BerandaTradisinesia
Senin, 14 Jan 2024 19:34

Makanan yang 'Haram' Dibawa untuk Seserahan Pernikahan Jawa

Ilustrasi: Seserahan pernikahan Jawa dalam bentuk makanan. (FB/Wajik Seserahan)

Makanan seserahan pernikahan Jawa biasanya lengket dan manis. Lantas, apakah ada makanan yang dilarang untuk dijadikan seserahan?

Inibaru.id – Salah satu tradisi yang biasanya nggak terlewatkan dalam pernikahan Jawa adalah pemberian seserahan. Seserahan ini adalah pemberian sejumlah barang dari mempelai laki-laki ke mempelai perempuan. Dengan melakukan serah-terima seserahan, bisa dikatakan keluarga dari kedua belah calon pengantin sudah menunjukkan niat baik untuk saling menerima jadi anggota keluarga, Millens.

Ada banyak jenis seserahan yang bisa diberikan seperti alat ibadah, perhiasan, pakaian, buah-buahan, makanan, dan barang-barang lainnya. Setiap barang yang diberikan memiliki maknanya masing-masing. Tapi, kalau menurut pakar budaya Jawa, seserahan dalam bentuk makanan harus benar-benar diperhatikan oleh kedua belah keluarga.

“Dua kata kunci yang harus diperhatikan saat memilih makanan seserahan, yaitu harus lekat dan manis. Soalnya dua hal ini adalah simbol sekaligus harapan atas pernikahan yang selalu lekat dan bahagia,” ungkap Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada Murdijati Gardjito sebagaimana dilansir dari Kompas, Rabu (1/12/2021).

Oleh karena itulah, kebanyakan keluarga akan memilih makanan-makanan yang manis dan lengket seperti wajik cokelat, jenang, jadah, serta pisang raja sebagai seserahan. Keempat jenis penganan ini dianggap sudah memenuhi persyaratan tersebut.

Makanan seserahan pernikahan biasanya lengket dan manis. (YouTube/Kang Aris 21)

Wajik dan jadah misalnya, dikenal luas sebagai penganan yang lengket dan manis sehingga dianggap pas untuk menggambarkan hubungan suami istri yang selalu lengket hingga maut tiba. Sementara itu, pisang raja setangkup dianggap sebagai simbol tangan yang sedang berdoa kepada Tuhan. Harapannya, dengan adanya buah ini, maka doa pasangan dan keluarga bisa terkabulkan.

Jika ada penganan yang wajib ada dalam seserahan pernikahan Jawa, apakah ada makanan yang nggak bakal diperbolehkan dibawa dalam seserahan? Yap, jawabannya makanan dengan cita rasa pahit dan asam.

“Pokoknya pakemnya itu makanan yang terbuat dari gula, ketan, dan kelapa. Kalau rasanya asam dan pahit nggak boleh. Soalnya itu bertentangan dengan filosofi makanan harus manis dan lengket," jelasnya.

Terkait dengan bentuk makanan yang dijadikan seserahan, Murdijati menyebut apapun bentuknya, nggak masalah asalkan rasanya manis dan lengket .Oleh karena itulah, jika ada yang memakai wajik dengan bentuk hati agar seserahan terlihat lebih menarik, nggak apa-apa.

Nah, menarik ya? Pastikan kamu nggak menyalahi pakem penting mengenai makanan seserahan ini ya, Millens. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024