Inibaru.id - Sains adalah dunia yang terus berkembang. Berbagai penelitian terus dilakukan guna kebaikan umat manusia. Mahasiswa, yang digadang sebagai agen perubahan, menjadi garda terdepan dalam penelitian-penelitian itu, tak terkecuali mahasiswa Indonesia.
Lima mahasiswa S1 Teknobiomedik Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (UNAIR), Surabaya, berhasil menemukan lem operasi (surgical glue) sebagai solusi untuk mengatasi kebocoran jantung pada bayi. Yang unik, terobosan inovatif ini terbuat dari lendir siput (Achatina sp).
Di Indonesia, lendir siput bukanlah bahan asing dalam pengobatan. Masyarakat dahulu acap menggunakan lendir ini sebagai salep gatal atau pengobatan luar lain. Bahan ini juga terhitung gampang ditemukan di negeri ini
Dinukil dari Beritagar.id sebagaimana dilansir dari situs resmi UNAIR, lem ini diciptakan sebagai alternatif, dan bahkan pengganti, jahitan atau staples seusai operasi kebocoran jantung.
Baca juga:
Beginilah Giroskop Militer Dari Serat Optik Buatan Anak Indonesia
Instagram Stories Indonesia Dua Kali Lebih Panjang dari Pengguna Dunia
Ketika melakukan tindakan operasi, dokter acap dihadapkan dengan berbagai macam cara untuk menyembuhkan kebocoran jantung, misalnya melalui sutures (jahitan) dan staples.
Namun, penggunaan metode ini seringkali menimbulkan berbagai permasalahan lain lantaran keduanya memakan waktu cukup lama untuk penyembuhan, menyebabkan luka pada jaringan di sekitarnya, serta tidak tahan air.
Dari sinilah kelima mahasiswa yang terdiri dari Hana Zahra Aisyah, Putri Nurfriana Ramadhani, Putri Desyntasari, Diana Fitri, dan Juliani Nurazizah Setiadiputri mencoba berinovasi, melalui Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta (PKMPE).
Penyakit jantung bocor sendiri selama ini sering terjadi pada anak. Kondisi ini merupakan abnormalitas struktur makroskopis jantung atau pembuluh darah besar intratoraks yang mempunyai fungsi penting.
Penyebab abnormalitas jantung bawaan dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya karena berbagai macam jenis obat yang dikonsumsi ibu saat hamil, penyakit dari sang ibu, paparan sinar rontgen, dan juga penyakit genetik lainnya.
Ketua tim, Juliani, kepada Detikcom (18/7) menjelaskan, usai tindakan pembedahan, pada bagian dinding jantung yang robek diberikan surgical glue agar jaringannya menyatu kembali dan tidak ada cairan dari luar jantung yang masuk ke dalam jantung tersebut.
Baca juga:
Listrik dari Pohon Kedondong, Bagaimana Bisa?
Horee! Indonesia Kini Miliki Email Sendiri
“Sebenarnya inovasi lem operasi untuk pasien jantung bocor bukanlah hal baru. Sudah ada penelitian di AS, tapi hanya sampai tingkat polimer saja,” ungkap dia.
Nah, dari situlah Juliani dan tim mencoba mengembangkan lem dari polimer tersebut dengan menambahkan lendir siput agar lem memiliki sifat antibakteri, tingkat kerekatan yang tinggi, sekaligus antiair.
“Kami yakin keberhasilan temuan ini mencapai 90 persen, tapi harus ada tahap uji coba hewan dan uji klinis (manusia) terlebih dahulu,” tandasnya. (GIL/IB)