BerandaTradisinesia
Jumat, 12 Okt 2023 19:02

Meriahnya Tradisi Larung Durian di Wonosobo

Ilustrasi: Tradisi larung durian di Wonosobo. (Beritalima)

Saat musim durian, warga Desa Sinduagung Selomerto juga mengadakan tradisi unik, yaitu tradisi larung durian. Seperti apa ya keseruan dari tradisi ini?

Inibaru.id – Senyum warga Desa Sinduagung, Selomerto, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah merekah lebih besar dari biasanya saat musim durian tiba. Pada masa itulah, buah durian berkualitas tinggi melimpah di kampung mereka. Berkat rajanya buah tersebut, mereka bisa mendapatkan rezeki yang lebih banyak dari waktu-waktu lainnya sepanjang tahun.

Tahu bahwa musim panen durian yang biasanya berlangsung pada Maret hingga Mei membawa berkah, warga Desa Sinduagung pun melakukan tradisi larung durian sebagai wujud atas banyaknya hasil bumi yang mereka dapatkan. Tradisi ini dilakukan dengan meriah layaknya festival yang menarik perhatian siapa saja, termasuk warga dari luar desa atau wisatawan dari luar daerah.

Sejak pagi, warga Sinduagung sudah siap dengan baju tradisional aneka warna. Mereka sudah menenteng tumpeng yang terdiri atas nasi kuning serta ayam ingkung. Dari pintu masuk desa, mereka mengarak tumpeng tersebut bersama dengan gunungan durian, dupa, dan sesaji lainnya.

Pawai semakin meriah dengan alunan musik dari bambu yang bertalu-talu. Warga dengan penuh semangat berjalan ke Kali Kawung yang ada di dekat area persawahan.

Sungai itulah yang dipercaya warga sebagai sumber dari segala berkah berupa hasil bumi melimpah di desa tersebut. Alasannya, dari aliran sungai tersebut, warga bisa mengairi kebun-kebun duriannya.

Ilustrasi: Warga mengarak gunungan durian sebelum dilarung di sungai. (Suarabaru/Taletha)

Begitu sampai di sungai, warga duduk bersama. Di depan para sesepuh yang akan merapalkan doa, gunungan durian ditempatkan berderet-deret. Setelah doa selesai dibacakan, durian tersebut kemudian ditumpahkan ke aliran sungai untuk dicuci bersama-sama. Durian itu kemudian dimakan bersama oleh warga.

Selain dimakan, ada sejumlah durian yang dipakai untuk atraksi hiburan. Sejumlah warga yang nggak memakai baju tidur di atas durian yang berduri. Uniknya, mereka nggak terluka sedikitpun. Durian yang mereka tindih juga nggak rusak.

“Tradisi larung durian ini adalah wujud syukur dari warga Sinduagung atas nikmat yang diberikan Allah. Maklum, kalau sedang musim panen, setiap harinya di Sinduagung bisa memroduksi 12 ribu buah durian,” ungkap Kepala Desa Sinduagung Sukiman sebagaimana dilansir dari Flickr Wonosobo, (28/3/2014).

Dengan jumlah durian yang melimpah itulah, warga pun bisa mendapatkan penghidupan yang layak.

“Selain padi, durian memang jadi sumber ekonomi warga kami. Nah, dengan tradisi larung durian ini, kami pengin menjadikan desa kami lebih dari sekadar tempat mencari durian, melainkan juga tempat wisata,” lanjut Sukiman.

Menarik banget ya, Millens, tradisi larung durian di Desa Sinduagung. Kalau sedang musim durian lagi, Cobain deh datang ke sana. Kapan lagi kan bisa membeli buah durian berkualitas sekaligus bisa melihat tradisi yang menarik? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: