BerandaTradisinesia
Sabtu, 18 Okt 2024 17:10

Ihwal Mula Masjid Langgardelam Kudus Nggak Dipakai Salat Jumat

Juru Pelihara Masjid Langgardelam Kudus menunjukkan corak bangunan Hindu-Buddha di salah satu bagian masjid. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Menjadi kediaman sekaligus tempat ibadah Sunan Kudus, kenapa Masjid Langgardelam nggak dipakai Salat Jumat oleh masyarakat setempat?

Inibaru.id - Kendati bertajuk masjid, bangunan bekas kediaman Sunan Kudus yang kemudian dikenal sebagai Masjid Langgardalem nggak dipakai untuk menunaikan Salat Jumat. Hal ini telah berlangsung sejak ulama besar bernama asli Ja'far Shadiq itu masih hidup dan terus dilestarikan hingga sekarang.

Juru Pelihara Masjid Langgardalem Muhammad Rizka mengatakan, masjid yang dibangun pada 863 H atau 1480 M ini mulai nggak digunakan untuk Salat Jumat sejak Masjid "Menara" Al Aqsa berdiri pada 956 H atau 1549 M.

"Masjid Langgardalem adalah kediaman sekaligus tempat ibadah Sunan Kudus. Namun, sejak Kompleks Menara Kudus selesai dibangun, agar nggak bersebelahan, Salat Jumat dipusatkan di sana, sedangkan salat fardu berjemaah bisa di sana dan di sini," terangnya.

Dia mengungkapkan, hingga kini kesepakatan tersebut masih dilaksanakan oleh masyarakat setempat. hingga sekarang masih dijaga, termasuk meniadakan Salat Jumat di Masjid Langgardalem dan memusatkannya di Masjid Al Aqsa.

Kegiatan Keagamaan Lain

Atap Masjid Langgardelam menggunakan anyaman bambu yang terawat hingga sekarang. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Kendati sudah nggak dipergunakan untuk berjemaah Salat Jumat, bukan berarti kegiatan keagamaan di Masjid Langgardalem berkurang. Masyarakat masih berjemaah salat fardu di masjid kuno tersebut. Bahkan, sebelum KH Turaichan Adjuri meninggal, para santrinya juga mengaji di masjid ini.

"Setelah KH Tiraichan Adjuri (ahli ilmu falak asal Kudus) wafat, Masjid Langgardalem nggak lagi digunakan untuk kegiatan mengaji para santri beliau. Sekarang hanya dipakai untuk kegiatan masyarakat setempat," kata dia.

Untuk ukuran masjid, bangunan yang nggak memiliki kubah besar sebagaimana kebanyakan tempat ibadah umat muslim ini sejatinya memiliki kapasitas yang lumayan besar dengan luas mencapai 400 meter persegi atau menampung sekitar 200 jemaah. Namun, kapasitasnya memang lebih kecil dibanding Masjid Al Aqsa.

"Keunikan masjid ini terletak pada bentuknya yang sekilas mirip bangunan rumah Belanda, tanpa kubah setengah lingkaran seperti kebanyakan masjid. Bangunan utamanya disangga empat tiang dengan atap berundak yang puncaknya dihiasi mustaka.

Arsitektur Lintas Budaya

Dari luar, Masjid Langgardalem tampak seperti bangunan Belanda. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Rizka mengatakan, bangunan Masjid Langgardalem memang menggambarkan bentuk arsitektur lintas budaya dengan memasukkan kultur Hindu-Buddha, sesuai dengan ajaran toleransi yang selalu diungkapkan Sunan Kudus.

"Karena keunikan ini, Masjid Langgardalem sering didatangi orang dari luar kota yang mau mengulik sejarah penyebaran islam di Kudus," terangnya.

Selain mengagumi keunikan arstekturnya, Rizka menambahkan, orang-orang dari sekitar Kudus dan Jepara juga acap datang untuk mencari kesembuhan karena mereka percaya bahwa sumur di Masjid Langgardalem mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit.

"Air (sumur) diambil untuk diminum; atas pangestunipun (kehendak dari) Mbah Sunan lan (dan) keridaan Gusti Allah," tandasnya.

Nah, buat yang pengin menyambangi Masjid Langgardalem, kamu bisa memarkir kendaraan di sekitar Masjid Al Aqsa, lalu berjalan sekitar 200 meter menuju masjid ini. Eits, tapi ingat, untuk Salat Jumat nggak bisa di sini, ya! (Sekarwati/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: