BerandaTradisinesia
Selasa, 29 Jan 2018 17:19

Tanam Tembakau Petani Itu Diawali dengan Ritual Among Tebal

Sesepuh petani tembakau memimpin ritual Among Tebal di perladangan kawasan lereng Gunung Sumbing Desa Legoksari, Tlogomulyo, Temanggung, Jawa Tengah (Antara/Anis Efizudin)

Di Lereng Gunung Sumbing, Temanggung, Jawa Tengah, petani menggelar doa dalam ritual Among Tebal. Ini doa agar tanaman tembakau mereka tumbuh subur dan berpanen bagus.  

Inibaru.id –  Memulai sesuatu dengan berdoa itu baik. Ajaran leluhur kita dan ajaran agama apa pun di bumi Nusantara menganjurkan hal itu.

Nah, di kalangan petani tembakau, ada tradisi yang turun-menurun dilakukan menjelang masa tanam tumbuhan komoditas itu. Di Temanggung (Jawa Tengah), khususnya di lereng Gunung Sumbing ada tradisi khas yang disebut Among Tebal.

Apa itu? Inti ritual seperti dikutip dari laman.temanggungkab.go.id untuk meminta kepada Tuhan agar bibit tembakau yang ditanam bisa tumbuh dengan subur, terhindar dari serangan hama, dan dapat mendatangkan rezeki yang halal. Nggak hanya itu, ritual juga untuk melestarikan tradisi turun-menurun dari nenek moyang.

Yap, Among Tebal memang menjadi agenda tahunan petani tembakau di lereng Gunung Sumbing, tepatnya di Dusun Lamuk Gunung, Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Temanggung setiap kali mengawali musim tanam.

Ingin tahu prosesi ritual itu dilakukan? Begini: ritual dimulai dengan kirab sesaji dan among tebal yang ditandai dengan pembuatan empat nasi tumpeng, satu gunungan berisi hasil palawija, dan buah-buahan beserta aneka jajan pasar.

Baca juga:
Menyayat Bambu, Menciptakan Bunyi Melung-melung, Jadilah Calung Banyumasan
Jangan Masuk ke Wilayah Baduy Dalam selama Kawalu!

Dikutip dari Antaranews, semua sesaji itu ditata berjajar di ruang depan rumah Kepala Desa Legoksari. Sambil menunggu warga berdatangan untuk melakukan Among Tebal, para tamu disuguhi teh panas dan penganan. Sebagian warga yang lain telah menyiapkan bibit tembakau di dalam puluhan keranjang plastik di sekitar ladang yang akan digunakan untuk melakukan ritual menanam tembakau.

Bila warga yang datang dianggap sudah cukup, sejumlah pemuda mengusung berbagai sesaji tersebut berjalan menuju sebuah mata air Kali Ringin yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah kepala desa.

Dua orang tokoh adat mendekat ke mata air. Seorang di antaranya membawa sebuah kendi. Mereka duduk bersila sambil membakar kemenyan dan berdoa, kemudian mengisi kendi dengan air dari mata air tersebut.

Air dalam kendi dan sejumlah sesaji itu kemudian diangkut dengan menggunakan mobil bak terbuka menuju lereng Sumbing bagian atas dan warga pun mengikuti dari belakang.

Setelah sampai di sebuah ladang yang merupakan tanah kas kepala desa yang akan ditanami tembakau, mereka berhenti dan menggelar terpal plastik sebagai tikar untuk alas meletakkan sesaji dan warga duduk bersila mengelilingi sesaji tersebut.

Para petani yang telah berada di ladang pun menghentikan pekerjaannya untuk ikut bergabung mengikuti ritual.

Kepala Desa Legoksari kemudian berdiri menyampaikan sambutan untuk menjelaskan maksud dan tujuan penyelenggaraan ritual tersebut. Seperti yang sudah disebutkan, tujuan ritual adalah untuk meminta kepada Tuhan agar bibit tembakau yang ditanam bisa tumbuh dengan subur, terhindar dari serangan hama, dan dapat mendatangkan rezeki yang halal.

Setelah dilakukan doa bersama yang dipimpin ulama setempat, kirab sesaji dan Among Tebal diberangkatkan menuju mata air Pontong.

Kirab diawali oleh pasukan pembawa nasi tumpeng dan gunungan serta diikuti warga masyarakat dan dimeriahkan oleh berbagai kesenian tradisional seperti kuda lumping, tari angguk, dan kesenian lainnya khas petani tembakau.

Nah, sesampainya di sumber mata air Pontong ritual dilakukan dan dipimpin sesepuh warga dengan memanjatkan doa kepada Tuhan YME. Seusai doa nasi tumpeng lantas dimakan bersama dan gunungan diperebutkan oleh warga untuk dibawa pulang.

Ada yang seru nih, Millens. Ya, bersamaan dengan proses penanaman, para warga menyulut petasan. Suara petasan dipercaya dapat mengusir roh-roh jahat dan malapetaka sehingga saat menanam tembakau lahan pertanian dalam keadaan suci.

Baca juga:
Tari Angguk Masih Menarik Disajikan
Wayang Sasak dan Kisah Penyebaran Islam di Lombok

Perlu kamu tahu, tembakau merupakan tanaman istimewa bagi warga di situ karena di kawasan ini hanya tanaman tembakau yang bisa tumbuh dengan baik dan mendatangkan keuntungan cukup lumayan. Wajar, hampir semua orang di Desa Legoksari bermata pencaharian sebagai petani tembakau. Semua kebutuhan ekonomi masyarakat juga dipenuhi dari hasil tembakau.

Kalau kamu tertarik melihat ritual Among Tebal, cek saja laman resmi Kabupaten Temanggung atau info lainmengenai hal itu. Pasalnya, Among Tebal adalah ritual memulai tanam tembakau yang waktunya nggak bisa secara spesifik ditentukan. Oke? (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024