Inibaru.id - Bencana alam membawa dampak besar bagi kehidupan manusia, baik secara fisik maupun emosional. Di tengah tekanan dan ketidakpastian yang ditimbulkan, banyak orang beralih pada kebiasaan tertentu untuk mengatasi stres, salah satunya adalah merokok.
Mengapa bencana alam sering dikaitkan dengan peningkatan kebiasaan merokok? Berikut beberapa alasannya:
1. Cara Mengatasi Stres dan Kecemasan
Bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau topan sering kali meninggalkan trauma mendalam. Dalam situasi seperti ini, merokok kerap dianggap sebagai pelarian cepat untuk meredakan stres. Nikotin yang terdapat dalam rokok memberikan efek menenangkan sementara, meskipun pada akhirnya dapat memperburuk kondisi kesehatan secara keseluruhan.
2. Akses Terbatas pada Dukungan Emosional
Setelah bencana, akses ke layanan dukungan emosional, seperti konseling, sering kali terbatas. Dalam situasi ini, orang mungkin mencari cara mudah untuk mengurangi tekanan, dan merokok menjadi salah satu pilihan yang paling cepat tersedia.
3. Pengaruh Lingkungan Sosial
Selama masa pemulihan, orang-orang sering berkumpul dalam kelompok untuk berbagi pengalaman atau mencari rasa kebersamaan. Jika sebagian anggota kelompok adalah perokok, kebiasaan ini dapat dengan mudah menular kepada yang lain.
4. Kehilangan Rutinitas Sehari-Hari
Bencana sering kali memaksa orang keluar dari rutinitas mereka, seperti bekerja atau bersekolah. Ketika rutinitas terganggu, orang cenderung mengisi waktu dengan kebiasaan baru atau kembali ke kebiasaan lama, termasuk merokok.
5. Kurangnya Alternatif Penanganan Stres yang Sehat
Dalam situasi darurat, sulit bagi banyak orang untuk menemukan cara sehat mengelola emosi, seperti berolahraga atau bermeditasi. Tanpa alternatif yang memadai, kebiasaan merokok menjadi pilihan yang lebih mudah dijangkau.
Untuk mencegah peningkatan kebiasaan merokok pasca-bencana, diperlukan intervensi yang tepat, seperti penyediaan layanan konseling psikologis di tempat pengungsian dan kampanye edukasi tentang risiko kesehatan rokok.
Selain itu, menyediakan aktivitas yang membangun, seperti kerja bakti atau pelatihan keterampilan, dapat membantu mengalihkan perhatian dari kebiasaan buruk.
Bencana alam memang memunculkan tantangan besar, tetapi dengan penanganan yang baik, risiko peningkatan kebiasaan merokok dapat diminimalkan. Membantu masyarakat menemukan cara sehat untuk mengatasi tekanan adalah langkah penting menuju pemulihan yang lebih baik. Sangat disayangkan ya jika masyarakat melarikan diri dari tekanan psikis akibat bencana dengan merokok, Millens. (Siti Zumrokhatun/E05)