BerandaTradisinesia
Rabu, 11 Jun 2024 09:00

Mitos Melempar Koin di Situs Batu Kalde, Untuk Apa?

Mitos melempar koin di Situs Batu Kalde Pangandaran. (Pangandarannews)

Seperti di Fountain di Trevi, ada mitos melempar koin di Situs Batu Kalde. Hm, yang diharapkan dari melempar koin di sana?

Inibaru.id – Di Eropa, kita mengenal mitos melempar koin di Fontana di Trevi alias air mancur Trevi yang ada di Roma, Italia. Konon, orang yang melempar koin dengan tangan kanan melewati bahu kirinya, alias melakukannya dengan memunggungi kolam, bakal menemukan cinta sejati.

Di Indonesia sendiri, ternyata ada lo mitos melempar koin di sejumlah tempat. Sebagai contoh, banyak pengguna jalan di Jalan Krumput, tepatnya di Desa Pageralang, Kecamatan Kemranjen, Banyumas, Jawa Tengah yang melemparnya dari dalam kendaraan karena percaya bahwa dengan melakukannya, bisa terhindar dari kecelakaan. Ada juga mitos melempar koin di Tamansari Yogyakarta atau bungker Lawang Sewu Kota Semarang.

Tapi, mitos-mitos tersebut mungkin nggak seunik mitos melempar koin di Situs Batu Kalde. Buat kamu yang nggak tahu, situs ini bisa kamu temukan di Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat. Kabarnya sih, orang yang melempar koin ke situs tersebut bisa terkabul doanya, Millens.

FYI, situs ini dulunya adalah petilasan Prabu Jaya Pakuan, salah seorang pangeran dari Kerajaan Padjajaran. Dalam Bahasa Sunda, Kalde bermakna keledai. Hal ini disebabkan oleh bentuk arca dalam situs tersebut yang mirip dengan keledai. Tapi, sebenarnya arca ini adalah nandi, kendaraan dari Dewa Siwa dalam mitologi Hindu. Nah, Dewa Siwa di sini ditampakkan dalam bentuk simbol, yaitu lingga yoni.

Balik lagi ke mitos melempar koin di Situs Batu Kalde yang masuk dalam wilayah Cagar Alam Pangandaran ini. Kabarnya, kalau wisatawan bisa melempar koin pas ke dalam lubang candi, bakal dikabulkan doanya atau mendapatkan keberuntungan.

Warga melempar koin ke dalam lubang yoni di Situs Batu Kalde. (Googleuser/Panggih Widodo)

“Tapi nggak asal lempar lo. Harus tiga langkah mundur dari batas. Meski setiap orang bebas mau melemparkannya berapa kali,” ujar Juru Penunggu situs tersebut Yogi Saputera, sebagaimana dinukil dari Detik, Senin (15/4/2024).

Selain aturan tersebut, ada hal lain yang harus dipatuhi pengunjung yang pengin melempar koin, yaitu koin yang dilempar harus pecahan Rp500 atau di bawahnya.

“Jangan koin dengan nilai yang lebih besar. Harus uang receh pecahan Rp500, bisa juga yang nominal di bawahnya,” saran Yogi.

Dalam sehari, bisa sampai ada 20 sampai 30 orang yang sengaja melempar koin ke batu yoni pada situs tersebut. kebanyakan membawa koin sendiri, meski ada pula yang menukar uangnya dengan uang koin ke penunggu sebelum masuk.

“Saya diberi tahu penunggu tadi kalau melempar koin, bisa terkabul doanya. Lalu saya menukar uang kertas dengan uang receh agar bisa mencobanya,” ungkap salah seorang wisatawan bernama Aprillian.

Wah, ternyata di Indonesia juga ada tempat dengan mitos melempar koin, ya? Kamu percaya dengan mitos tersebut, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024