BerandaHits
Senin, 12 Mar 2023 09:04

Bangun Tidur dengan Nyeri Leher? Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya

Nyeri leher terkadang dirasakan usai bangun tidur. (Shutterstock via Suara)

Bangun tidur dengan nyeri leher pasti bikin pagi jadi nggak semangat. Ada beberapa faktor yang mungkin menjadi sebabnya.

Inibaru.id - Mungkin banyak dari kita pernah mengalami nyeri leher setelah bangun tidur. Kondisi ini tentu mengganggu aktivitas sepanjang hari karena rasa sakit dan ketidaknyamanan yang timbul.

Nyeri leher umumnya dikaitkan dengan posisi tidur yang salah atau bantal dan kasur yang nggak nyaman. Tapi, penyebab sebenarnya dapat bervariasi dan beberapa di antaranya dapat dihindari.

Ada beberapa alasan kita bangun dengan nyeri leher yang diungkap dilaman The Sleep Doctor. Penyebab umumnya antara lain penggunaan bantal atau kasur yang kurang nyaman, posisi tidur yang salah, postur tubuh yang buruk, atau cedera leher atau punggung.

Biar lebih jelas, simak yuk uraian berikut ini!

Perlengkapan tidur yang kurang tepat

Posisi kamu tidur bisa menjadi faktor nyeri leher. (Sleepmaker via Okezone)

Asal kamu tahu, beberapa studi telah menginvestigasi dampak kasur dan bantal terhadap timbulnya nyeri leher dan punggung saat tidur. Masalahnya, tanpa peralatan yang tepat, kita mungkin nggak menyadari bahwa posisi tidur yang salah bisa memberikan tekanan pada leher dan menyebabkan rasa sakit dan ketegangan pada otot.

Meskipun preferensi kasur berbeda-beda di antara individu, penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa yang lebih tua sebaiknya menggunakan kasur yang keras untuk tidur. Tidur di kasur jenis ini dapat mengurangi rasa sakit dan memfasilitasi tidur lebih cepat. Faktor lain yang penting adalah ketinggian dan bentuk bantal untuk memberikan penyangga yang sesuai untuk tubuh.

Posisi tidur salah

Beberapa penelitian telah menginvestigasi bagaimana posisi tidur dapat mempengaruhi timbulnya nyeri leher dan punggung. Namun, menetapkan satu posisi tidur yang ideal untuk semua orang bukan hal yang mudah.

Secara umum, penelitian menunjukkan bahwa tidur dalam posisi tengkurap cenderung memicu atau memperburuk nyeri. Berpindah ke posisi tidur telentang atau menyamping telah terbukti mengurangi rasa sakit, asalkan ditopang dengan bantal yang sesuai.

Postur yang buruk

Tidur sambil menonton televisi berpotensi memicu nyeri leher. (KevinMD)

Posisi tubuh ketika kita tertidur dan bangun dapat mempengaruhi timbulnya nyeri leher. Sebagai contoh, sebuah penelitian menemukan bahwa remaja yang menonton televisi sambil berbaring atau duduk di depan meja lebih mungkin mengalami nyeri leher.

Penelitian lain menunjukkan bahwa orang dewasa muda lebih sering merasakan sakit leher setelah bekerja di depan laptop dari sofa atau tempat tidur. Ini menunjukkan bahwa posisi tubuh tertentu dapat memperburuk rasa sakit. Sebaliknya, mengubah posisi tubuh secara berkala dapat membantu mencegah nyeri leher.

Cidera pada leher atau punggung

Sekitar 10 persen orang mengalami nyeri leher akut yang kemudian berkembang menjadi nyeri kronis. Ini bisa terjadi kapan saja, baik siang atau malam hari. Nyeri leher tiba-tiba seringkali terjadi karena peristiwa yang dapat diidentifikasi, seperti cidera akibat olahraga atau kecelakaan mobil.

Faktor lainnya

Stres, kecemasan, genetika, kondisi neuromuskuloskeletal, atau autoimun dapat menjadi penyebab nyeri leher yang terasa setiap kali bangun tidur. Untuk mencegahnya, kamu bisa mengubah posisi tidur, postur tubuh, serta penggunaan bantal dan kasur yang lebih baik.

Jika gejalanya tetap berlanjut, dapat dilakukan latihan leher untuk meningkatkan mobilitas dan kekuatan. Kamu juga bisa mempertimbangkan perawatan alternatif seperti kiropraktik, akupunktur, yoga, atau pijat. Namun, jika rasa sakit terus berlanjut, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk memeriksa kemungkinan masalah kesehatan lain dan solusinya.

Semoga dengan informasi di atas, kamu nggak lagi bangun tidur dengan sakit leher ya, Millens? (Siti Zumrokhatun/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: