BerandaTradisinesia
Selasa, 14 Jul 2025 19:01

Ngalap Berkah, Di pasar Tiban Tambak Sribit Pembeli Dilarang Menawar

Di Pasar Tiban Sribit, pembeli dilarang menawar. (Pemkab Sragen)

Setahun sekali, tanah lapang di Dukuh Tambak, Desa Sribit, Sragen, berubah menjadi pasar tiban yang penuh suasana magis. Tanpa tawar-menawar, transaksi dilakukan dalam suasana guyub, membawa berkah dan menyimpan kisah leluhur yang terus hidup di tengah masyarakat.

Inibaru.id - Langit Dukuh Tambak, Desa Sribit, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, tampak berbeda pada Kamis malam, 10 Juli 2025. Suasana yang biasanya sunyi mendadak berubah riuh. Tanah lapang yang sehari-hari sepi itu berubah jadi pusat keramaian, penuh tenda-tenda sederhana, lampu temaram, dan suara celoteh pembeli dan penjual. Inilah malam spesial, tepatnya malam Jumat Wage di minggu pertama Bulan Suro. Saat itulah Pasar Tambak kembali digelar.

Bukan pasar biasa, Pasar Tambak adalah tradisi turun-temurun yang hanya hadir setahun sekali. Ia bukan sekadar ajang jual beli, tapi juga simbol kebersamaan, penghormatan terhadap leluhur, dan bentuk nyata dari kearifan lokal yang terus dijaga warga Dukuh Tambak.

Yang unik, seluruh transaksi di pasar ini dilakukan tanpa tawar-menawar. Bagi warga setempat, hal itu bukan kebetulan. Ada keyakinan kuat bahwa setiap transaksi tanpa negosiasi harga akan membawa berkah, baik bagi penjual maupun pembeli.

Malam itu, Wakil Bupati Sragen, Suroto, turut hadir dan menyampaikan apresiasinya. “Saya sangat mengapresiasi pelaksanaan tradisi Pasar Tambak ini. Ini bukan cuma kegiatan ekonomi, tapi bentuk pelestarian budaya yang patut dibanggakan,” ujarnya.

Dia juga menekankan pentingnya mengenalkan tradisi ini kepada generasi muda. “Jangan sampai anak-anak kita tercerabut dari sejarah dan budayanya sendiri. Orang Jawa itu harus njawani, karena di situlah jati diri kita,” tambahnya.

Mitos yang Menyatu dengan Sejarah

Masyarakat percaya bumbu yang dibeli dari pasar ini bakal bikin masakan lebih lezat karena nggak ditawar. (Freepik)

Nggak lengkap rasanya membicarakan Pasar Tambak tanpa menyinggung kisah di baliknya. Konon, pasar ini bermula dari kejadian ratusan tahun silam, saat seorang pangeran singgah di Dukuh Tambak karena kehabisan perbekalan dalam perjalanan menyusuri Sungai Bengawan Solo yang kala itu dipercaya mengalir dekat wilayah ini. Warga membantu sang pangeran, dan sebagai bentuk syukur, lahirlah pasar tiban ini sebagai simbol berkah dan gotong royong.

Kini, meski zaman terus berubah dan teknologi makin canggih, Pasar Tambak tetap setia pada ruhnya: sederhana, meriah, dan penuh makna. Setiap tahun, pasar ini menjadi penanda bahwa tradisi dan spiritualitas masih hidup di tengah masyarakat. Bukan sekadar nostalgia, tapi juga pengingat bahwa kebersamaan dan kepercayaan adalah fondasi yang nggak lekang waktu.

Menarik ya? Kamu sudah pernah ke sini belum, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: