Inibaru.id - Para pencinta hidroponik pasti paham kalau menanam dengan cara ini gampang-gampang susah. Media tanamnya sangatlah unik karena nggak membutuhkan mineral, nurtrisi dan pupuk alami. Dari sekian banyak media tanam hidroponik, ada salah satu yang sedang digandrungi banyak orang, yakni rockwool.
Seorang pengembang media tanam rockwool sekaligus pegiat hidroponik dari Surabaya sejak 2012 bernama Fuad Almoma menjelaskan cara kerja dari media tanam yang terbuat dari serat berbentuk kubus yang empuk ini. Nah, di tengah serat-serat rockwool inilah, bibit tanaman akan diselipkan agar bisa tumbuh menjadi besar.
Serat-serat rockwool terbuat dari bebatuan vulkanis. Batuan yang berasal dari wilayah pegunungan melengkapi syarat sebagai media tanam hidroponik, yaitu nggak mengandung nutrisi.
”Pembuatannya itu seperti gula-gula kapas. Jadi, batu dipanaskan dengan suhu tertentu, kemudian ada alat berputar yang menangkap seratnya,” terang Fuad.
Air pada rockwool hanya terperangkap di bagian bawah. Jadi, kalau dipegang, bagian atasnya akan terasa kering. Keberadaan rongga-rongga pada serat membuat oksigen masuk dan membantu pertumbuhan tanaman.
Kebersihan Terjamin
Selain memiliki sistem pengairan unik, rockwool disukai karena kebersihannya yang terjamin. Aliran air yang lewat pada instalasi akan tetap jernih hingga kembali ke tangki.
”Beda dengan sekam bakar, itu air pasti kotor setelah kena. Makanya, banyak yang suka rockwool karena seratnya tidak kebawa air,” sambung pria yang merupakan pendiri Tritani Agri Jaya tersebut.
Cocok untuk Sayuran
Rockwool cocok buat sayuran jenis apapun. Beberapa jenis buah juga bisa ditanam dengan media ini, meskipun tipe rockwool yang dipakai berbeda. Sebagai contoh, tipe rockwool untuk sayuran hanya memiliki kerekatan di angka 37 sampai 39. Sementara untuk buah-buahan tingkat kerekatannya di angka 70.
”Sebenarnya minimal perlu kerekatan 35. Kisaran angka tersebut memang yang produknya paling familiar di sini,” sambungnya.
Kalau sampai tingkat kerekatan rockwool nggak pas atau malah lebih rendah, maka akan hancur jika dialiri air terus-menerus. Karena alasan inilah, kita harus cermat-cermat dalam memilih dan mengatur sistem pengairannya.
Harga Terjangkau
Kebanyakan rockwool di pasaran adalah barang impor. Jadi, kalau kamu mau beli, ukurannya biasanya sampai 1 bal.
“Satu bal berisi 16 slab yang masing-masing berukuran 0,5 meter dengan lebar 15 sentimeter dan ketebalan 7,5 sentimeter,” kata Joko Budi, rekan dari Fuad.
Harga tiap slab dibanderol dari Rp 45 ribu sampai Rp 60 ribu. Per slab-nya bisa digunakan untuk pembibitan hingga 500 tanaman. Bisa disimpulkan, rockwool termasuk dalam media tanam yang terjangkau.
Gimana, Millens. Sebagai pencinta hidroponik, apakah kamu tertarik untuk menggunakan media tanam rockwool? (Jaw/IB28/E07)