diambil juga nggak boleh jatuh ke tanah. Selain itu, kelapa tersebut juga harus mengadap lor kulon atau utara ke barat. Kata lor diibaratkan orang tua, sedangkan kulon diartikan menghadap kiblat.

“Jadi, digambarkan sebagai orang tua yang menghadap kiblat,” terangnya.

Dibuat sembari Berselawat

Minyak kelapa yang sudah matang disaring untuk dipisahkan dari ampasnya.

Selama proses pembuatan lisah sepuh, para petugas nggak berhenti membaca selawat dengan tujuan untukmengarapkan doa dan keberkahan. Mula-mula kelapa dipisahkan dari kulitnya, lalu diparut dan diperas untuk diambil santannya.

Santan kemudian dimasak hingga mengeluarkan minyak. Edi mengungkapkan, proses ini memakan waktu tiga hari hingga lisah sepuh siap digunakan.

“Minyak yang sudah jadi diserahkan secara simbolis dari Ketua Lembaga Adat Kadilangu Raden Agus Supriyanto kepada Panembahan Kadilangu Raden Krisniadi, sebagai ketua tim penjamasan,” jelasnya.

Minyak lisah sepuh nantinya dicampur dengan wewangian, di antaranya dari kayu cendana, bunga melati, dan kenanga. Setelah itu, minyak disimpan untuk penjamasan dua pusaka Sunan Kalijaga pada 10 Zulhijah nanti.

Prosesi yang cukup menarik ya, Millens? Kalau di tempatmu, adakah tradisi serupa yang juga menarik untuk diulik? (Sekarwati/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: