BerandaIslampedia
Rabu, 21 Agu 2018 14:24

Menggabungkan Puasa Ramadan dan Arafah, Bagaimana Hukumnya?

Ilustrasi puasa. (iStock.com)

Hari Raya Iduladha tinggal menghitung jam nih Millens. Apa kamu juga ikut puasa Arafah? Sebelum melakukan puasa sunah ini, lebih baik kamu simak dulu bagaimana hukumnya.

Inibaru.id -  Pada tanggal 9 Zulhijjah, para muslim disunahkan untuk melaksanakan puasa Arafah. Salah satu tujuannya supaya umat muslim bisa ikut merasakan apa yang dirasakan para jamaah haji yang sedang berada di Arafah. Jadi kalau kamu lagi nggak berhaji dan fisikmu memungkinkan, kamu dianjurkan berpuasa.

Mau tahu keutamaannya? Dosa-dosamu selama setahun lalu dan setahun yang akan datang akan dihapus. Mantap ya? Padahal cuma puasa selama satu hari.

Hal itu sebagaimana tertuang dalam hadis yang diriwayatkan Abu Qatadah al-Anshari RA.

"Dan Rasulullah SAW ditanya tentang berpuasa di hari Arafah. Maka, baginda bersabda, 'Ia menebus dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang.” (HR Imam Muslim).

Jamaah haji sedang melakukan wukuf di Padang Arafah. (Viva.co.id)

Hukum Menggabungkan Puasa di Hari Arafah

Lalu bagaimana hukumnya jika menggabungkan qada puasa ramadan dan arafah? Seperti yang disampaikan Syekh Zakaria Al-Anshari, qada puasa ramadhannya tetap sah.

Pendapat ini juga didukung Sayyid Bakri. Menurutnya, puasa arafah sangat dianjurkan. Jadi
nggak apa-apa jika niatnya qada puasa atau puasa nazar. Kamu tetap akan mendapat keutamaan
seperti orang yang melakukan puasa sunah.

Kalau kamu ingat untuk mengganti utang puasa jauh sebelum hari Arafah beda lagi hukumnya, lo.
Disarankan untuk mengqadha atau mengganti utang puasa ramadannya dulu sebelum  mengamalkan puasa sunah arafah.

Tapi kalau baru ingat utang puasa Ramadan menjelang hari arafah, lebih baik qada puasanya dibayar di hari arafah.

Hm, jadi begitu ya hukumnya. Makin paham ya sekarang? (MG13/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT