BerandaTradisinesia
Senin, 12 Jan 2025 16:39

Asal-usul Nama Tegal, dari Bahasa Portugis atau Bahasa Jawanya Ladang?

Ada dua versi penamaan Tegal. (Google Street View)

Ada yang menyebut Tegal berasal dari kata 'teteguall' dari Bahasa Portugis. Tapi ada juga yang menyebut asalnya dari Bahasa Jawanya 'ladang'. Mana yang benar, ya?

Inibaru.id – Untuk sebuah nama kota yang bukan merupakan ibu kota provinsi, Tegal termasuk cukup populer. Maklum, selain karena ekspansi warung tegal di berbagai tempat di Tanah Air, logat ngapak khas Tegal sangat ikonik.

Tapi, kamu tahu nggak kalau Tegal sudah eksis jauh lebih lama dari yang kita duga. Konon, nama Tegal sudah eksis sejak awal 1500-an. Tapi, ada perbedaan versi terkait asal nama Tegal. Ada yang menyebut nama ini berasal dari Bahasa Jawa dari ‘ladang’. Ada pula yang menyebut kata Tegal berasal dari Bahasa Portugis. Mana yang benar, ya?

Kita bahas dulu versi Tegal yang kabarnya dari Bahasa Portugis, ya, Millens. Kalau yang ini kita bisa menilik sebuah buku berjudul Asal-usul Kota-Kota di Indonesia Tempo Doeloe. Dalam buku ini, disebutkan bahwa di kawasan yang kini kita kenal sebagai Kota Tegal, pada 1530 lalu masih berupa desa kecil dengan nama Teteguall. Namanya nggak Jawa banget, ya?

Kabarnya sih, nama desa yang kala itu masuk dalam wilayah Kadipaten Pekalongan di bawah naungan Kerajaan Pajang ini dinamai oleh seorang pelaut dari Portugis bernama Tome Pires. Dia memang sempat singgah di Pelabuhan Tegal pada awal 1500-an dan terkesima dengan suburnya lahan pertanian di sana. Nah, penamaan Teteguall ini kabarnya berasal dari Bahasa Portugis yang bermakna lahan yang subur tersebut, Millens.

Nama Tegal sudah eksis sejak 1500-an. (Googleuser/Farhan Ali)

Ada pula versi lain dari penamaan Tegal sebagaimana dinukil dari Infotegal. Ceritanya, Ki Gede Sebayu, salah seorang saudara dari Raden Benowo dari Kesultanan Pajang berkelana hingga ke kawasan Pantura bagian barat. Sesampainya di wilayah yang kini jadi Kota Tegal inilah, tepatnya di tepi Sungai Gung, dia terkesima dengan lahan yang subur yang dalam Bahasa Jawa dikenal sebagai tetegal atau tegalan.

Dia pun kemudian memilih untuk tinggal di lokasi tersebut. Bersama dengan warga setempat, mereka kemudian memperluas lahan pertanian dan memperbaiki saluran pengairan. Daerah tersebut kemudian dikenal sebagai Tegal dan kemudian berkembang jadi Kota Tegal yang kita kenal sekarang.

Kini, Tegal dibagi menjadi dua yaitu Kota Tegal dan Kabupaten Tegal. Khusus untuk Kota Tegal, luas wilayahnya hanya 39,26 kilometer persegi. Kontras banget dengan wilayah Kabupaten Tegal yang mencapai 970,95 kilometer persegi.

Yap, dua versi asal-usul nama Tegal ini belum bisa dipastikan mana yang lebih tepat. Apapun itu, sudah ada bukti kalau kota ini sudah eksis sejak ratusan tahun yang lalu dengan sejarah yang sangat kaya. Setuju kan, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bongkoroti, Salah Satu Penganan Langka di 'Pasar Kuliner Jadul' di Taman Menara Kudus

15 Jan 2025

Sekilas tentang Prompt Engineer, Profesi Anyar yang Muncul dari Perkembangan AI

15 Jan 2025

Kritik Rakyat adalah Hak, Permintaan Maaf adalah Kewajiban Pejabat yang Kelakuannya Nggak Patut

15 Jan 2025

Si-Manis Mart, Inovasi Stabilitas Harga di Jawa Tengah

15 Jan 2025

Uniknya Asal-usul Penamaan Desa Gamer di Kota Pekalongan, Jawa Tengah

15 Jan 2025

Cegah Bunuh Diri, Kafe di Jepang Sediakan Peti Mati untuk Merenung

15 Jan 2025

Meracik Rujak Mitoni di Batang, Kaya Rasa dengan Buah-buahan Belasan Macam

15 Jan 2025

Ipda Bakti Relakan Tabungan Haji Jadi TPA, Wujud Pengabdian Polisi kepada Masyarakat

15 Jan 2025

Buka Sampai Tengah Malam, Nasi Kuning Mbah Jo Yogyakarta Selalu Dijejali Pelanggan

16 Jan 2025

Sepakat Berdamai setelah Seteru Sengit Antara PP dan GRIB Jaya di Blora

16 Jan 2025

Gambaran Keindahan Kepulauan Canaria di Spanyol pada Film 'Killing Crabs'

16 Jan 2025

Kata Orang Tua Siswa tentang Penjual Jajanan di Sekolah

16 Jan 2025

Mulai 1 Februari, KA Sancaka Utara 'Comeback' dengan Relasi Diperpanjang hingga Cilacap

16 Jan 2025

Menghadapi Dilema Bekal vs Jajanan di Sekolah; Bagaimana Sikap Orang Tua?

16 Jan 2025

Rujak Mitoni dan Tradisi 'Gender Reveal' di Batang

16 Jan 2025

MK Hapus Presidential Threshold, Apa Dampak bagi Demokrasi Indonesia?

3 Jan 2025

Dampak Perkebunan Kelapa Sawit bagi Air dan Udara, Baik atau Buruk?

3 Jan 2025

Kemalasan Nobita, Antitesis Masyarakat Jepang dengan Tradisi Tahun Baru

3 Jan 2025

Pastikan Resolusi Tahun Barumu Bebas FOMO!

3 Jan 2025

Seperti Apa Mekanisme Tilang dengan Sistem Poin di SIM yang Berlaku Mulai 2025?

3 Jan 2025