Inibaru.id – Nggak jauh dari lokasi Candi Borobudur, ditemukan sebuah candi batu bata dengan ukuran 16 x 14 meter. Candi ini disebut-sebut sebagai candi batu bata terbesar di Jawa Tengah!
Dilansir dari Detik, Sabtu (17/9/2022), Balai Konservasi Borobudur (BKB) menemukan candi tersebut di Situs Samberan, Ringinanom, Tempuran, Kabupaten Magelang, sekitar 4 km dari lokasi Candi Borobudur. Candi yang terbenam di dalam tanah tersebut mulai diekskavasi sejak 23 Agustus 2022.
Tapi, laporan terkait keberadaan candi ini sudah muncul sejak lama. Tepatnya saat JICA melaporkannya pada 1979. Tapi, baru pada tahun 2000 BKB melakukan survei ke lokasi tersebut.
“Tahun 2002 diekskavasi oleh Balai Arkeologi. Tapi saat itu belum banyak yang bisa digali,” ungkap Koordinator Perlindungan BKB Muhammad Taufik, Rabu (14/9).
Titik cerah mengenai bentuk dan ukuran candi baru terkuak pada 2019. Kala itu, BKB menemukan keempat sudut dari candi tersebut. Karena bahannya yang terbuat dari batu bata, BKB pun membangun shelter agar candi tersebut nggak rusak. Apalagi, ada dugaan bahwa candi tersebut nggak memiliki bilik atau ruangan.
“Kalau laporan dari JICA, candi ini dibangun pada abad ke-7 sampai ke-9, sama dengan Borobudur,” lanjutnya.
Yang menarik, meski lokasinya ada di dekat Borobudur. Candi yang menghadap timur ini bercorak Hindu. Hal ini membuktikan bahwa peradaban manusia pada masa itu sudah mengenal toleransi.
“Ini kan kaitannya dengan toleransi beragama, ya? Pusat kerajaannya Buddha, tapi masyarakatnya Hindu dan hidup berdampingan,” ujar Taufik sebagaimana dilansir dari Detik, Kamis (15/9).
Ada Arca Perunggu
Bangunan candi ini memang cukup unik karena terbuat dari batu bata merah. Ketebalannya juga hanya 5 cm, berbeda dari kebanyakan bebatuan candi yang bisa setebal 10 cm.
Selain itu, ditemukan pula sebuah arca berbahan perunggu pada Jumat (26/8). Sayangnya, karena ada beberapa bagian arca yang hilang, pihak BKB belum bisa mengidentifikasi lebih jauh arca yang ditemukan pada kedalaman 2 meter tersebut.
Satu hal yang pasti, menurut Dosen Arkologi FIB Universitas Gadjah Mada Dwi Pradnyawan, ukuran candi ini lebih luas dari Candi Retno yang ada di Secang, Magelang.
“Dari sisi bangunan, berbahan bata itu memang dari skala denahnya yang paling menarik,” ungkap Dwi sebagaimana dilansir dari Detik, Kamis (15/9).
Semoga saja proses pemugaran candi bisa segera bisa diselesaikan dengan baik, ya, Millens? (Arie Widodo/E05)