BerandaPasar Kreatif
Jumat, 21 Des 2023 16:00

Mellizo Hydro Farm: Budidaya Melon Impor Hidroponik di Pati

Aris, salah seorang owner melon hidroponik Mellizo Hydro Farm, tengah memetik buah melon yang sudah matang. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Bermodal belajar dari internet, dua sahabat asal Pati, Aris dan Irul bikin heboh dengan pertanian melon hidroponik di lahan kecil mereka. Penasaran sama kisahnya? Simak cerita berikut, yuk!

Inibaru.id - Tahu nggak kalau petani zaman sekarang nggak perlu lagi terjun ke sawah dan berkotor-kotoran? Ada cara menanam yang lebih modern, namanya metode tanam hidroponik.

Seperti yang kita tahu, hidroponik adalah metode pertanian inovatif yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanam. Sebagai gantinya, sistem hidroponik memanfaatkan larutan nutrisi khusus yang memberikan semua zat yang diperlukan tanaman untuk tumbuh dan berkembang.

Metode pertanian ini dilakukan oleh dua pemuda dari Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati. Mereka berhasil menunjukkan bahwa bercocok tanam juga bisa dilakukan di lahan seluas 10x30 meter.

Inilah kisah perjuangan Aristya dan Moh. Khoirul Anam, dua sahabat yang memulai usaha budidaya melon hidroponik dengan nama "Mellizo Hydro Farm".

"Mellizo" diambil dari bahasa Spanyol yang berarti berdua atau kembar, sesuai dengan karakteristik usaha hidroponik ini yang dikelola bersama-sama oleh Aris dan Irul.

Sempat Menanam Selada

Irul tengah memetik buah melon untuk pelanggannya. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Berbeda dengan petani zaman old yang belajarnya di sawah, Aris dan Irul belajar dari internet. Dengan modal nekat dan belajar otodidak, mereka memulai usaha hidroponik itu setahun silam. Awalnya, mereka mencoba peruntungan dengan selada hidroponik, tapi sepertinya kurang klik.

"Pemasaran selada hidroponik agak sulit. Harga jual nggak sebanding sama kerja keras kami yang harus mengirim produk ke sana kemari,” terang Aris tersenyum getir.

Selain permasalahan teknis, ada juga drama sosial yang menambahi awal berdirinya Mellizo Hydro Farm ini. Saat baru memulai bisnis, banyak orang di sekitar mereka yang nggak mendukung usaha hidroponik itu.

"Awal-awal merintis, banyak yang nggak mendukung. Beberapa meremehkan terkait budidaya hidroponik selada kami," ujar pemuda 27 tahun itu, mengingat masa sulit di awal perjalanan Mellizo Hydro Farm.

Buah melon hidroponik ini dirawat di greenhouse berukuran 10x30 meter. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Setelah mencoba peruntungan di selada hidroponik yang kurang memuaskan, akhirnya mereka pindah haluan ke melon hidroponik. Keputusan beralih ke melon bukan tanpa alasan. Aris dan Irul melihat prospek yang cerah untuk buah manis ini.

"Kami membeli biji melon ini secara online, mbak. Melon ini impor dari Thailand, jadi rasanya dan teksturnya berbeda dari melon lokal," jelas Aris.

Setelah 60 hari masa penanaman, Mellizo Hydro Farm menghasilkan sekitar 800 tanaman melon dengan hasil yang memuaskan.

"Dari segi perawatan, melon hidroponik juga lebih mudah daripada selada hidroponik," Ujar Irul menimpali pendapat Aris sambil tersenyum bangga.

Buah melon hidroponik di Mellizo Hydro Farm ini terlihat sangat menggiurkan, bukan? (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Di cuaca yang sering berubah-bubah ini, Irul atau yang akrab disebut Ucil ini mengeluhkan bahwa ada beberapa melonnya yang terkena penyakit jamur dan penyakit lain seperti kutu kebul dan virus gemini.

"Seiring cuaca yang berubah-ubah, pertumbuhan buah melon sangat terpengaruh. Contohnya pas hujan kemarin, beberapa pohon melon kami terkena penyakit jamur. Tapi tenang, kami langsung mengatatasinya dengan penyemprotan," terang Ucil.

Untuk kedepannya, Aris dan Ucil berharap dapat mengembangkan Mellizo Hydro Farm dengan mendirikan lebih banyak greenhouse. Mereka berharap dapat menghasilkan lebih banyak produk lagi. Keduanya berkomitmen untuk terus berjuang dan berkembang dalam bisnis hidroponik.

Nah, kalau kalian suka buah melon dan kebetulan lagi di Pati, mending langsung gas ke Mellizo Hydro Farm, deh! Alamat lengkapnya di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati. Dijamin nggak bakal rugi, deh! (Rizki Arganingsih/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Harga Gabah Naik, Sumanto Ajak Petani Jalan dengan Kepala Tegak

3 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: