BerandaTradisinesia
Sabtu, 12 Agu 2022 18:04

Dakwah Ja'far Shadiq di Desa Kecil Bernama Tajug

Peziarah yang membawa berkat buka luwur di area Makam Sunan Kudus. (Muria News)

Peran Wali Songo erat kaitannya dengan penyebaran agama Islam di Jawa. Salah satu dari wali tersebut adalah Sunan Kudus yang menyebarkan Islam di Kota Kretek. Omong-omong, kamu tahu nggak kalau nama aslinya adalah Ja'far Shadiq?

Inibaru.id – Peran Wali Songo dalam penyebaran agama Islam di Jawa memang sangat krusial. Tiap tokoh memiliki cara dan proses pendekatan yang berbeda dalam berdakwah. Salah satu yang punya cara dakwah unik adalah Ja'far Shadiq atau yang lebih dikenal dengan nama Sunan Kudus.

Ja'far Shadiq merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW dari jalur Husain bin Ali. Tepatnya keturunan Ja’fat ash-Shidiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib yang beristrikan Fatimah az-Zahra binti Muhammad.

Ja'far lahir di tanah Palestina, tepatnya di Al-Quds. Bersama dengan ayah, kakek, dan kerabatnya, Ja'far sekeluarga berbondong-bondong pindah ke Tanah Jawa. Ayahnya adalah Usman Haji bin Ali Murtadha, saudara Sunan Ampel yang juga menjabat sebagai senopati atau panglima di Kerajaan Demak.

Sayangnya, kisah sang ayah berakhir tragis karena ketika melawan Adipati Terung, dia kalah dan meninggal dunia.

Ja'far yang menggantikan peran ayahnya kemudian membantu Kerajaan Demak memperluas wilayahnya. Dia bahkan diangkat sebagai imam besar Masjid Agung Demak dan menjadi hakim kerajaan. Namun, saat dia menjabat posisi-posisi strategis tersebut, terjadi perselisihan internal di Kerajaan Demak. Ja'far pun kemudian dimutasi ke Tajug, sebuah desa di sebelah timur wilayah Kerajaan Demak.

Merangkul dengan Asimilasi Budaya

Potret Masjid Kudus di tahun 1936 yang menjadi contoh asimilasi budaya hingga kini. (Twitter @Jateng_Twit)

Tajug adalah wilayah yang kini kamu kenal sebagai Kudus. Di sini, Ja'far Shadiq melanjutkan dakwah menyebarkan agama Islam. Tapi, saat itu Tajug adalah kawasan dengan masyarakat yang masih menjunjung tinggi budaya Hindu-Buddha.

Mengetahui hal ini, Ja'far melakukan pendekatan unik dalam berdakwah. Pendekatan tersebut adalah melalui seni dan budaya. Ternyata, cara ini bisa diterima masyarakat, Millens.

Berkat keluwesannya pula, masyarakat Tajug yang mulai banyak menganut agama Islam juga menerima perubahan nama daerahnya menjadi Kudus. Nama ini terinspirasi dari Al-Quds, tempat kelahiran sang sunan. Perubahan nama wilayah ini pun diiringi dengan perubahan panggilan kepada Ja'far. Dia kemudian lebih dikenal sebagai Sunan Kudus.

Salah satu contoh perannya dalam mengasimilasikan ajaran agama Islam dengan budaya Hindu-Buddha di Kudus adalah Masjid Kudus yang memiliki bentuk bangunan laiknya candi Hindu-Buddha. Masjid ini masih eksis sampai sekarang dan jadi salah satu tujuan bagi jutaan orang pengin melakukan ziarah wali setiap tahun.

Sayangnya, seperti apa kehidupan Sunan Kudus di masa tuanya sampai sekarang masih jadi misteri. Belum jelas apa penyebab beliau meninggal. Satu hal yang pasti, dia dimakamkan di belakang Masjid Agung Kudus.

Omong-omong, kamu pernah berziarah ke makam Sunan Kudus belum, Millens? (Tir, Kum, Pik/IB31/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024