BerandaHits
Senin, 30 Okt 2022 11:00

Jali, Alternatif Pangan Pengganti Nasi

Biji jali kaya akan protein. (Thinkstock/halfbottle via CNN)

'Belum kenyang kalau belum makan nasi' agaknya bisa kamu ganti dengan 'kenyang makan jali'. Nggak percaya? Yuk simak ulasan berikut ini.

Inibaru.id – Selama ini sebagian besar orang Indonesia mungkin hanya menjadikan beras sebagai makanan pokok. Padahal masih ada banyak alternatif yang bisa dilirik seperti sorgum dan jali. Nah, untuk nama terakhir ini mungkin kamu sedikit asing.

Tanaman jali yang memiliki nama Coix lacryma-jobi ini tergolong sebagai padi-padian atau serealia. Selain dikenal sebagai jali, orang juga menamainya sebagai jelai, hanjel, maupun enjelai.

Bentuknya seperti biji-bijian, hampir mirip dengan kacang tanah. Orang kerap salah menganggapnya sebagai barli (Hordeum vulgare) atau jewawut (Setaria italica). Meskipun sama-sama tergolong sebagai serealia, namun keduanya berbeda.

O ya, mengolah jali sama caranya dengan nasi. Teksturnya juga sama-sama lembut, lengket, dan kenyal. Yang menarik ada pada rasanya, Millens. Jali terasa seperti nasi dengan campuran sensasi rasa kacang. Tanaman ini juga tetap bisa ditanam pada suhu yang panas.

Menurut Suyadi, peneliti dari Universitas Mulawarman (Unmul), tanaman ini dapat dijadikan alternatif pangan dalam menghadapi pemanasan global. Waktu panennya juga bisa mencapai 3 kali dalam setahun

“Padi hanya bisa bertahan di suhu 30 derajat, sementara tanaman jelai di suhu 40 derajat produksinya bisa semakin banyak,” katanya sebagaimana dikutip dari Korankaltim (7/9/2017).

Sempat Populer di Jakarta

Penampakan tanaman jali. (Fairuz Fidzah via Liputan6)

Menukil situs BPTP Kalimantan, jali menjadi tanaman yang terus dibudidayakan secara turun temurun sebagai sumber makanan masyarakat pedalaman Kalimantan Timur. Mereka bakal menyajikan jali dalam berbagai upacara atau kegiatan.

Selain terkenal di kalangan masyarakat Dayak, tanaman jali ini juga populer di berbagai wilayah di Indonesia, misalnya dalam masyarakat Betawi.

Dulu, banyak orang Betawi yang menanamnya sebagai sumber pangan. Kamu bisa menemukan jejaknya pada bubur jali. O ya, lagu “Jali-jali” kabarnya juga merujuk pada tanaman ini. Sayangnya, sekarang tanaman ini makin langka dan seolah terlupakan.

Lebih Sehat dan Mengenyangkan

Kementerian Pertanian mencatat, ada empat varietas jali yang ada di Indonesia, antara lain mayuen, agrotis, aquatic, dan palutris.

Kandungan nutrisi, dalam 100 g jali mayuen memiliki sekitar 76.4% karbohidrat, 14.1% protein, 7.9% lemak, serta 54 mg kalsium.

Meski karbohidrat jali lebih rendah dari nasi, namun proteinnya justru lebih tinggi. Karena itu, bahan pokok ini lebih sehat terutama untuk pasien diabetes atau pelaku diet sehat. Jali bahkan termasuk superfood.

Selain itu, makan jali juga bikin kenyang kok. Sebagaimana yang tertulis dalam buku, Jelai (Coix lacryma-jobi L.) : Bahan Pangan Pokok Alternatif dan Fungsional karangan Suyadi, penelitian Global Medicine (2016) menunjukkan bila jali memberikan kepuasan mengenyangkan lebih tinggi dari padi, kentang, maupun gandum.

Dalam skala 1-5, jali mendapatkan angka 3,0. Lalu, diikuti oleh padi (2,5), kentang (2,0), dan gandum (2,0).

Jadi, jika selama ini kamu berprinsip belum kenyang sebelum makan nasi, coba deh si jali ini. Gimana, Millens, tertarik? (Siti Zumrokhatun/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: