BerandaTradisinesia
Kamis, 9 Nov 2022 15:07

Taliwangke dan Hari-Hari Pantangan dalam Tradisi Jawa

Dalam pernikahan adat Jawa, hari taliwangke perlu diperhatikan untuk meghindari hal-hal yang nggak diinginkan. (Hipwee)

Masyarakat Jawa selalu memperhatikan perhitungan tanggal untuk melancarkan hajatan yang akan dilakukan. Ini semua harus dilakukan demi terhindar dari taliwangke.

Inibarui.id – Masyarakat Jawa umumnya masih memegang teguh adat dan budayanya. Mereka masih memegang pepatah lama yang berbunyi “Wong Jowo ojo nganti ilang Jowone“. Arti dari pepatah ini adalah orang Jawa jangan sampai kehilangan jati dirinya.

Gara-gara hal ini, sudah jadi rahasia umum jika orang Jawa memiliki banyak pertimbangan saat akan menggelar hajatan atau acara-acara lainnya. Mereka bahkan sampai memperhatikan tanggal hajatan tersebut. Soalnya, dalam kepercayaan Jawa, ada sejumlah hari yang dianggap "terlarang" untuk menggelar hajatan.

Hajatan dan Taliwangke

Dilansir dalam Babad (11/09/22), dijelaskan bahwa orang Jawa nggak berani untuk melanggar hari-hari larangan untuk menggelar hajatan. Hari-hari tersebut disebut sebagai taliwangke.

Menurut Kitab Primbon Jawa Serbaguna karya R Gunasasmita, apabila taliwangke dilanggar, maka orang yang menggelar hajatan akan mengalami sejumlah kesulitan atau bahkan terkena bencana. Sementara itu, dalam Kitab Primbon Betaljemur Adammakna, tertulis "taliwangke, ora kena kanggo mantu lan sepadhane,". Artinya, pada hari-hari taliwangke, kegiatan pernikahan dan hajatan lainnya sebaiknya nggak dilaksanakan.

Hari-Hari Taliwangke

Dalam Kitab Primbon Betaljemur Adammakna, tertulis bahwa larangan hari taliwangke pada hajat pernikahan Jawa. (Nasionalisme)

Lantas, hari-hari apa saja yang masuk dalam taliwangke? Dikutip dari Bondowoso Network (31/8/2022), berikut adalah daftar hari-hari taliwangke tersebut:

1. Jumat Wage pada bulan Rabiul Awal dan Ramadan.

2. Sabtu Kliwon pada bulan Rabiul Akhir dan Syawal.

3. Rabu Pahing pada bulan Sura dan Rajab.

4. Kamis Pon pada bulan Sapar dan Ruwah.

5. Senin Kliwon pada bulan Jumadil Awal dan Dzulkaidah.

6. Selasa Legi pada bulan Jumadil Akhir dan Dzulhijjah.

Nah, itu tadi beberapa hari terlarang bagi masyarakat Jawa untuk mengadakan hajatan pernikahan. Jadi, kalau kamu akan menggelar hajatan pada hari-hari tersebut, coba dipikir-pikir ulang lagi deh, Millens! (Kharisma Ghana Tawakal/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024