BerandaHits
Kamis, 15 Mei 2025 16:50

Yang Raup Cuan di Tengah Mahalnya Harga Kelapa; Buruh Petik

Penulis:

Yang Raup Cuan di Tengah Mahalnya Harga Kelapa; Buruh PetikArie Widodo
Yang Raup Cuan di Tengah Mahalnya Harga Kelapa; Buruh Petik

Buruh petik kelapa mendapatkan kenaikan upah dari naiknya harga kelapa belakangan ini. (TVRI Yogyakarta)

Seiring dengan semakin mahalnya harga kelapa, upah buruh petik kelapa juga ikutan naik, lo. Seberapa mahal ya mereka sekarang dibayar?

Inibaru.id – Meski nggak pernah membeli santan instan, Afiyanti Rahayu tetap merasakan dampak dari mahalnya harga kelapa. Dia merasakan betul kenaikan harga kelapa dalam setahun belakangan. Padahal, dia kerap membutuhkannya untuk membuat masakan berbahan dasar santan.

Dulu, dengan hanya merogoh kocek Rp7 ribu – Rp8 ribu, dia sudah bisa mendapatkan satu butir kelapa besar. Kini, dengan uang Rp10 ribu, hanya bisa mendapatkan satu butir kelapa berukuran kecil.

“Kalau pengin kelapa besar, harganya bisa sampai Rp15 ribu per butir. Harga kelapa mahal banget memang. Untungnya saya nggak sering-sering butuh santan untuk memasak. Tapi nggak bisa bayangin pelaku usaha kuliner bakal sepusing apa dengan harga kelapa yang terus mahal ini,” ucap perempuan yang kini tinggal di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, ini pada Kamis (15/5/2025).

Beda dengan ibu rumah tangga seperti Afiyanti dan pelaku usaha kuliner yang kelimpungan dengan harga kelapa yang semakin mahal, ada pihak yang justru diuntungkan dengan kondisi ini. Mereka adalah buruh petik kelapa yang kini mendapatkan upah pemetikan yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

Salah satunya adalah Yohan, pemetik kelapa dari wilayah Kulon Progo, kabupaten di DIY yang dikenal kaya akan kebun kelapa. Dia mengaku mendapatkan kenaikan upah pemetikan kelapa dari Rp1.000 per butir jadi Rp2.000 per butir.

Upah pemetikan kelapa naik dari Rp1.000 per butir jadi Rp2.000 per butir. (Lombokpost/Ferial)
Upah pemetikan kelapa naik dari Rp1.000 per butir jadi Rp2.000 per butir. (Lombokpost/Ferial)

“Dulu harga kelapa per butir itu sekitar Rp3 ribuan, upah petiknya Rp1.000 per butir. Kini harga per butir kelapa sekitar Rp6 ribuan dengan upah pemetikan Rp2 rb per butir,” ucap Yohan.

Dari penjelasannya, terlihat jelas kalau harga kelapa memang naik dua kali lipat. Bahkan, di sejumlah tempat, kelapa bisa dibanderol tiga kali lipat. Hal ini sesuai dengan laporan Afiyanti yang mengaku bisa menemukan kelapa dengan harga Rp15 ribu per butir, bukan?

Kok bisa sih harga kelapa jadi semahal ini? Selain karena adanya kebijakan ekspor yang mempengaruhi stok kelapa nasional, banyak pohon kelapa yang ternyata nggak berbuah gara-gara terdampak kemarau panjang pada tahun lalu. Meski belakangan hujan turun dengan intens, kondisi ini nggak kunjung pulih.

Yang pasti, di tengah banyaknya orang yang kecewa dengan harga kelapa yang terus melonjak, Yohan jadi pihak yang sedikit tersenyum karena kini dia bisa dengan mudah mendapatkan uang Rp100 ribu – Rp500 ribu per hari, sesuai dengan jumlah kelapa yang bisa dia petik.

Tapi, mengingat kelapa sangat dibutuhkan masyarakat untuk memasak dan keperluan lain, semoga saja pemerintah bisa segera mencari solusi agar harganya bisa kembali normal. Setuju kan, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

Inibaru Indonesia Logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Sosial Media
A Group Member of:
medcom.idmetro tv newsmedia indonesialampost

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved