BerandaKulinary
Senin, 25 Sep 2022 14:00

Mitos Tentang Makanan Sehat yang Selama Ini Keliru

Ada anggapan yang kemudian menjadi mitos tentang makanan sehat yang ada di sekitar kita. (Shutterstock)

Sering kita mendengar mitos tentang keburukan atau kebaikan suatu bahan pangan tapi belum terbukti kebenarannya. Jika nggak segera mencari tahu kebenarannya, selamanya itu akan menjadi mitos yang keliru.

Inibaru.id - Mulai membulatkan tekad untuk hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi adalah sebuah langkah baik.

Itu berarti kamu menyadari adanya manfaat makanan bagi kesehatan tubuh, fisik, pikiran, dan mental secara menyeluruh.

Namun, terkadang muncul mitos tentang makanan di kalangan orang yang sedang menjalankan pola hidup sehat. Mitos-mitos itu masih banyak dipercaya padahal banyak yang nggak terbukti kebenaran. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk tahu esensi sesungguhnya dari makanan sehat agar nggak terpengaruh mitos ya, Millens!

Lantas, mitos seputar makanan sehat apa saja yang sebenarnya keliru itu? Yuk cermati penjelasannya agar nggak bingung dan ragu-ragu.

1. Karbohidrat itu Buruk

Contoh karbohidrat kompleks adalah roti gandum, kentang, oatmeal, pisang, ubi jalar, dan nasi merah. (Boldsky)

Nggak mungkin kita menghapus seratus persen karbohidrat dalam menu kita. Tubuh sejatinya membutuhkan asupan karbohidrat untuk menyuplai energi harian kita. Nah, ada jenis karbohidrat yang sebaiknya kita kurangi, yaitu karbohidrat sederhana. Sedangkan karbohidrat kompleks malah baik untuk kesehatan. Contoh karbohidrat baik itu adalah biji-bijian yang mempunyai serat tinggi dan kadar gula rendah.

2. Ngemil Nggak Baik untuk Tubuh

Saat menjalankan diet, ngemil seolah adalah sesuatu yang “haram” untuk dilakukan. Itu karena ada yang beranggapan ngemil bisa membuat kenaikan berat badan tiba-tiba. Kenyataannya mengonsumsi cemilan justru perlu dilakukan setiap hari, baik sedang diet maupun nggak. Tentu saja yang dimaksud ini adalah ngemil sehat.

Camilan sehat yang bisa kita makan adalah camilan yang kandungan serat dan proteinnya tinggi, seperti kombinasi wortel dan saus kacang. Camilan sehat itu berguna untuk mengurangi rasa lapar dan dapat mencegah kadar gula darah turun banyak di antara waktu makan.

3. Produk Organik Lebih Baik dari Konvensional

Cucilah hingga bersih semua bahan yang akan kamu masak agar nggak ada lagi cairan pestisida yang menempel. (Shutterstock)

Produk organik belum tentu bisa dikatakan lebih baik dari produk konvensional. Yang harus kita tahu adalah makanan sehat sebenarnya nggak harus mahal. Kita bisa membeli sayur dan buah konvensional, lalu mencucinya sebelum dimakan. Yang terpenting di sini adalah kita makan banyak buah dan sayuran, nggak hanya fokus pada kualitas dan harga.

4. Telur Buruk untuk Kesehatan

Selama ini orang menganggap telur nggak baik untuk kesehatan karena mengandung kolesterol. Namun sebuah penelitian yang dikutip dari laman Harvard Health Publishing mengatakan bahwa lemak jenuh dan trans dalam makanan dapat merangsang hati untuk memproduksi kolesterol.

Itu berarti penyebab kolesterol bukanlah dari kandungan telur semata tapi lebih pada makanan yang kaya lemak jenuhnya. Terlebih, telur merupakan makanan yang tergolong rendah lemak jika dibandingkan dengan nutrisi penting lain yang terkandung di dalamnya.

5. Wortel Mentah Lebih Bergizi daripada yang Matang

Sebuah penelitian mengatakan bahwa memasak wortel sebenarnya meningkatkan nilai gizi. (Pixabay/Jackmac34)

Sebuah penelitian pada 2008 di Journal of Agricultural and Food Chemistry yang dikutip laman The Healthy mengatakan bahwa memasak wortel sebenarnya meningkatkan nilai gizi. Perebusan wortel menyebabkan karotenoid (antioksidan) meningkat sebesar 14 persen. Jadi, keliru bila wortel dianggap lebih sehat saat mentah ketimbang dimasak.

Itulah beberapaa mitos yang sering kita dengar tentang makanan sehat. Setelah tahu soal ini, jadi nggak ragu lagi menyusun menu makanan sehat dari sumber pangan tadi kan? (Halodoc/IB20/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: