BerandaTechno
Jumat, 3 Agu 2017 09:06

Beginilah Giroskop Militer Dari Serat Optik Buatan Anak Indonesia

Giroskop Militer Dari Serat Optik (Foto: https://beritagar.id)

Sekelompok mahasiswa Teknik Fisika ITB angkatan 2013 berhasil menciptakan G-FORTAR atau Gyroscope for Military, sebuah giroskop serat optik yang diharapkan mampu menjadi giroskop militer pertama buatan putra-putri Indonesia.

Inibaru.id - Berangkat dari semangat Pemerintah Indonesia untuk menghadirkan negara yang melindungi segenap bangsa dan memberi rasa aman kepada seluruh warga negara, sekelompok mahasiswa ITB  tergerak untuk menciptakan perangkat militer sendiri.

Dilansir dari laman resmi ITB, Ardinda Kartikaningtyas, mahasiswa Teknik Fisika ITB angkatan 2013, bersama timnya menciptakan G-FORTAR atau Gyroscope for Military, sebuah giroskop serat optik yang diharapkan mampu menjadi giroskop militer pertama buatan putra-putri Indonesia.

"Indonesia kan sedang gencar-gencarnya mewujudkan Nawacita yang dicanangkan Pak Jokowi. Jadi pengen bisa mandiri dalam alat-alat sistem senjata," ungkap Megan Graciela Nauli, salah seorang anggota tim.

Giroskop sendiri merupakan sebuah sistem navigasi inersia (intertial navigation system/INS) yang di dalamnya terdapat suatu sensor kecepatan sudut. Benda ini merupakan salah satu komponen utama alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Baca juga:
Mahasiswa UI Ciptakan ‘Cardium’, Alat Ukur Real Time Risiko Diabetes dan Jantung
Festival Kreasi Teknologi Terbesar Indonesia di Festival Habibie 2017

Dilansir dari Kumparan, laju impor alat utama sistem senjata (alutsista) Indonesia saat ini memang masih sangat tinggi. Angkanya mencapai 683 juta dolar AS atau sekitar Rp 9,3 miliar pada tahun 2015.

Sementara, salah satu komponen utama alutsista adalah INS. Sistem ini merupakan bantuan navigasi yang berbasiskan sensor komputer, sensor gerak (akselerometer), dan sensor rotasi (giroskop) untuk terus menghitung melalui perhitungan mati posisi, orientasi, dan kecepatan yang bergerak ke objek tanpa perlu referensi eksternal.

INS banyak digunakan pada berbagai kendaraan sipil maupun militer seperti kapal, pesawat terbang, kapal selam, rudal dan pesawat ruang angkasa.

Nah, khusus untuk giroskop, Indonesia rupanya masih 100 persen melakukan impor. Giroskop dalam alutsista memegang peranan penting dalam mengukur dan mempertahankan orientasi perangkat berdasarkan prinsip-prinsip momentum sudut.

Hal inilah yang kemudian mendorong sekelompok mahasiswa ITB yang terdiri dari Ardinda Kartikaningtyas (Teknik Fisika 2013), Megan Graciela Nauli (Teknik Fisika 2013), Nahdia Nurul Hikmah (Teknik Fisika 2013), Khodijah Kholish Rumayshah (Aeronotika dan Astronotika 2014), dan Cristian Angga Jumawan (Teknik Mesin 2014) untuk menciptakan G-FORTAR. Alat ini merupakan purwarupa yang diharapkan bisa menjadi giroskop serat optik pertama buatan putra-putri Indonesia.

Baca juga:
Gagas Lem Bedah Kebocoran Jantung, Lima Mahasiswa Unair Gunakan Lendir Ini
Instagram Stories Indonesia Dua Kali Lebih Panjang dari Pengguna Dunia

Megan, salah satu anggota tim yang membuat G-FORTAR menuturkan, ia dan kawan-kawan telah memulai pembuatan G-FORTAR sejak Maret 2017 lalu. Prototipe giroskop serat optik ini mereka khususkan untuk digunakan dalam keperluan militer atau alutsista.

Dalam bidang alutsista, giroskop yang banyak digunakan di seluruh dunia memang berjenis serat optik.

"Sebenarnya giroskop ini kan bisa ke mana saja. Tapi kami cari yang bisa bermanfaat itu ke sebelah mana. Dan kami rasa cocok untuk alutsista militer, sih,” kata Megan kepada kumparan, Selasa (1/8). (OS/IB)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024