BerandaTradisinesia
Jumat, 7 Des 2023 09:16

Sandal Upanat, Alas Kaki Khusus untuk Pengunjung Candi Borobudur

Sandal upanat dipakai pengunjung Candi Borobudur. (Harianmerahputih)

Selain membatasi jumlah pengunjung, pengunjung Candi Borobudur juga harus memakai sandal upanat, sandal khusus yang bisa mencegah keausan bangunan lantai candi. Seperti apa sih bentuk dari sandal ini?

Inibaru.id – Kalau kamu sudah pernah main ke Candi Borobudur sebelumnya, pasti nggak terbiasa dengan aturan baru ini. Yap, kini setiap pengunjung harus memakai alas kaki khusus untuk main di candi Buddha terbesar di dunia ini. Alas kaki tersebut adalah sandal upanat.

Per Maret 2023, pengelola Candi Borobudur memang hanya membatasi jumlah pengunjung jadi 1.200 orang per hari. Sebelumnya, jumlah pengunjungnya bisa jauh lebih banyak dari itu. Banyaknya pengunjung yang tetap mendatangi candi yang ada di Kabupaten Magelang ini memang baik untuk dunia pariwisata Tanah Air. Tapi, bagi kondisi dan kelestarian candi, belum tentu.

“Inti dari pembatasan ini adalah di monumen candi kami ingin hanya ada 150 orang pada waktu yang bersamaan. Selain itu, pengunjung yang naik kami batasi satu jam di atas,” ujar GM PT Taman Wisata Candi Borobudur Jamal Mawardi sebagaimana dikutip dari Beritamagelang, Rabu (22/3/2023).

Mengapa begitu? Tanpa kamu sadari, bebatuan yang jadi tempat para pengunjung memijakkan kaki saat naik Candi Borobudur bisa aus karena terus-menerus diinjak ribuan orang dalam sehari. Kalau hal ini terus dibiarkan, bisa jadi bagian candi yang kerap diinjak pengunjung akhirnya rusak. Sayang banget kan kalau hal ini sampai terjadi?

Nah, selain membatasi jumlah pengunjung, ada juga aturan lain yang harus dipatuhi orang yang naik ke Candi Borobudur, yakni memakai alas kaki khusus yang disebut sebagai sandal upanat. Jadi, kalau kamu memakai sandal atau sepatu dari luar, harus dilepas dulu dan diganti dengan sandal khusus ini.

Sandal upanat bisa mencegah keausan bangunan Candi Borobudur yang kerap diinjak pengunjung. (Borobudurnews)

Kalau menurut akun Instagram @kemenparekraf.ri, sandal upanat terbuat dari daun pandan, kain goni, batok kelapa, dan juga mending. Sandal ini diharapkan bisa meminimalisasi dampak dari tekanan langkah-langkah kaki pengunjung Candi Borobudur sehingga membuat bangunan candi nggak lagi aus ataupun rusak.

Sandal upanat terbuat dari anyaman daun pandan. Sandal ini adalah upaya untuk mencegah keausan batu candi,” ungkap unggahan di akun Kemenparekraf tersebut.

Selain bermanfaat untuk menjaga kelestarian candi. Sandal upanat juga bisa jadi daya tarik baru bagi pengunjung Candi Borobudur. Maklum, sandal ini nggak mudah dicari di luar candi. Pengunjung juga bisa merasakan sensasi memakai sandal khusus ini dan mengabadikannya di media sosial sebagai penanda bahwa mereka telah mengunjungi candi tersebut.

Hm, aturan penggunaan sandal upanat di Candi Borobudur ini patut diapresiasi ya, Millens. Setidaknya, dengan cara ini, kondisi bangunan Candi Borobudur bisa dijaga sehingga nantinya tetap bisa megah di masa anak cucu kita. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024