Inibaru.id - ChatGPT yang merupakan produk dari kecerdasan buatan kini sedang naik daun. Keberadaannya digadang-gadang bisa membantu pekerjaan kita karena ia mampu memberikan segala informasi yang kita mau. Bahkan, ada beberapa profesi yang diramalkan akan tergusur lantaran adanya chatbot percakapan canggih ini.
Namun, CEO OpenAI Sam Altman justru memberikan pernyataan sebaliknya. Dia bilang, AI nggak bakal menggusur pekerjaan sebanyak yang diprediksi para ahli. Menurutnya, dunia nggak akan kehabisan pekerjaan karena AI. Altman, sosok di balik ChatGPT malah menyebut kehadirannya akan memicu munculnya pekerjaan baru yang lebih baik.
"Anda hanya perlu bergerak menuju masa depan, seperti lebih banyak hal yang akan terjadi," kata dia di acara 'Conversation with Sam Altman', di Jakarta, Rabu (14/6/2023).
Lalu, pekerjaan baru macam apa yang dimaksud Sam Altman yang muncul karena gelombang AI? Melansir dari CNNIndonesia, Jumat (16/6), ada profesi baru bernama prompt engineer dengan gaji US$175 ribu hingga US$300 ribu atau sekitar Rp2,6 miliar hingga Rp4,5 miliar per tahun. Hal itu diungkapkan dalam sebuah unggahan di platform Tiktok milik @startingname.
"Hadirin sekalian, ini sedang terjadi: 'Prompt Engineer' sekarang menjadi sebuah jabatan, dan gajinya antara 175 ribu hingga 300 ribu (dolar) per tahun," jelas akun tersebut.
Apa Itu Prompt Engineer?
Dijelaskan di unggahan tersebut, prompt engineer merupakan seseorang yang hanya perlu menghabiskan waktu dalam algoritma. Itu merupakan pekerjaan bergaji besar bagi mereka yang senang mengutak-atik AI generatif.
The New York Times menyebut, prompt engineering sebagai keterampilan yang bisa ditambahkan ke resume oleh mereka yang bermain-main dengan ChatGPT cukup lama. Sementara itu, The Washington Post menyebutnya sebagai pekerjaan baru paling menarik di bidang teknologi.
Lantas, kenapa bermain-main dengan ChatGPT bisa disebut profesi? Seorang peneliti di perusahaan AI Hugging Face Victor Sanh yang melakukan studi dan membangun aplikasi yang berkaitan dengan AI menjelaskan kenapa prompt engineer mendapatkan tempat sebagai sebuah profesi.
"Sistem seperti ChatGPT, GPT-4, Claude, dan lainnya yang telah mengalami Reinforcement Learning from Human Feedback (RLHF) cenderung lebih tangguh terhadap perumusan prompt [dan] instruksi," katanya, dikutip dari Mashable.
Artinya, sistem-sistem tersebut pada dasarnya memahami apa yang diperintahkan dalam bahasa yang mudah dimengerti. Namun, mereka sering membuat kesalahan, baik gagal memahami query (pertanyaan, perintah) dengan benar atau gagal mengenali karena kurang spesifik, sehingga nggak memungkinkan untuk memberikan respons yang tepat. Nah, prompt engineer diklaim hadir untuk mengisi celah tersebut, Millens.
"Jika Anda berprofesi sebagai prompt engineer, kemungkinan besar Anda akan menghabiskan 8 jam per hari untuk menemukan kegagalan sistem untuk memahami query dan merancang cara agar sistem menghasilkan respons yang tepat," ujar Sanh.
Nah, meski dipredikasi akan menjadi profesi baru, hingga saat ini kualifikasi dari pekerjaan ini masih belum jelas, Millens. Jika kamu tertarik berkecimpung di bidang ini, maka tunggu informasi selanjutnya atau tunggu mereka open recruitment, ya! (Siti Khatijah/E07)