Inibaru.id – Sepintas, saat kamu melihat batu dengan berukuran diameter kurang lebih 1 meter yang ada di dekat Gua Petilasan Pangeran Mangkubumi di Desa Gebang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah ini, nggak terlihat ada sesuatu yang aneh. Apalagi, bentuknya nggak jauh berbeda dari batu-batu pada umumnya yang nggak beraturan. Tapi, bagi warga sekitar, batu yang ada di tepi jalan Dukuh Gebangkota itu ternyata dianggap sebagai batu keramat, lo.
Semua bermula dari proses pengerjaan jalan yang dilakukan pada 2021 lalu. Karena batu yang sebagian besar masih terpendam di dalam tanah ini cukup berat untuk diangkat dengan tenaga manusia, pihak pengurus proyek yang pengin memindahkan batu tersebut ke tempat lain agar nggak menghalangi proyek kemudian memakai alat berat ekskavator. Tapi, ternyata alat berat tersebut juga nggak mampu melakukannya.
“Iya, ekskavatornya nggak kuat. Lalu kamu meminta tukang yang ahli memecah batu untuk datang ke sini. Anehnya, dia hanya mengecek dan kemudian bilang nggak mau memecahnya. Itu saja. Akhirnya batunya nggak bisa dipindah,” ungkap salah seorang pekerja proyek tersebut, Tumin sebagaimana dikutip dari Solopos, Minggu (19/9/2021).
Untungnya, misteri batu yang sempat bikin warga setempat juga kebingungan ini terpecahkan setelah salah seorang sesepuh desa mengungkap fakta bahwa batu tersebut sebenarnya adalah sebuah nisan. Jadi, batu tersebut adalah penanda dari sebuah makam seorang panglima perang perempuan yang dulu jadi orang kepercayaan Pangeran Mangkubumi.
“Ada seorang sesepuh yang paham soal kebatinan yang percaya kalau nisan itu pemberian Pangeran Mangkubumi sebagai pananda dari makam anak buahnya yang gugur,” jelas Tumin.
Sang panglima perang kepercayaan Pangeran Mangkubumi tersebut adalah Panembahan Senopati Nyai Tuginah Wiro Atmojo, anak dari Tumenggung Wiro Atmojo.
Usut punya usut, pada lokasi tersebut memang ada cukup banyak makam pengikut Pangeran Mangkubumi. Total ada 20 makam yang hanya ditandai dengan tumpukan batu dengan posisi berdekatan. Selain itu, ada juga sejumlah makam lain yang bisa ditemui di sisi Sungai Mungkung, nggak jauh dari gua petilasan.
“Sekitar 1980-an, banyak warga yang datang untuk bertapa tau berziarah ke kompleks makam tersebut,” jelas sesepuh desa lainnya, Suroto.
Sayangnya, nggak terungkap secara pasti mengapa sampai ekskavator nggak kuat mengangkat batu yang ternyata adalah nisan makam tersebut. Bisa jadi ukuran batunya lebih besar dari yang terlihat, atau posisi batunya membuatnya sulit untuk diangkat.
Yang pasti, keberadaan batu keramat di dekat gua petilasan Pangeran Mangkubumi di Desa Gebang, Sragen ini cukup menarik, ya, Millens (Arie Widodo/E05)