BerandaTradisinesia
Senin, 20 Apr 2025 08:27

Mengenang Perempatan Panggung Solo saat Jadi Lokasi Pengintaian Hewan Buruan

Perempatan Panggung Solo. (Google Street View)

Perempatan Panggung yang selalu ramai oleh kendaraan ini ternyata punya nilai sejarah yang cukup tinggi. Seperti apa ya kisahnya?

Inibaru.id – Salah satu perempatan jalan yang paling terkenal di Kota Solo adalah Perempatan Panggung. Perempatan di tengah kota ini sibuk dengan lalu-lalang kendaraan dan berukuran besar. Nah, yang mungkin banyak orang nggak menyangka adalah, Perempatan Panggung ini punya nilai sejarah yang tinggi, Millens.

Lantas, dari mana nama Panggung tersebut berasal, ya? Meski nggak ada bukti sejarah otentik, ada dugaan bahwa nama Panggung ini berasal dari kampung tempat perempatan itu berdiri, yaitu Panggungrejo. Kampung ini termasuk dalam wilayah Kelurahan Jebres.

“Ada dugaan karena lokasinya ada di Kampung Panggungrejo Jebres, namanya kemudian disebut jadi Perempatan Panggung. Padahal, seingat saya, pada 1970-an namanya bukan Perempatan Panggung, melainkan Perempatan Sendeng,” ungkap salah seorang warga Kelurahan Jebres bernama Prasetyo sebagaimana dilansir dari dari Espos, Senin (14/4/2025).

Soal nama Sendeng ini, berasal dari kontur jalan perempatannya yang sedikit lebih tinggi alias miring dari ruas jalan di sekitarnya.

Perempatan Panggung pada 1970-an. (Koleksi Erryanzslo/PotretLawas)

Yang lebih menarik, konon Perempatan Panggung alias Sendeng ini punya riwayat panjang tepatnya saat Indonesia masih belum merdeka dari penjajahan Belanda. Jadi, ceritanya, dulu saat Keraton Solo dipindah dari Kartasura ke Surakarta (1745), bangsawan keraton banyak yang mencari hiburan dengan berburu hewan di Hutan Mojosongo.

Pada masa tersebut, Perempatan Panggung belum eksis ya. Tapi, di lokasi yang sama, terdapat tempat yang lebih tinggi dari sekitarnya sehingga dianggap cocok dijadikan tempat pengintaian hewan buruan tersebut.

“Mojosongo pada kala itu masih rimbun. Hewan-hewan masih banyak berkeliaran. Makanya dijadikan lokasi perburuan hewan,” ungkap Mufti Raharjo yang menulis buku berjudul Asale yang diterbitkan pada 2016 lalu.

Mufti juga yakin jika nama Panggung yang kemudian jadi nama kampung tersebut terkait dengan kontur tanah yang sedikit tinggi untuk berburu tersebut. Mirip-mirip panggung gitu. Apalagi, ada yang menyebut warga Solo juga banyak yang menikmati pemandangan matahari terbenam dan sapi-sapi dari peternakan milik pabrik susu Yeppers pada sore hari.

Wah, menarik juga ya, Millens, kisah tentang Perempatan Panggung di Kota Solo ini? Kamu sendiri, sering lewat perempatan tersebut, nggak, nih? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: