BerandaHits
Kamis, 15 Jan 2025 11:05

Sekilas tentang Prompt Engineer, Profesi Anyar yang Muncul dari Perkembangan AI

Gaji seorang prompt engineer bisa mencapai angka enam digit atau miliaran rupiah per tahun. (Istimewa)

Tahun ini AI makin berkembang dan dimanfaatkan oleh orang-orang. Dari hal itu, muncullah profesi prompt engineer yang bertugas mengoptimalkan instruksi (prompt) yang diberikan kepada platform AI.

Inibaru.id - Sekarang, pekerjaan kita bisa lebih mudah dengan bantuan AI alias kecerdasan buatan. Tapi, kita juga bisa makin merasakan kemudahan, kepraktisan, dan efisien dalam pekerjaan dengan mengotomatisasi AI tersebut, Millens. Itulah yang dikerjaan oleh para prompt engineer.

Seperti yang sudah kita tahu, perkembangan AI amat pesat, dengan penerapannya yang semakin luas dalam kehidupan sehari-hari hingga ke ranah industri besar. Tapi, terkadang hasil dari AI nggak selalu sesuai harapan. Ada kalanya hasilnya mengejutkan, bahkan nggak masuk akal. Nah, di sinilah peran prompt engineer menjadi kunci.

Belum banyak yang tahu tentang profesi ini. Secara umum, prompt engineer adalah orang yang bertanggung jawab merancang dan mengoptimalkan instruksi (prompt) yang diberikan kepada platform AI agar menghasilkan respons yang relevan dan akurat.

Pekerjaan ini tentu relate dengan perkembangan masa kini, dimana AI memiliki serangkaian algoritma kompleks. Ia juga mampu menyerupai manusia dalam hal cara berpikir, belajar, dan mengambil keputusan. Maka dari itu, seorang "insinyur" dalam mengoperasikan AI sangat dibutuhkan.

Seorang prompt engineer nggak hanya dituntut menciptakan prompt yang efektif tetapi juga memastikan solusi yang dirancang tetap etis di tengah perkembangan pesat teknologi. Mereka harus mahir membaca potensi AI, mengidentifikasi risiko, dan terus beradaptasi. Lebih dari sekadar menulis, mereka merancang solusi inovatif untuk tantangan global. Hm, sepertinya bukan pekerjaan yang mudah, ya?

Syarat Jadi Prompt Engineer

prompt engineer harus berkemauan untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi AI yang sangat cepat. (Istimewa)

Menjadi seorang prompt engineer nggak harus menempuh pendidikan tertentu. Tapi yang pasti, profesi baru ini menuntut kreativitas tinggi. Prompt engineer harus mampu merancang instruksi logis dan menghasilkan keluaran yang sesuai harapan.

Tantangan lainnya, prompt engineer harus berkemauan untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi AI yang sangat cepat. Modalnya tentu saja keterampilan, termasuk penguasaan bahasa pemrograman. Setidaknya dia harus memiliki pemahaman dasar tentang berbagai bahasa pemrograman, seperti Python, Java, JavaScript, dan C++.

Keterampilan yang nggak kalah penting adalah merancang dan menerapkan algoritma yang tepat serta efisien. Itu akan membantu pekerjaannya dalam pengembangan perangkat lunak.

Kamu pasti bertanya-tanya bagaimana prospek pekerjaan ini di masa depan? Jangan khawatir, Millens! Sekarang sudah banyak platform perekrut tenaga kerja yang membuka lowongan profesi ini, baik pekerja penuh maupun paruh waktu. Penawaran gajinya juga menggiurkan.

Di beberapa perusahaan teknologi besar, gaji seorang prompt engineer bisa mencapai angka enam digit sampai miliaran rupiah per tahun. Angkanya bervariasi tergantung pengalaman, kompleksitas proyek yang ditangani, dan perusahaan yang mempekerjakannya.

Sebagai contoh, Anthropic, perusahaan rintisan AI yang didukung Google mengiklankan gaji mencapai 335 ribu dolar AS untuk prompt engineer dan pustakawan cepat di San Francisco. Syaratnya, pelamar harus berjiwa kreatif dan suka memecahkan teka-teki.

Nah, kamu tertarik dengan profesi yang masih sangat baru ini? Nggak ada salahnya kamu mulai belajar dari sekarang mumpung belum banyak orang yang ada di bidang ini. Iya, kan? (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bongkoroti, Salah Satu Penganan Langka di 'Pasar Kuliner Jadul' di Taman Menara Kudus

15 Jan 2025

Sekilas tentang Prompt Engineer, Profesi Anyar yang Muncul dari Perkembangan AI

15 Jan 2025

Kritik Rakyat adalah Hak, Permintaan Maaf adalah Kewajiban Pejabat yang Kelakuannya Nggak Patut

15 Jan 2025

Si-Manis Mart, Inovasi Stabilitas Harga di Jawa Tengah

15 Jan 2025

Uniknya Asal-usul Penamaan Desa Gamer di Kota Pekalongan, Jawa Tengah

15 Jan 2025

Cegah Bunuh Diri, Kafe di Jepang Sediakan Peti Mati untuk Merenung

15 Jan 2025

Meracik Rujak Mitoni di Batang, Kaya Rasa dengan Buah-buahan Belasan Macam

15 Jan 2025

Ipda Bakti Relakan Tabungan Haji Jadi TPA, Wujud Pengabdian Polisi kepada Masyarakat

15 Jan 2025

Kata Guru dan Orang Tua Siswa tentang Rencana UN yang Akan Diadakan Kembali

2 Jan 2025

Ttangkkeut, Tempat Warga Korea Melihat Matahari Terbit Pertama di Awal Tahun

2 Jan 2025

YOLO; Filosofi Hidup Sekali yang Memacu Kebahagiaan Plus Risiko

2 Jan 2025

Ada Sampah di Planet Mars, Arkeolog: Jangan Dibuang tapi Dilestarikan!

2 Jan 2025

Hari Pertama 2025: KAI Daop 4 Semarang Berangkatkan 25 Ribu Penumpang, Paling Banyak di Stasiun Tawang

2 Jan 2025

Memagari Kicau Merdu Burung Pleci di Pegunungan Muria

2 Jan 2025

Waktu Terbaik Mengunjungi Kebun Buah Mangunan Yogyakarta

2 Jan 2025

MK Hapus Presidential Threshold, Apa Dampak bagi Demokrasi Indonesia?

3 Jan 2025

Dampak Perkebunan Kelapa Sawit bagi Air dan Udara, Baik atau Buruk?

3 Jan 2025

Kemalasan Nobita, Antitesis Masyarakat Jepang dengan Tradisi Tahun Baru

3 Jan 2025

Pastikan Resolusi Tahun Barumu Bebas FOMO!

3 Jan 2025

Seperti Apa Mekanisme Tilang dengan Sistem Poin di SIM yang Berlaku Mulai 2025?

3 Jan 2025