BerandaKulinary
Sabtu, 4 Jul 2025 13:06

Caos Dahar, Hidangan Sakral di Kadilangu yang Digemari Sunan Kalijaga

Caos Dahar saat disajikan dalam acara Suronan yang digelar keluarga trah Sunan Kalijaga beberapa waktu lalu. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Dimasak dengan cara dibakar, Caos Dahar adalah menu kegemaran Sunan Kalijaga yang saat ini hanya disajikan pada momen sakral di Kadilangu, yang membuatnya disebut sebagai hidangan ningrat yang merakyat.

Inibaru.id – Menjadi kebanggaan warga Demak, masih eksis hingga sekarang, tapi nggak bisa ditemukan di sembarang tempat. Itulah Caos Dahar. Konon, menu kuliner zadul ini merupakan kegemaran Sunan Kalijaga; yang artinya telah menjadi bagian dari masyarakat Kota Wali sejak era Walisongo.

Meski menjadi menu legendaris yang menjadi ciri khas Demak, kamu nggak akan bisa menemukan menu ini di sembarang tempat makan pada hari-hari biasa karena ia dikeluarkan hanya pada acara-acara tertentu, sebagaimana diungkapkan Ketua Lembaga Adat Kadilangu, Raden Agus Supriyanto.

Dia mengatakan, caos dahar hanya akan disajikan pada sejumlah tradisi sakral di Demak seperti gelaran jamas pusaka dan syukuran seperti Suronan. Selain itu, masyarakat Kadilangu, tempat Sunan Kalijaga dikebumikan, juga menjadikan hidangan ini sebagai menu syukuran atas penebusan nazar.

“Caos dahar hanya disajikan pada momen spesial, misalnya setelah nazar terlaksana; masyarakat Kadilangu menggelar selamatan dengan menyajikan hidangan kesukanan Kanjeng Sunan Kalijaga itu,” tuturnya pada acara Suronan, pekan lalu. "Ini menjadi bentuk syukur dan harapan keberkahan."

Menyajikan Masakan Bergizi

Setelah acar Suronan, Caos Dahar menjadi hidangan yang disajikan oleh trah Sunan Kalijaga. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Agus menuturkan, kemunculan Caos Dahar dipercaya masyarakat bermula dari keprihatinan Sunan Kalijaga saat menyaksikan kelaparan yang melanda masyarakat pada masa itu. Banyak orang mengalami busung lapar karena kurang makan atau mengonsumsi masakan yang nggak bernutrisi.

"Kanjeng Sunan Kalijaga kemudian memberikan hidangan bergizi berupa nasi dengan lauk ikan kepada masyarakat yang kekurangan tersebut," terangnya.

Dari tahun ke tahun, keberadaan hidangan ini terus diturunkan kepada trah Sunan Kalijaga. Karena itulah Caos Dahar hanya bisa ditemukan di Kadilangu yang merupakan "rumah" salah seorang ulama paling berpengaruh di Jawa yang lahir di Tuban tersebut.

"Caos Dahar hanya dibuat oleh trah Sunan Kalijaga dan tidak diperjualbelikan untuk membertahankan autentisitas sekaligus melestarikan tradisi leluhur agar tidak punah dan tetap terjaga nilainya," paparnya. "Namun, masyarakat tetap bisa menikmatinya saat ada acara keluarga Kadilangu."

Hidangan Ningrat yang Merakyat

Hanya bisa dimasak oleh trah Sunan Kalijaga, tapi masyarakat bisa menikmati caos dahar saat digelarnya tradisi tertentu di Kadilangu, Kabupaten Demak. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Karena hanya boleh dibuat oleh trah Sunan Kalijaga di Kadilangu, Caos Dahar bisa dibilang sebagai hidangan eksklusif. Namun, hidangan ini menjadi inklusif karena disajikan untuk masyarakat luas. Siapa pun boleh menikmatinya.

Oya, meski termasuk "hidangan ningrat", jangan berpikir bahwa masakan yang tersaji dalam caos dahar adalah menu-menu premium yang berbanderol luar biasa mahal. Menunya justru sangat merakyat, seperti ikan lele, urap daun mengkudu, nasi golong, trancam, sayur bening daun kelor, dan bubuk kedelai.

Nggak sekadar hidangan, Agus memaparkan, semua kondimen dalam caos bakar mempunyai manfaat yang baik untuk tubuh. Misalnya, ikan lele punya asam amino yang tinggi yang baik untuk pertumbuhan otot anak. Terus, ada daun mengkudu dan kelor yang punya banyak manfaat untuk kesehatan.

Wah, tampak menggiurkan ya? Kalau pengin menjajal hidangan caos dahar, kamu harus mantengin agenda rutin di Kadilangu, tuh! (Sekarwati/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: