BerandaTradisinesia
Rabu, 6 Agu 2019 15:09

Jejak Perempuan Pembuat Gerabah di Desa Klipoh

Seorang perempuan perajin gerabah di Desa Klipoh. (Medcom.id)

Jejak perempuan pengrajin gerabah di Desa Klipoh nggak lepas dari peran Nyai Kalipah dan Nyai Kundi. Kisah perempuan sebagai perajin gerabah sejak zaman lampau bahkan terpatri pada relief Candi Borobudur.

Inibaru.id – Jika kamu berkunjung ke sentra kerajinan gerabah Desa Klipoh, kamu akan menemukan satu hal menarik. Di desa yang lokasinya nggak jauh dari Candi Borobudur, Magelang, itu hampir semua pengrajin gerabah adalah perempuan.

Sejak usia belia, kaum perempuan di Desa Klipoh bahkan sudah terbiasa untuk berkreasi dengan tanah liat dan membuat beragam jenis gerabah. Tanpa pendidikan khusus, mereka mendapatkan kemahiran itu secara turun menurun sebab terbiasa melihat orang tua mereka membuat gerabah.

Jejak perempuan pengrajin gerabah bahkan terpatri pada relief Candi Borobudur. Tepatnya di lorong pertama sisi utara, langkan bawah, bidang H nomor 5, dan bidang I nomor 1.

Seorang perempuan pengrajin gerabah di Desa Klipoh. (JP/Stefanus Ajie)

Relief itu menjelaskan bahwa sejak masa lampau masyarakat membuat gerabah sebagai peranti mengangkut air, memasak dan menyimpan makanan, hingga menyimpan abu jenazah.

Proses produksi gerabah sejak zaman dinasti Syailendra hingga Desa Klipoh juga didokumentasi dalam sebuah film dokumenter drama berjudul Taksaka lo. Film itu diproduksi oleh Fasindo.

Baca Juga:
Desa Klipoh Hadirkan Wisata Edukasi dari Warisan Kerajinan Gerabah
Gerabah Klipoh dan Pagi yang Indah di Desa Karanganyar Magelang

Jika kaum perempuan bekerja memproduksi gerabah, lantas bagaimana dengan kaum lelaki di sana? Kaum lelaki bertugas mencari bahan baku berupa tanah liat, Millens. Selain itu mereka juga bertugas memasarkan gerabah ke berbagai wilayah.

Nyai Kundi dan Nyai Kalipah

Masyarakat setempat percaya bahwa dominasi kaum perempuan dalam proses produksi gerabah di Desa Klipoh nggak lepas dari peran Nyai Kalipah.

Nyai Kalipah merupakan orang pertama yang tinggal di wilayah Klipoh. Dia pula yang pertama kali mengenalkan kerajinan gerabah di Desa Klipoh. Nama Klipoh pun dipercaya diserap dari nama Nyai Kalipah.

Selain Nyai Kalipah, ada pula nama Nyai Kundi yang dipercaya sebagai orang pertama yang mengenalkan gerabah. Bedanya, Nyai Kundi berasal dari Desa Gunden yang berada nggak jauh dari Desa Klipoh.

Jejak perempuan pengrajin gerabah di Desa Klipoh nggak lepas dari peran Nyai Kalipah. (JP/Stefanus Ajie)

Selain menjadi cikal nama Desa Gunden, nama Nyai Kundi pun diserap menjadi julukan bagi seorang pengrajin gerabah yaitu kundi. Namun berbeda dengan Desa Klipoh yang masih banyak ditemukan pengrajin gerabah, di Desa Gunden sudah nggak ada warga yang menjadi pengrajin gerabah.

Meski berbeda versi, baik Nyai Kalipah maupun Nyai Kundi tentu dapat membuatmu sadar bahwa kerajinan gerabah sudah ada sejak zaman lampau. Nah, sudah sepatutnya kamu turut melestarikannya bukan? (IB10/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: