BerandaTradisinesia
Selasa, 27 Jun 2022 11:24

Wiwit Kopi, Tradisi yang Mengawali Panen Raya Kopi di Lereng Muria

Ilustrasi: Tradisi Wiwit Kopi dilakukan jelang panen raya kopi di Desa Colo, Kudus, Lereng Muria. (Media Indonesia/Eva Pardiana)

Jelang panen raya kopi di Desa Colo, Kudus, petani kopi di Lereng Muria melakukan tradisi wiwit kopi. Seperti apa ya keunikan dari tradisi ini?

Inibaru.id – Pada Kamis (23/6/2022) lalu, para petani kopi yang ada di Desa Colo, Kecamatan Dawe, melakukan tradisi wiwit kopi. Mereka terlihat membawa ambengan, makanan dengan porsi besar lengkap dengan lauknya ke jalanan perkebunan kopi yang ada di desa tersebut.

Begitu sampai di tempat berkumpul, warga melakukan doa bersama. Setelahnya, mereka membuka ambengan yang terdiri atas nasi, ayam ingkung, sayuran, tahu dan tempe, telur, dan mi tersebut untuk dimakan bersama-sama.

Tradisi wiwit kopi ini memang terlihat sederhana dan dilakukan dalam waktu singkat. Tapi, acara ini terus dilakukan setiap tahun dengan serius karena sebagai wujud syukur para petani kopi atas berkah berupa panen kopi di lereng Gunung Muria.

“Acara ini selalu dilakukan oleh petani kopi Desa Colo sebagai bentuk rasa syukur kami terhadap hasil panen kita tiap panennya. Wiwit kopi ini diikuti puluhan petani kopi di Colo,” cerita Ketua Petani Desa Colo Purbo Wiyanto di Kebun Kopi Mbedagan Ngasem Kembar, Kamis (23/6).

Usai makan besama, warga pun mulai memanen kopi. Jadi, bisa dikatakan, tradisi ini adalah tanda dari mulainya panen raya kopi di lereng Muria yang biasanya berlangsung dari akhir Juni sampai Agustus setiap tahunnya.

“Kalau hari ini wiwitan bersama petani Colo. Tapi nanti biasanya per petani akan mengadakan wiwitan kopi sendiri di kebunnya dengan mengajak semua sanak keluarga,” lanjut Purbo.

Warga Desa Colo melakukan tradisi Wiwit Kopi. (Betanews/Kartika Wulandari)

Harga Kopi Masih Stabil

Panen raya berarti stok kopi nantinya bakal melimpah. Nah, kalau barang-barang lain, biasanya harganya bakal turun kalau stoknya banyak. Lantas, bagaimana dengan kopi? Untungnya sih, sejauh ini masih stabil.

“Harga kopi saat ini tidak turun, masih stabil seperti tahun kemarin,” jelas Purbo.

Jadi di Colo, penjualan kopi dilakukan dengan dua cara. Yang pertama, kopi dijual dalam bentuk brongkol basah atau berupa biji kopi yang baru saja dipetik dan belum sempat dikeringkan. Harganya biasanya Rp 500 ribu per kuintal. Cara kedua adalah menjual uwas atau biji kopi yang sudah kering. Kalau yang ini harganya bisa mencapai Rp 25 ribu per kg, lo.

Kebanyakan petani menjualnya langsung ke pengepul yang berasal dari Wonosobo atau Temanggung. Tapi, kini mulai banyak yang menjualnya ke Koperasi Gudang Kopi RPLH Desa Colo karena lebih mudah.

Omong-omong, untuk setiap satu hektare kebun, biasanya petani mampu memproduksi sekitar lima ton biji kopi. Jumlah panen yang cukup banyak, ya?

Semoga saja petani kopi di Colo dan tempat-tempat lainnya bisa mendapatkan hasil panen yang membahagiakan ya, Millens. (Bet/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: