Inibaru.id – Kalau kita menyebut istilah candi, yang terpikir pasti adalah bangunan dengan arsitektur khas Hindu Buddha kuno yang terbuat dari tumpukan batu. Tapi, Candi Mangkubumen di Solo, Jawa Tengah, beda. Meski disebut sebagai candi, bangunannya justru memiliki gaya arsitektur Eropa.
Kamu bisa menemui Candi Mangkubumen di Jalan Dr Cipto Mangunkusumo, Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari. Bangunan ini berdiri pada 1840, tepatnya saat Kesultanan Mataram dipimpin oleh Sri Susuhunan Pakubuwono IV. Jika menilik masa pembangunannya, bisa dipastikan bahwa Belanda sedang menguasai Nusantara. Saat itu pula, cukup banyak bangunan dengan gaya arsitektur Eropa dibangun di Tanah Air.
Sebenarnya, jika melihat langsung bentuk candi dengan tinggi sekitar 3 meter tersebut, yang terpikir kali pertama adalah bangunan tersebut lebih cocok disebut sebagai tugu. Menariknya, bentuk tugunya mirip dengan tiang gereja atau nisan-nisan makam orang Eropa yang ada di Nusantara. Yang lebih unik, bangunan yang dikelilingi pagar itu juga dilengkapi dengan tempat dupa, mirip dengan candi pada umumnya, ya?
Usut punya usut, ternyata Candi Mangkubumen dibangun sebagai penanda tempat dikuburnya tali pusar atau ari-ari dari Patih Sasranegara. Asal kamu tahu saja, jabatan patih setara dengan menteri negara pada zaman sekarang. Tapi, Patih Sasranegara punya kelebihan yang membuatnya jauh lebih istimewa dari patih-patih Kesultanan Mataram lainnya karena banyak kebijakan dalam hal pembangunan.
Lebih dari itu, Patih Sasranegara juga punya kemampuan hebat dalam bernegosiasi dengan penjajah Belanda pada kala itu. Nggak selalu mengamini permintaan Belanda yang terkadang sewenang-wenang, Sasranegara mampu melakukan lobi-lobi yang menguntungkan kedaulatan dan ketenangan masyarakat Mataram.
Meski Candi Mangkubumen dibangun pada 1840, Patih Sasranegara sudah lahir pada 1811. Tapi, tetap saja pembangunan candi ini dianggap cocok untuk dijadikan penghormatan baginya.
“Candi Mangkubumen memang dibangun sebagai bentuk penghormatan atas kelahiran Patih Sasranegara. Candi ini adalah satu-satunya di Solo yang berisi ari-ari,” terang pegiat sejarah Solo KRMT Nuky Mahendranata Nagoro sebagaimana dilansir dari Tribunnews, Selasa (1/2/2022).
Patih Sasranegara pensiun dari jabatannya pada 1887. Sepuluh tahun kemudian, dia tutup usia dan dimakamkan di Pesarean Ageng Manang, Sukoharjo. Layaknya tokoh-tokoh penting pada umumnya, makamnya diziarahi banyak orang hingga sekarang. Hal serupa juga berlaku bagi Candi Mangkubumen, tempat dikuburnya tali pusarnya.
Kalau kamu penyuka candi-candi, perlu untuk berkunjung ke candi dengan bentuk istimewa ini, Millens. (Arie Widodo/E10)