BerandaHits
Sabtu, 22 Nov 2024 11:04

Menelisik Rencana Prabowo Pengin Indonesia Hentikan Impor Beras Mulai 2025

Presiden Prabowo pengin Indonesia swasembada pangan pada 2027. Langkah pertama untuk mewujudkannya adalah dengan menghentikan impor beras pada 2025. (FB/Setkab RI)

Presiden Prabowo pengin Indonesia swasembada pangan pada 2027. Tapi, menurut sejumlah pakar, program ini masih belum direncanakan dengan matang.

Inibaru.id – Salah satu program yang pengin diwujudkan oleh Presiden Prabowo Subianto adalah swasembada pangan. Nah, kalau menurut Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulklifi Hasan, salah satu cara untuk mendukung program tersebut adalah dengan menghentikan impor beras mulai 2025 nanti.

Saat diwawancarai terkait dengan program ini, laki-laki yang lebih akrab dipanggil Zulhas ini menyebut impor beras pada 2025 nanti adalah sisa dari kuota impor beras yang belum dilakukan.

“Mudah-mudahan tahun depan kita nggak impor beras. Kalaupun butuh hanya sedikit. Pada 2024 ini, pemerintah sudah menetapkan impor beras sebanyak 3,6 juta ton, tapi baru terealisasi sekitar 2,9 juta ton,” ucap Zulhas sebagaimana dilansir dari Antara, Jumat (22/11/2024).

Meski begitu, bukan berarti pada tahun depan pula, Presiden Prabowo pengin Indonesia sudah bisa swasembada pangan. Zulhas menyebut Prabowo pengin program ini terealisasi pada 2027 nanti, satu tahun lebih awal dari yang sempat Prabowo ungkap saat KTT G20 Brasil pada Selasa (19/11) lalu.

“Saya berencana mengatasi masalah kekurangan pangan dalam 3 tahun dan swasembada energi dalam 4 tahun. Dalam lima tahun, kami yakin bisa berkontribusi pada aliansi global melawan kemiskinan dan kelaparan,” ucap Prabowo kala itu.

Banyak pakar menilai program swasembada pangan harus direncanakan sebaik mungkin agar bisa bertahan lama sekaligus nggak merusak alam. (FB/Setkab RI)

Ambisi untuk bisa swasembada pangan yang diucapkan Presiden Prabowo memang cukup menarik, ya? Tapi menurut sejumlah pakar lingkungan, ambisi ini belum disertai dengan perencanaan yang matang. Apalagi, dalam beberapa tahun belakangan, proyek food estate di sejumlah daerah di Indonesia bisa dikatakan nggak berhasil dan akhirnya hanya bikin rusak hutan, lahan gambut, dan alam lainnya.

“Bagaimana bisa program ketahanan pangan bakal terwujud kalau pemerintah nggak punya perencanaan matang, nggak melibatkan petani dan masyarakat, dan nggak merusak lingkungan?” kritik Ketua Tim Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Arie Rompas sebagaimana dilansir dari DW, Selasa (19/11).

Di sisi lain, pakar lingkungan dari Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia Mahawan Karuniasa menyebut pemerintah juga nggak bisa menjadikan program swasembada pangan pada masa Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Suharto sebagai acuan untuk program pada masa kini.

Pasalnya, meski kala itu bikin produktivitas hasil pangan naik drastis, juga disertai dengan penggunaan pupuk kimia skala masif yang dikhawatirkan bisa merusak kesuburan tanah dalam jangka panjang. Padahal, yang namanya swasembada pangan baiknya bisa bertahan lama, bukan?

“Baiknya melibatkan petani dan meminimalisasi dampak negatif terhadap lingkungan,” sarannya.

Yap, program swasembada pangan memang didasari dengan niat baik. Tapi ada baiknya memang program ini benar-benar direncanakan sebaik-baiknya agar hasilnya bisa bertahan dalam jangka panjang dan memberikan keuntungan bagi masyarakat serta alam. Pasalnya, kalau sampai akhirnya alam rusak, tentu akan berpengaruh buruk bagi pertanian itu sendiri, kan? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: