Inibaru.id – Tahu nggak museum apa yang tertua di Indonesia? Pasti nggak nyangka kalau Museum Radya Pustaka yang ada di Solo, Jawa Tengah sebagai jawabannya. Nyatanya, museum yang berada di satu kompleks dengan Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo ini didirikan oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV pada 18 Oktober 1890.
Memang, suguhan utama dari museum ini adalah benda-benda bersejarah. Tapi, ada juga fasilitas lain yang bisa didapatkan pengunjung di sana. Salah satunya adalah pembacaan weton bagi mereka yang akan melangsungkan hajatan seperti pindahan rumah, memulai usaha, khitanan, perjodohan, atau menggelar pernikahan.
Omong-omong, weton adalah gabungan antara hari dan pasaran Jawa saat seorang bayi dilahirkan. Kalau hari sudah jelas ya, dari Senin sampai Minggu. Kalau pasaran, adalah Kliwon, Legi, Pahing, Pon, dan Wage. Menurut kepercayaan orang Jawa, kombinasi dari keduanya bisa dihitung untuk menentukan sejumlah keputusan penting, lo.
Pembacaan Weton Virtual
Di Museum Radya Pustaka, kamu bisa menemui seorang filolog dan konsultan pawukon yang juga melayani konsultasi weton. Sebelum pandemi, konsultasi ini dibuka setiap hari Selasa hingga Minggu pukul 09.00 WIB - 14.00 WIB.
Nah, mengingat kondisi pandemi belum benar-benar pulih, konsultasi pembacaan weton ini juga bisa dilakukan secara virtual. Caranya mudah, kamu tinggal mengirim pesan atau menelepon via WhatsApp. Soal tarif, karena sifat konsultasi ini nggak komersial, nggak ada patokan pasti. Bisa seikhlasnya, deh.
Koleksi Museum Radya Pustaka
Kalau sudah puas dengan konsultasi weton, kamu bisa menikmati koleksi Museum Radya Pustaka yang menarik dan kaya akan nilai sejarah. Contohlah, kamu bisa melihat koleksi wayang yang lengkap seperti wayang purwa, wayang gadog, wayang klithik, wayang sukat, wayang beber, hingga wayang nang dari Thailand.
Kamu juga bakal menemukan berbagai jenis keramik yang sebagian besar merupakan peninggalan dari masa penjajahan Belanda. Contohlah, ada aneka jenis piring sewon yang dulu sering digunakan untuk memperingati seribu hari meninggalnya anggota kerajaan.
Kamu juga bisa menikmati ruangan logam perunggu yang isinya adalah barang-barang bersejarah dari logam tersebut, ruangan alat tenun, ruangan patung, hingga perpustakaan, Millens.
Hm, jadi penasaran nih, kalau main ke Museum Radya Pustaka, kamu lebih tertarik dengan konsultasi weton atau koleksinya? (Goo, Ind, Tem/IB31/E07)