BerandaTradisinesia
Selasa, 29 Jan 2024 09:00

Candi Mangkubumen; Unik karena Arsitekturnya Bergaya Eropa

Candi Mangkubumen di Solo. (Surakarta.go.id)

Sebutannya candi, tapi jika ditilik, Candi Mangkubumen di Solo justru lebih mirip seperti tugu. Bentuknya nggak seperti candi pada umumnya karena mirip tiang gereja dengan gaya arsitektur Eropa. Penasaran nggak sih dengan bangunan nggak biasa ini?

Inibaru.id – Kalau kita menyebut istilah candi, yang terpikir pasti adalah bangunan dengan arsitektur khas Hindu Buddha kuno yang terbuat dari tumpukan batu. Tapi, Candi Mangkubumen di Solo, Jawa Tengah, beda. Meski disebut sebagai candi, bangunannya justru memiliki gaya arsitektur Eropa.

Kamu bisa menemui Candi Mangkubumen di Jalan Dr Cipto Mangunkusumo, Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari. Bangunan ini berdiri pada 1840, tepatnya saat Kesultanan Mataram dipimpin oleh Sri Susuhunan Pakubuwono IV. Jika menilik masa pembangunannya, bisa dipastikan bahwa Belanda sedang menguasai Nusantara. Saat itu pula, cukup banyak bangunan dengan gaya arsitektur Eropa dibangun di Tanah Air.

Sebenarnya, jika melihat langsung bentuk candi dengan tinggi sekitar 3 meter tersebut, yang terpikir kali pertama adalah bangunan tersebut lebih cocok disebut sebagai tugu. Menariknya, bentuk tugunya mirip dengan tiang gereja atau nisan-nisan makam orang Eropa yang ada di Nusantara. Yang lebih unik, bangunan yang dikelilingi pagar itu juga dilengkapi dengan tempat dupa, mirip dengan candi pada umumnya, ya?

Usut punya usut, ternyata Candi Mangkubumen dibangun sebagai penanda tempat dikuburnya tali pusar atau ari-ari dari Patih Sasranegara. Asal kamu tahu saja, jabatan patih setara dengan menteri negara pada zaman sekarang. Tapi, Patih Sasranegara punya kelebihan yang membuatnya jauh lebih istimewa dari patih-patih Kesultanan Mataram lainnya karena banyak kebijakan dalam hal pembangunan.

Candi Mangkubumen di Solo sudah eksis sejak 1800-an. (IG/Kanjengnuky)

Lebih dari itu, Patih Sasranegara juga punya kemampuan hebat dalam bernegosiasi dengan penjajah Belanda pada kala itu. Nggak selalu mengamini permintaan Belanda yang terkadang sewenang-wenang, Sasranegara mampu melakukan lobi-lobi yang menguntungkan kedaulatan dan ketenangan masyarakat Mataram.

Meski Candi Mangkubumen dibangun pada 1840, Patih Sasranegara sudah lahir pada 1811. Tapi, tetap saja pembangunan candi ini dianggap cocok untuk dijadikan penghormatan baginya.

“Candi Mangkubumen memang dibangun sebagai bentuk penghormatan atas kelahiran Patih Sasranegara. Candi ini adalah satu-satunya di Solo yang berisi ari-ari,” terang pegiat sejarah Solo KRMT Nuky Mahendranata Nagoro sebagaimana dilansir dari Tribunnews, Selasa (1/2/2022).

Patih Sasranegara pensiun dari jabatannya pada 1887. Sepuluh tahun kemudian, dia tutup usia dan dimakamkan di Pesarean Ageng Manang, Sukoharjo. Layaknya tokoh-tokoh penting pada umumnya, makamnya diziarahi banyak orang hingga sekarang. Hal serupa juga berlaku bagi Candi Mangkubumen, tempat dikuburnya tali pusarnya.

Kalau kamu penyuka candi-candi, perlu untuk berkunjung ke candi dengan bentuk istimewa ini, Millens. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024